Waktu istirahat pun tiba, seperti biasa kerjaan gue cuma ngegame di kelas sampe waktu istirahat abis. Waktu kelas udah sepi karna anak-anak pada keluar istirahat, tiba-tiba Fatim nyamperin gue dan duduk di samping gue. Disitu gue langsung keringet dingin, jantung gue berdebar-debar entah kenapa sebelumnya gue gapernah gini-gini amat kalo deket ama cewek.
"Nama lo siapa?" Tanyanya dengan suaranya yang lembut. Gue tarik nafas, dan berusaha untuk gak lebay kayak gini.
"Gue Fateh." Jawab gue singkat dan mata tetap tertuju pada laptop gue.
"Suka main game?"
"Gue gamers."
"Oh, disini ada ruang musik gak?"
"Ada."
"Dimana?"
"Di gedung ekskul, lo cari aja."
"Sekolah ini kan luas banget, anterin gue yuk?" Tawaran emas banget nih, gue semakin deg-degan aja dan akhirnya gue matiin laptop gue dan berdiri.
"Ayok gue anterin." Dia pun tersenyum lalu ikutin langkah gue. Selama di koridor dia respect banget cerita-cerita gue pun jadi pendengar yang baik aja, orang-orang sekitar koridor pada ngeliatin gue dan Fatim sambil bisik-bisik gitu entah mungkin gue keren, syukur-syukur kalo pada gosipin Fatim pacar gue, hahahaha. Moment paling ga ngenakin adalah ketika gue lewat kelas abang gue, dan dia lagi duduk di koridor, sial pastinya dia bakal kepoin Fatim.
"Oy songong banget lo lewat depan gue diem aja, mentang-mentang bawa cewek." Ujar abang gue, dan akhirnya gue pun balik lagi.
"Yaelah bang sorry, gue galiat muka lu." Jawab gue.
"Alesan lo, mau kemana lo?" Tanya abang gue, tumben banget kepo biasanya juga bodoamat.
"Gedung ekskul"
"Ini siapa?"
"Aku Fatimah Angelina, anak baru, pindahan dari Kalimantan." Ujar Fatim sambil mengulurkan tangannya, abang gue pun langsung sigap menjabat tangan Fatim, hal in bikin gue rada panas juga sih.
"Oh anak baru pantesan gue baru liat, gue Farhan Aldebaran panggil aja kak Farhan." Disitu abang gue gak nglepasin tangannya Fatim, gue udah punya feeling gak lama dari ini pasti dia deketin Fatim, gabisa diem aja nih gue. Akhirnya gue tarik tangannya Fatim.
"Bang gue sama Fatim ke gedung ekskul dulu." Abang gue cuma senyum, dan senyumnya ke Fatim.
"Itu kakak lo?" Tanya Fatim.
"Iya." Jawab gue ketus.
"Kok ga mirip?"
"Secara gantengan gue."
"Manisan abang lo." Dan seketika hati gue langsung nyeessss banget pas Fatim bilang "Manisan abang lo", gue langsung menghentikan langkah gue dan kebetulan juga gedung ekskul udah deket dari situ.
"Tim, kayanya gue harus ke kelas deh soalnya gue lupa tadi laptop gue belum gue shutdown langsung gue tutup aja tadi." Ujar gue
"Lah? Terus gue gimana?"
"Dari sini lo lurus aja, nanti di ujung koridor tuh ada plangnya 'Gedung Ekskul', lo masuk aja, udah ya bye sorry." Gue langsung lari ke kelas dan ngelampiasin emosi gue dengan main game.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gamers
Genç Kurgu"tidak ada kata gagal dalam diri seorang gamers, adanya hanya usaha" -Fateh