11. "Salah Paham"

30 3 0
                                    

Hyunjin POV

"Makasih kak, lu kaka terbaik dan orang yang paling tau tentang gua, makasih buat dukungan lu. Sekarang gua yakin akan keputusan gua untuk ngejalanin apa yang gua pilih". Kata gua sambil menatap layar handphone yang gelap.

Teringat sesuatu, gua langsung menghidupkan kembali layar handphone. Buka akun line, ngetik di grup untuk mengingatkan anak-anak jadwal latihan besok. Gak nunggu waktu lama, mereka semua langsung respon. Apa gua harus cerita ke mereka tentang apa yang gua liat disekolah tadi. Sejujurnya gua masih penasaran cowo itu bener pacarnya heejin atau bukan, tapi gua terlalu takut nerima kenyataan kalo pada akhirnya cowo itu beneran pacarnya heejin. 'Gowon tau ga ya?, apa gua harus tanya gowon' batin gua. "Hyunjin sejak kapan lu begini, seorang hyunjin lemah kaya gini, gua harus tau kebenarannya dulu, baru memutuskan menjauh atau tetap mengejarnya" Kata gua penuh keyakinan.

Akhirnya gua nelfon gowon. "Halo gowon". Kata gua setelah mendengar suara gowon disebrang sana .

"Iya hyunjin, ada apa malem-malem telfon?" Jawabnya disebrang.

"Maaf gowon aku ganggu ga ya?" Kata gua.

"Engga kok, emang ada apa?" katanya

"Jadi gini, aku mau tanya tentang heejin, heejin pernah cerita ke kamu dia deket sama cowo atau dia punya pacar gitu?" Kata gua memberanikan diri.

"Hm, heejin ga pernah cerita soal dia lagi deket sama cowo atau udah punya pacar sih, emangnya kenapa ya hyun?" tanyanya.

"Gak apa-apa, cuma tadi pas pulang sekolah aku liat heejin dijemput cowo, keliatannya akrab banget, kaya orang pacaran". Kata gua.

"Masa si?, ohh pantesan tadi tuh heejin telfon katanya besok gak bisa ikut latihan dance katanya mau melepas rindu, mungkin iya dia mau ketemu pacarnya". Kata gowon.

Jederrr. Hati gua rasanya kaya ketimpa batu, nyesek woi, ngelepas rindu anjirr.

"Hallo hyunjin?". Kata gowon memecah lamunan gua.

"Oh iya, oke makasih ya gowon, maaf ganggu waktu kamu". Kata gua

"Iya hyunjin gak apa-apa, selamat malam". Katanya

"Malam juga gowon". Balas gua dan langsung memutuskan panggilan telfon.

Gua membuang napas panjang, 'sesulit ini ternyata mencintaimu'.

Gua kembali beralih ke laptop menatap sekilas desain yang belum selesai, terus menatap dengan enggan melanjutkan, akhirnya gua memilih untuk mematikan kembali laptop. Keluar kamar, dan menunggu mamah pulang.

                                                                          /Keesokkan harinya/

"Mah, hyunjin latihan basket dulu ya" kata gua seraya pamit. "Iyaa, mamah juga sekalian ijin mau pergi ya" balas mamah. "Loh mamah ga libur, hari minggu kan mamah ga ada jadwal dinas di RS?" Kata gua. "Iya sayang, tapi hari ini ada jadwal operasi". Kata mamah "Oh oke, mau sekalian hyunjin anter?" Tawar gua "Gak usah, kamu latihan aja, mamah bawa mobil kok" katanya. "Oke siap, hati-hati ya mah, love you". Ucap gua "Love you to dear" Balas mamah.

Gua langsung memacu motor gua menuju lapangan basket deket komplek rumah felix.

Waktu udah menunjukkan pukul 12 siang. Kita masih terus latihan. Sampai akhirnya gua mengisyaratkan untuk istirahat.

"Hahhh cape banget" Kata felix.

Saat ini kita sedang duduk melingkar di tengah lapangan.

"Langitnya mendung, jadi ga kerasa udah jam 12 aja". Kata baejin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"TERINDAH" [Hyunjin×Heejin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang