PART 10

31 4 0
                                    

" Eh kau Shah , cepatnya nak balik . Selalunya borak-borak dulu dengan kitorang "

" Kau ada apa-apa ke Shah ? " , tambah Arul sambil menyiku lengan Shahrul .

" Aku balik dulu . Assalamualaikum "

" Waalaikumussalam "

" Lain ja Shah sekarang ek . Game pon dia macam slow dah "

" I don't know . Aku pon nak balik dulu . Malamni jangan lupa on game . Lambat aku tinggai "

"Bodoh bodoh jer kau ni "

**************

" Cepat la start "

" Oke-oke . U tolong i buff ya "

" Tak nak " , Isya tergelak kecil .

" Malas nak kawan la macamni "

" U , tolong jaga tower ni macam u jaga i . Kalau nanti i dah takda u ingat tower ni ja tau "

" Jangan merepek la Wan Darwisya . Cepat tolong i buff "

.

" Yeah memang dah pon . I nak handbag i jap . Nak call Imani tanya pasal butik "

" Kenapa tak call guna phone ni ja ? " , tanya Shah kebingungan.

" Ni phone personal . Yang lagi satu phone untuk bisnes . I bahagi siap-siap tau "

" I nak turun kafeteria . U nak pesan apa-apa tak ? "

" Cinta satu , ikat mati . "

" Pandai ek sekarang . Nanti i naik kita makan dulu lepastu baru kita sambung game "

Isya hanya mengangguk tersenyum apabila Shahrul mengenyitkan matanya .

                                  **********

" Yo , Imani disini . "

" Next weeks aku dah boleh keluar . So bolehla open butik baru untuk kau ataupun buat apa-apa untuk naikkan butik kita "

" Habis seronok la tu ? "

" Of course la . Ni Isya okeyh . "

" Mantul siskur " , balas Imani teruja .

" Tapi kau kena janji dengan aku tau . Walaupun aku takda , kau tetap boleh buat . Kalau kau tak boleh , kau kena cuba jugak . Aku percaya kau jer untuk uruskan butik aku . "

" Aaaa thankyou beb . Saya terharu . "

Panggilan dimatikan . Isya meletakkan telefonnya di atas meja . Lukanya berasa sangat sakit tetapi dia masih menahan kesakitan .

                                  **********

" U ,i dah bawak makanan , jom makan "

Isya masih terdiam kaku sambil meletakkan kepalanya di atas meja yang disediakan di setiap katil .

Duit masih berada di dalam pegangan Isya , game yang dimainkan tadi dengan Shah terbuka , telefon bisnesnya juga terbuka .

" Takkan tunggu makanan sampai tetido kot . "

" U ? "

" Bangunla . Jangan tinggalkan i " , rungut Shah lemah.

" Doktor ! Nurse ! "

" Kuatkan hati ya . Jangan sedih-sedih "

" Kenapa doktor ? Kenapa ? "

" Darwisya dah takda . Pendarahan di tempat luka dia sangat banyak . "

Shahrul terduduk lemah diatas lantai .

" Kenapa u tinggalkan i ? Kenapa u tahan rasa sakit luka tu ? Mana janji u nak main game dengan i ? U dah janji kan bila u dah sihat nanti i nak pinangkan u ? "

Matanya dipejam dan ditelan rasa sedihnya dalam-dalam .

Telefonnya dicapai dan terus menghubungi keluarga Isya dan Imani untuk memberitahu tentang Isya . Percakapannya juga tergagap kerana rasa sebak dan sedih dengan kehilangan Isya .

Mrs. Seller Mr. Gamer✔️Where stories live. Discover now