Chapter 14

2.4K 316 20
                                    

"Kamu gak ke ruang panitia?" tanya Jake yang sekarang sedang duduk di ruang tunggu bersama Karina. Gadis itu memakai blazer BEM dengan kartu tanda pengenal khusus untuk para panitia acara festival.

Karina menggelengkan kepalanya yang bersandar di bahu Jake, gadis itu memainkan jari tangan kanan laki-laki itu.

"Enggak. Tadi aku udah izin ke Chaeyoung terus katanya boleh. Dia bilang juga biar dia yang handle bagian aku."

Jake menganggukkan kepalanya. Lalu ia menyenderkan kepalanya ke kepala Karina. "Bosen banget. Pengen ikut tampil sama mereka bertiga."

"Kaki kamu belom sembuh, Jake. Jangan aneh-aneh deh kamu." jawab Karina dibalas cengiran oleh laki-laki itu.

Tiba-tiba saja, Soeyeon dan Chaeyoung datang ke arah mereka dengan napas terengah-engah.

"Karin!" panggil Chaeyoung dengan ekspresi wajahnya yang terlihat panik dan khawatir. Hal itu membuat Karina mengernyitkan kening. "Ada apa, Chae?"

"Fano... hhh... Fano ngamuk!"

"Hah?! Ngamuk kenapa anjir?!"

"Gatau. Tadi si Lia gak sengaja salah ngambil map laporan gitu. Fano mintanya laporan kas tapi yang diambil Lia malah daftar-daftar penampil!"

"Terus kenapa ngamuk?!"

"Gatauuu!!! Kayaknya lagi sensi deh tuh cowok."

Karina mendecak kesal. Ia menatap Jake yang sedari tadi hanya menyimak obrolan ketiga perempuan ini.

"Jake, aku ke ruang panitia dulu, ya. Gapapa kan kamu disini dulu sendiri?"

Jake menganggukkan kepalanya lalu Karina langsung berjalan menuju ruang panitia. Laki-laki itu menatap Soeyeon dan Chaeyoung yang bisik-bisik di depannya.

"Ada apa, kak?" tanya Jake dengan sopan membuat dua gadis itu sempat terkejut.

Soeyeon menggigit bibir bawahnya dengan ragu. "Heung, itu... Si Fano kalo ngamuk suka refleks main tangan."

Jake membulatkan kedua matanya lalu berdiri dari duduknya. Berjalan dengan susah payah. Sesampainya disana, ia melihat Karina dan satu gadis lainnya sedang dibentak oleh Fano.

"Ya tapi lo gak bisa marahin Lia dong, anjir! Gue yang salah karna izin buat nemenin Jake nya ke Chaeyoung bukan lo! Dan lo bisa kan ambil laporannya sendiri?! Apa gunanya tuh dua kaki kalo males buat jalan?" balas Karina membuat semua orang di ruangan itu langsung terdiam termasuk Fano.

Jake pun menghampiri Karina dengan perlahan lalu menggenggam tangan gadis itu. Karina menoleh karena terkejut dengan kehadiran kekasihnya itu.

"Kalo lo cowok, harusnya jangan bentak cewek dong. Laki kan lo? Apa jadi-jadian?" ujar Jake dengan ekspresi tenangnya sambil menatap Fano dengan tajam.

"Tau apa bocah kayak lo dengan urusan ini, huh? Gak usah ikut campur deh. Karina jadi gak becus kerjaannya juga gara-gara lo." jawab Fano sembari bersedekap dada.

Keduanya saling melempar tatapan tajam hingga Jake membuang pandangannya dan menatap Karina dengan khawatir. Lalu, Karina dan Jake pun berjalan keluar dari ruangan menuju taman belakang yang ada di gedung utama kampus ini.

"Kamu gak diapa-apain dia, kan?" tanya Jake sambil meneliti wajah dan memutar tubuh gadis itu untuk mengecek apakah ada yang luka atau tidak.

Karina tertawa, ia pun menarik Jake ke dalam pelukan. Menenggelamkan wajahnya di lekukan leher laki-laki itu.

"Aku gapapa kok. Makasih ya udah dateng. Jujur tadi aku agak takut liat ekspresi marahnya si Fano."

Jake menepuk punggung Karina beberapa kali. "Iya, gapapa kok. Aku juga khawatir tadi pas dua temen kamu ngasitau kalo si bajingan itu lagi marah suka refleks main tangan. Aku takut kamu dikasarin sama dia."

[✅] Relationship - Enhypen ft. Aespa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang