·11·

177 12 4
                                        

"Tim, please gue mohon sama lo kalo lo ga punya alasan buat tinggal disini lagi, jadiin gue sebagai alasan lo, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue gamau lo pergi."

"Iya Teh, gue bakal jadiin lo alasan untuk gue tetap disini. Teh gue juga suka sama lo, gue juga sayang sama lo."

"Tim, karena ini tiba-tiba maaf yaa gue gabisa nembak lo pake sesuatu. Gue cuma bisa bilang, lo mau gak jadi cewek gue?" Fatim tersenyum.

"Lo gaperlu repot-repot Teh, karena ini yang gue harapin dari pertama kali, gue mau jadi cewek lo." Sangking senengnya, gue gatau gue mesti ngapain, dan akhirnya sangking semangatnya gue cium pipinya Fatim, dan Fatim pun langsung malu gitu pipinya merah.

"Eh sorry Tim, gue ga sengaja." Karena takut dia marah sama gue, gue minta maaf ke dia. Tapi dia malah senyum ke gue lalu nyium pipi gue balik.

"Gue sayang lo Teh."

"Gue juga sayang sama lo Tim." Akhirnya hari itu gue abisin buat jalan-jalan sama Fatim, dan pulang-pulang gue liat abang gue lagi di ruang tamu sama cewek, dan gue ngerasa asing sama cewek itu.

"Eh Teh, kemana lo tadi ga sekolah?" Tanya abang gue dengan antusias.

"Gue jalan sama Fatim."

"Yaelah pasangan baru langsung jalan aje, hahaha. Eh kenalin nih."

"Siapa?"

"You knowlah, namanya Risa. Sekolah di SMA sebelah." Gue cuma senyum ke dia dan nyebutin nama gue. Lalu gue berbisik ke abang gue.

"Lo kenal dimana?" Bisik gue.

"Waktu lomba antar sekolah 3 bulan yang lalu."

"Tapi kan cewek lo udah banyak banget!"

"Gue udah putusin semuanya, karena dari dulu gue incer yang ini."

"Gila lo, udah jadian?"

"Belom, tapi besok mau gue tembak."

"Oh yaudah sukses bang gue keatas dulu."

Dan akhirnya gue pun jadian sama Fatim dan abang gue jadian sama cewek incerannya, haha dan yang pasti ga ada persaingan lagi diantara gue dan abang gue.



Perbedaan hobi dan kemampuan tidak akan menghalangi jalan cinta selama bisa saling mengerti♡.

GamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang