BAB 13 - Calon Mantu

56 6 14
                                    

“Aaaaaaa…”

“Gak mau, kenyang!” Khanza menggelengkan kepalanya saat Reyzha sudah melayangkan sendok yang berisi sup tidak ada rasanya alias hambar. Setelah penerimaan Khanza sebagai pacar Reyzha, teman-teman mereka langsung menyeruak masuk menciduk mereka.

“Aduh yang baru pacaran lucu banget.”  Cibir Yara dari sofa dan memperhatikan dua orang yang sangat penting dihidup Yara.

“Makanya buruan cari pacar, temen Mas kan banyak.” Jawah Reyzha ditempatnya.

“Dih ngapain sama teman Mas, anak gangster semua, nanti kalau aku ketahuan selingkuh bisa diamuk massa!”

“Pacaran sama gua aja sini, tenang Ergo anaknya baik hati dan lemah lembut.” Goda Ergo yang tepat berada disebelah Yara.

“Yeh Kak Ergo kan temannya Mas, sama aja nanti sifatnya kayak Mas Rey, dingin, galak, jahat.”

“Tapi tulus..” Sambung Reyzha membuat Yara melirik sinis.

“Enggak… kan beda orang beda kepribadian, gimana mau gak, kalau mau harus jadi pacar gua sekarang.” Jawab Ergo masih terus menggoda Yara.

“Ih dasar Gila!” Yara bangkit dari duduknya, menghampiri Khanza dan Reyzha yang sedang asik dalam dunia mereka.

“Za, gua pulang ya, udah ditanyain Papa.” Ucap Yara saat Ia sudah berada di sisi kanan Khanza.

“Elah nanti aku yang ngomong sama Papa.” Ucap Reyzha.

“Gak mau! Disini mulai rese!”

“Ngerasain kan lu diresein sama modelan kayak Reyzha.” Cibir Khanza. Yara hanya memutar bola matanya malas. “Iya deh iya, udah ya gua pulang, salam buat Ibu, Ayah dan calon masdep gua, Mas Sam.”

“Anjir ogah gua punya Kakak Ipar modelan kayak lo, bisa-bisa rumah porak-poranda karena kelakuan lu!”

“Halah Za… pelit amat” Yara mencolek-colek lengan Khanza membuat cewek itu berdesis. “Udah-udah sana pulang, rese banget!”

“Disalamin gak?”

“Iya Yaraaaa… udah deh!”

“Sama Mas Sam?”

“Astaga Iya!”

Yes!” seru Yara pelan namun dapat didengar oleh Khanza. “Tapi sebagai Capem, calon pembokat!”

“Rese lu! Udah ah gua pulang. Mas Rey jangan pulang malam-malam, Yara telfonin bunda nanti!” Ancam Yara pada Reyzha yang hanya menatapnya datar.

“Dasar tukang ngadu!” teriaknya saat Yara sudah sempurna menutup pintu tersebut.

“Za, Rey gua ikutan balik ya…” Kali ini Ergo ikut berpamitan.

“Mau ngapain? Disuruh nganterin nyokap kerumah Galan?” Tanya Khanza seolah mengulang alasan yang pernah Ergo buat bersama Galan saat Khanza mengobati Reyzha di Warung Masqulin.

“Hahaha bukan Za..” Jawabnya sambil sedikit tertawa. “Mau nganterin Masdep pulang, kasian udah malem, Izin ya CaKaPar.” Ergo menepuk bahu Reyzha sekilas lalu langsung berlari dan membuka pintu.

“Rese lo!”

Gerry melihat jam yang berada di kamar inap Khanza, jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, sebentar lagi security sudah berkeliling untuk menyuruh para penjenguk karena pasien harus beristirahat.

“Za, kita semua pulang ya, udah malam dikit lagi pasti kita diusir.” Ucap Gerry teman seangkatannya.

“Oh yaudah, hati-hati ya.” Gerry dan yang lain sudah berdiri dan berpamitan untuk pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fuckboy PensiunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang