chapter 18_pertarungan

410 64 27
                                    

Kenma pov

Agak mencurigakan.
Mereka mendengar sesuatu, dan menemukan sebuah surat. Itu artinya pemberi surat iru memang bertugas mencari perhatian tim kami.

"Ngomong ngomong, apa isi suratnya ya?" Tanya bokuto

"Ya dibaca lah bokuto" ucap tanaka

"Coba buka dulu suratnya" suruh kuroo

"Sabar kurtet" ucap bokuto dengan kesal

"Pfffttt, dua orang gila sedang berkelahi" ucap tsukisima

"Aku suka kalian berkelahi" ucap yaku

"Aku lebih suka kau tinggi yaku" ucap lev dibalas tendangan bokong oleh yaku.

"Sudahlah, apa isinya bokuto?" tanya daichi

"Sebentar, tulisannya agak berantakan karena terkena tanah" ucap bokuto sambil berusaha membaca isi suratnya.

Astaga.... mereka banyak membuang waktu, cepat lah baca isi suratnya! Batin ku kesal

"Sini! Biar aku saja yang baca" ucap asahi merebut surat tersebut dan menatapnya.

"Apa isinya?" Tanya ku

"Memangnya apa maksud 'kejutan!' Di surat ini?" Tanya asahi bingung sambil menunjukkan isi surat itu

"Kejutan?" Tanya suga bingung

"Oh, sial" ucap ku dan langsung berteriak "MENUNDUK!!"

Dengan cepat mereka menunduk dan.....

Dor... dor.... dor.... dor....

Sebuah tembakan mengenai rumah kami. Disitulah aku sadar, kalau rumah ini dibuat anti peluru. Kalau begitu, kami tidak perlu menunduk kan?

"Semuanya, pakai mantel anti peluru kalian." ucap ku dalam keadaan jongkok dan yang lainnya dengan cepat mengambil mantel yang sudah kami simpan di salah satu laci yang cukup besar.

"Ada apa ini?" Tanya akaashi yang masih memakai mantelnya

"Aku rasa, kita diserang" ucap kageyama

"Semuanya, bersiap dengan senjata kalian. Aku rasa mereka sudah menyadari kalau rumah ini anti peluru" ucap ku dengan mengisi ulang peluru pistolku

"Tapi... kalau saja ada yang bisa menggunakan senjata jarak jauh, kita masih bisa berdiam disini" ucap lev

"Ya, tapi hanya shouyo yang bisa" ucap ku langsung berdiri dan bersiap.

Tapi beberapa pistol bisa digunakan jarak menengah, seperti yang tsukisima, asahi, dan lev pegang.

Dengan cepat aku memerintahkan semua orang "tsukisima, asahi, dan lev! Kalian ke lantai 2, buka jendelanya dan tembak dari atas. Pistol kalian bisa jarak menengah!" Suruh ku dibalas anggukan cepat mereka

"Kenma, pistol ku untuk jarak dekat! Apakah tidak ada cara untuk melawan mereka juga?" Tanya kageyama

"Heh? Siapa bilang?" Ucap suga sambil tersenyum.

"Kita bisa menyerang langsung" ucap daichi

"Ap-APA??" Teriak bokuto dan kuroo bersamaan

"Aku akan melempar bom asap" ucap noya yang baru saja menemukan sebuah bom dan aku menggangguk

"Setelah kita semua keluar. Yaku dan noya, kalian berjaga di dalam rumah. Aku yakin mereka lebih dari 20 orang" ucapku

"Dan yang lain, kita menyerang setelah asapnya mulai menebal. Bersembunyi lah dibalik timbunan timbunan rumput atau dibalik tumpukan pasir" perintahku lagi.

Message From No Name [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang