"Naja.. kemarilah, gua punya something untuk kamu!" Laki-laki itu berbalik badan dan berlari. Naja segera mengejarnya dengan sepenuh hati. "Tunggu, Aksa!"
"Aksa!"
Tidak jauh dari tempat sebelummya, Naja terdiam dan terengah-terengah. "Ah, sial. Aksa udah hilang." Ucap Naja kecewa. Ia terduduk dan meratapi nasib badan besarnya.
"Naja?" Panggil cowok lain di belakang Naja persis. Ia menepuk bahu Naja lalu duduk didekatnya. "Cari apa?"
Naja menoleh seraya terkejut. "Azraf? Kamu juga disini?!" Azraf tertawa sambil mengelus rambut halus Naja. "Emang, dimana kita sekarang?" Naja terdiam.
"DOR!"
*plak
Mereka berdua terkejut. Refleks tangan kanan Naja menampar wajah laki-laki yang sengaja membuat mereka kaget. "Naja. Sakit anjir!" Naja merasa bersalah.
"Maaf, Ram. Refleks." Balas Naja merasa bersalah.
"Obatin!" Bentak Rama sambil menunjukkan pipinya yang memerah akibat tamparan dari Naja. "Gimana? Aku gak bawa p3k," Naja memalingkan pandangannya karena malu menatap wajah manis Rama. Ia kembali menatap Rama. "Jadi, gim-"
"Cium."
...
Hah?!
Naja memundurkan badan seiiring dengan Rama yang kian mendekat. Ia terlalu sibuk dengan Rama sampai melupakan Azraf yang sedari tadi berada di sampingnya. "Rama. Jangan mendekat!" Perintah Naja.
Azraf menyembunyikan Naja di balik punggungnya. "Woi, Ram!" Bentak Azraf membuat Rama terdiam.
"RAMA!" Teriak Aksa dari kejauhan. Aksa berlari menghampiri mereka yang sedang gaduh. "Ram. Jangan ganggu Naja. Naja milik Gua." Jelas Aksa membuat wajah Naja memerah tomat.
Alis Rama menyudut tajam. Ia berjalan dan segera menarik kerah Aksa. "Siapa bilang Naja pacar Lo? Dari dulu, Naja s'lalu jadi pacar gue, titik." Ucap Aksa.
"Udah cukup!" Naja berteriak mencoba menengahi.
Tidak kalah Azraf juga memasuki pertempuran. "Hey. Sejak kapan Naja punya pacar cowok-cowok sialan macam kalian? Gua duluan yang nembak Naja. Kalian para sampah harap mundur menjauh. Syuhh.."
Azraf, aku kira kamu udah dewasa.. batin Naja.
"CUKUP!" Mata Naja membola. "Kalian tau enggak sih-"
"Enggak." Potong Rama membuat Naja geram.
"DIAM!" Naja berkacak pinggang. "Kalian tuh, udah umur 17. At least kalian udah bukan anak kecil lagi, kan? Jadi please.." Tutur Naja mencoba mencairkan suasana.
Hening.
"Um. Oke, Naj. Gua janji gak bakal gua ulangin. Peace!" Ucap Aksa sembari menunjukkan jari peace.
Huh. "Jadi.. Naja milik gue!" Teriak Rama membuat mereka gaduh kembali.
"Eh. Enak aja!"
"Naja-milik-gua." Tambah Aksa mengingkari janjinya.
Naja geram. "CUKUPPPPPPP!!!!"
•••
"CUKUPPPP!!!"
*cletak
Aduh..
「ToBeCont」
Hai! Para pembaca baru😊
Soo. Ini adalah cerita pertama yang aku bwt. Jadi, kalau ada tanda baca yang harusnya gak digunain/salah. Eyd gak betul. Ngebosenin. Sebagai Author saya mohon maaf. Hehe~Dan. Cerita ini tidak dibuat untuk menyinggung seseorang. Cerita ini pure karangan aku sendiri dengan imajinasi yang pas-pas an.
Jangan pelit-pelit untuk vote, share!
Fllw my Ig: @burnt.donutje t'aime<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Biscuit
Teen FictionBiscuit- Bercerita tentang gadis gemuk bernama Naja yang gemar membuat kukis. Hari-harinya dipenuhi dengan kebahagiaan bersama teman dekatnya, Sukma. Setiap harinya di sekolah, Naja selalu berkhayal untuk mendapatkan hati dari ketiga cowok palin...