Chapter O7

2.9K 342 28
                                    

Heeseung menatap Winter yang kini sedang mondar-mandir di hadapannya. Sudah sekitar sepuluh menit gadis itu melakukannya dan membuat Heeseung jengah.

"Kamu kenapa sih?" tanya Heeseung yang akhirnya membuat Winter berhenti. Winter berjalan menuju kekasihnya itu dan duduk disebelahnya.

"AKU GABISA TARI TRADISIONAL, HEESEUNG!!!" rengek Winter sambil memukul lengan kiri Heeseung beberapa kali.

"Duh iya! Tapi jangan pake acara mukul segala dong!" gerutu Heeseung membuat Winter tersadar. Gadis itu menyengir lalu kembali merengek membuat Heeseung memutar kedua bola matanya.

"Salah sendiri sosoan ngambil tari padahal gabisa nari." ujar Heeseung.

"Ih bukan aku yang ngambil! Tapi si Ryujin tuh! Katanya dia gamau sendirian ngambil tari, makanya dia minta ketua kelas buat tulis nama aku juga!" jawab Winter kesal.

Ekspresi Winter yang begitu menggemaskan membuat Heeseung tertawa. Laki-laki itu mengacak rambut Winter lalu tersenyum.

"Kamu bisa minta Kak Chaeyeon atau bunda aku buat ajarin kamu nari."

"Boleh gitu?"

"Boleh dong kalo udah izin."

"Malu minta izinnya..."

"Kok malu? Biasanya malu-maluin?"

"HEESEUNG!" teriak Winter yang tidak terima dengan ucapan kekasihnya itu.

Winter tuh bukan malu-maluin, tapi dia over-hyper-active aja.

"Hahaha... Iya, maaf. Kamu izin aja sama Kak Chaeyeon atau bunda, pasti dibolehin kok."

"Bantuin~~~"

"Bantuin apa?"

"Bantuin minta izinnya. Hehe..."

Heeseung menggelengkan kepalanya lalu mengangguk. Hal itu membuat Winter melebarkan senyumnya.

"Makasih, Sergian~"

"Sama-sama, Fara."

R E L A T I O N S H I P

"Tap, tap, tap. Satu, dua, tiga, empat. Ke kanan. Kakinya agak dibengkokin, tangannya dibikin lentik sedikit. Nah bagus!"

Winter menghela napasnya lega setelah mencoba gerakan terakhir dengan bagus. Gadis itu sedang berada di studio tari milik Keluarga Sergianto bersama Bunda Soojin.

"Istirahat dulu sepuluh menit. Nanti dilanjut lagi ya, nak." ucap Soojin yang dibalas anggukkan kepala oleh Winter. "Oke, bunda."

Winter pun langsung mendudukkan dirinya dengan kedua kakinya ia luruskan. Mengatur napasnya yang sedikit tersengal-sengal sembari mengipasi wajahnya dengan tangan kanan. Padahal di ruangan itu ada AC tapi Winter masih merasa gerah.

Ceklek.

Pintu ruangan terbuka, Winter menolehkan pandangannya dan mendapati presensi Heeseung berjalan kearahnya dengan satu kantong kresek berukuran sedang.

[✅] Relationship - Enhypen ft. Aespa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang