chapter 20_tinggal bersama

419 62 10
                                    


"Kalau begitu ada yang harus kami katakan" ucap kita sambil menatap mereka.

"Eh? Ap-apa?" Tanya kenma terbata bata.
Yang lain menatap 3 orang yang sedang bersama hinata dengan tatapan bingung.

"Umm, shouyo. Bisa kau pergi ke tempat lain dulu?" Ucap kita sambil mengelus rambut surai orange itu

'Shouyo?' Batin kenma dan noya

"Kenapa?" Tanya hinata bingung.

"Heh, anak kecil gausah kepo ya" ucap atsumu sambil menahan tawa

"Bacot lu njenk" ucap osamu dibalas tatapan tajam kita

'Mati aku...' batinnya

Anggota red blood menatap bingung ketiga orang tersebut.

Mereka siapa? Kok deket dengan hinata? Hinata kenal mereka? Mereka kenal kami?
Kira kira seperti itulah pertanyaan di otak mereka.

"Yaudah hinata, kau ke kamarku saja" ucap tanaka

"Hah?" Hinata bingung

'Si botak ini! Aku kenal dia aja ngga, terus ngarep aku ke kamarnya?' Batinnya

Osamu berjalan mendakati hinata "cepatlah" ucap nya dibalas anggukan hinata

"Tapi aku ga tau kamarnya" ucap hinata sambil menunjuk tanaka

"Ayo, biar aku aku antar" ucap tanaka. Hinata hanya mengangguk lagi.

Tanaka, noya, lev dan oikawa mengajak hinata untuk bermain bersama di kamar tanaka.

Sedangkan akaashi membawa suga ke kamar nya untuk diobati, karena terkena luka yang disebab kan oleh hinata sebelumnya.

Setelah mereka pergi....

"Oke, jadi apa yang ingin kau bicarakan? Siapa kalian? Dan bagaimana bisa shouyo bersama kalian?" Tanya kenma langsung ke inti nya

"Namaku kita shinosuke, dan dua orang kembar ini miya atsumu yang rambutnya kuning, dan miya osamu yang rambutnya abu abu" jelas kita

Para anggota red blood pun memperkenalkan diri mereka masing masing.

"Kami dari organisasi bloddy hell. Yaa... kalau pinter bahasa inggris sih artinya ne-" ucapan atsumu terpotong

"Neraka berdarah" ucap tsukisima. Atsumu hanya tersenyum

"Tunggu! Bloody hell itu kan yang sudah membunuh 4 kelompok selama 1 tahun ini kan?" Tanya asahi dibalas anggukan osamu

"Lalu, bisa kau jelaskan mengenai hinata?" Tanya kuroo

"Iya!! Bagaimana bisa dia mencoba membunuh kami?!" Tanya bokuto agak keras

"Santai lah" ucap iwaizumi

"Shouyo menyelamatkan kami 1 tahun lalu dari penjara rabbit di sebuah vila seorang profesor gila bernama sakusa" ucap kita

"Ya... itu ayahnya" ucap yaku sambil menunjuk kageyama

"Tapi aku waras!" Ucap kageyama kesal

"Pfftt" tsukisima menyeringai

'Pen nabok, sumpah' batin kageyama

"Lanjutkan" ucap daichi

Kita mengangguk lagi, "dia menyelamatkan kami disebuah penjara yang gelap dan lumayan sempit" ucapnya

"Bukannya shouyo phobia?" Tanya kenma. Kali ini osamu yang mengangguk

"Intinya jangan potong ucapan mereka dulu" ucap bokuto kesal

Message From No Name [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang