PEMBUKAAN

76 4 1
                                    

- Pembukaan

          Gerbong kereta menuju Yogyakarta setiap akhir pekan selalu penuh, kenyataannya memang bukan hanya seorang Belva yang ingin pulang ke kampung halaman. Ratusan para perantau asli kota pelajar juga membludak, apalagi di penghujung minggu seperti saat ini.

Beruntung Belva masih mendapatkan tiket kelas ekonomi kemarin, ingatkan Belva untuk berterimakasih kepada Renjana, teman seperjuangannya di kantor yang telah membantu mencari tempat penjualan tiket kereta. Oh, jangan lupakan juga bahwa Belva harus berterimakasih kepada Pak Bos, dengan berbaik hati memberikan waktu selama lima hari kepada anak buahnya untuk berlibur.

Ting

Divisi keuangan ( uang orang lain )

Renjana sarasvati

Tes

Tes

Ario bro

Brisik

Renjana sarasvati

Neng bebel udah sampai mana ? masih dikereta

Wahid

Loh, Belva balik kampung

Renjana sarasvati

Ini nih temen laknat, Bebel balik gatau kan lu

Ario bro

2

Wahid

Kemaren kan gue masih dinas Na, gimana sih lu

Belva

Hihi, iya. Jahat banget lo kak @wahid enggak tau kalo gue balik kampung

Iya Nana @Renaja.Sarasvati sayang, ini baru masuk gerbong kereta

Wahid

Pengen juga ih dipanggil Sayang sama Bebel

Renjana sarasvati

Modus mulu lo bujang tua

Wahid

Apaan dah janda kurang belaian

Ario bro mengginggalkan grup

Wahid menambahkan Ario bro

Belva tertawa melihat Renjana dan Wahid yang sering sekali bercekcok, enggak di dunia maya maupun di dunia nyata, sama saja.

“uhm, permisi. Bisa tolong bergeser, Anda menduduki kursi Saya”

Seorang Laki-Laki berperawakan tinggi tiba-tiba mengejutkan Belva sembari menyodorkan tiket kereta sebagai bukti ucapannya.

“astaga, Maaf saya kira tadi tidak ada orang”

“its ok”

Belva makin merapatkan dirinya ke jendela, sudah 20 menit Dia menunggu pasangan duduknya namun tak  kunjung datang.  Jadi bukan salah Dia apabila beranggapan bahwa kursi di sebelahnya kosong.

Matahari kembali keperaduannya, 30 menit berlalu,  gerbong kereta meninggalkan Kota Metropolitan Jakarta.

Belva sesekali melirik sosok bertubuh jangkung di sampingnya yang sedari tadi diam. Bahkan Belva agak ragu bahwa Laki-Laki di sebelahnya ini masih bernapas, namun Belva yakin masih hidup.

Karena sedari tadi mata laki-laki itu  tidak pernah lepas membaca artikel di sebuah Ipad di pangkuannya yang menunjukan biodata PT. CAHAYA ANUGRAH, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT dan Property.

Tunggu! bukannya itu nama tempat Belva mencari nafkah ?


Train to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang