Hyunjin POV
Sepanjang perjalanan pulang. Gua memacu motor dengan kecepatan normal sampai lampu merah memberhentikan laju motor gua. Kuping gua setia mendengarkan pembicaraan yiren, namun pikiran gua melayang ke heejin dan cowo asing di depan gerbang sekolah.
"Hyunjin" suara yiren menyadarkan gua dari lamunan. "eh iya, kenapa ren?" jawab gua. "kamu melamun ya?" katanya khawatir. "Ketauan yah hahaha. Maaf" kata gua seraya melirik yiren lewat spion motor. "Abis dari sini kearah mana rumah kamu?" kata gua mencoba fokus. "belok kiri, terus lurus saja. Hmm... sepertinya aku lapar, boleh temenin aku makan dulu ga? Please" katanya. Gua sedikit berfikir akan ajakannya "bukannya kaki kamu masih sakit? Apa gak sebaiknya langsung pulang aja?" jawab gua. "iya si, tapi aku lapar dan tidak ada orang dirumahku. Kalau kamu tidak mau, ya sudah langsung kerumahku saja". Katanya dengan wajah yang terlihat sedih. Paling ga bisa deh gua, liat cewe sedih begini. "Baiklah kita makan dulu saja. Mau makan dimana? Aku antar". Kata gua seraya memacu kembali motor gua.
Sampailah kita diresto. Resto ini sederhana namun lumayan bagus interiornya. Gua duduk berhadapan dengan yiren, tapi pikiran gua masih ke heejin. Gua masih ga bisa berhenti mikirin siapa cowo yang bareng heejin itu. 'Keliatan akrab banget lagi kaya orang pacaran aja' Batin gua kesel. "Aishh shitt!". Umpat gua kesal. "hyunjin kamu kenapa?. Ucap yiren. Gua lihat muka yiren sambil melemparkan senyum. "ga apa2 kok, udah selesai?" jawab gua. "udah kok ini, kamu beneran ga mau makan?" tawarnya. "masih belum lapar, yaudah yuk aku anter pulang" jawab gua. "Oke, ayokk". Ucapnya sambil tersenyum dan menggandeng tangan gua. Gua terkesingkap melepas gandengan tangan yiren. "Maaf ren, aku kurang nyaman begini". Jawab gua seraya jalan lebih dulu ke parkiran.
Heejin POV
Demi apapun aku seneng banget. Udah 3 tahun aku merindukan sosok dihadapanku saat ini. Ahh rasanya ingin menangis. Kalau tidak dilingkungan sekolah mungkin aku sudah menangis.
"Hahaha lihatlah mukamu dicermin. Terlihat seperti bayi yang ingin menangis karena tidak dibelikan permen". Katanya sambil membawaku ke parkiran mobil. Aku melihatnya dari ujung kepala sampai kaki. "Aku memang sudah ingin menangis. Kenapa kaka ga bilang kalau mau pulang?". Hancur sudah pertahananku. Air mataku mengalir entah dari kapan. Aku sungguh merindukan kak jungkook. Dia kaka ku yang sudah lama tinggal di korea, dia pergi ke korea untuk menjalankan bisnis keluarga. Walaupun kami selalu berkomunikasi lewat videocall ataupun telfon, tetap saja disaat aku sangat sedih dan terpuruk aku selalu menginginkan kehadirannya.
Kak jungkook melihatku menangis dan langsung membawaku kedalam pelukannya. Dia memelukku sangat erat. Sungguh aku rindu akan pelukan ini. Tanpa menunggu waktu lama aku langsung membalas pelukannya. "Kaka merindukanmu dan somi. Sungguh kejutan melihatmu sudah sebesar dan secantik ini. Apa kalian baik2 saja hm?". Katanya sambil mengusap rambutku.
Aku tidak dapat mengeluarkan kata-kata dan hanya mengangguk sebagai jawaban. Kak jungkook melepas pelukannya dan menatapku seraya mengusap air mataku. "Hei kaka sudah disini, jangan menangis lagi. Ayo kita jemput somi". Aku mengangguk dan masuk kedalam mobil. Kemudian kami pergi menjemput somi. Selama perjalan, aku tidak berhenti untuk menceritakan apapun itu ke kak jungkook. "kaka belum menjawab pertanyaanku. Kenapa ga bilang kalo mau pulang?". Kataku. "Kejutan, hahaha". Jawabnya santai. "Ahh nyebelin, aku jadi tidak bisa menjemput kaka di bandara". Kataku. "Walaupun kaka bilang mau pulang, kaka tidak akan membiarkan kalian bolos sekolah hanya untuk pergi ke bandara". Katanya. "iya dehh selalu seperti itu". Kataku sambil cemberut. "Lihatlah sekarang heejin berubah jadi kodok". Aku melirik ka jungkook dan berkata "Mana ada kodok secantik diriku". Ucapku dengan percaya diri. "Aishh iya kamu cantik, apa kamu sudah punya pacar?". Tanya kak jungkook sambil menaikkan sebelah alisnya. "Mana mungkin, aku kan sudah bilang aku dan somi baru pindah sekolah. Masa langsung punya pacar". Kataku. Lalu kak jungkook berkata "Kalau ada yang mendekati kamu, bilang sama kaka". "ishh apa sii, kenapa harus bilang kaka?. Kataku. "Mau kaka seleksi layak engga buat kamu". Jawabnya. "Dasar nyebelin, heejin udah besar kak".kataku. "Bagi kaka kamu tetep adik kecil yang wajib untuk dilindungi". Katanya. Ya beginilah, sikap posesif kak jungkook dari dulu tidak pernah berubah, tapi aku sangat menyayanginya. Aku senang kak jungkook sudah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
"TERINDAH" [Hyunjin×Heejin]
RomanceHwang Hyunjin : "Bunga itu tidak indah. Iya pelangi itu indah, tapi sesaat. Lalu apa yang indah dan selalu terlihat indah?., tentu saja seorang Jeon Heejin ." Jeon Heejin : "Aku suka indahnya cahaya bintang. Aku suka indahnya langit biru. Aku suka i...