"Kekaguman hadir ketika pertemuan sekilas yang tidak direncanakan, tinggal bagaimana cara Tuhan mempertemukannya kembali."
•Journal•
🍁🍁🍁
Seminggu sudah pemuda yang duduk di bagian pojok kafe itu melewati area yang mempertemukannya dengan gadis unik dan memberikan kesan tidak terlupakan. Berharap akan menemukan kembali satu rupa yang pernah ia lihat sekilas.
Setiap berangkat dan pulang dari kafe, pemuda itu akan melewati rute yang sama. Hati mengatakan penantian pada gadis tanpa nama itu. Siapa gerangan gadis yang tak sengaja ia temui yang mampu membekas dalam ingatannya? yang bisa menyita pikirannya selama seminggu ini.
"Meja nomor 5, Mas?" suara seorang pria layaknya pelayan menghampiri dengan cengiran khas di akhir kalimatnya. Bukannya kaget, justru membuat pemuda yang sedang berkutat dengan pensil yang di ketuk-ketuk ke keningnya memutar bola matanya malas.
Pria yang baru menghampiri langsung menarik kursi sembari mendudukkan bokongnya disana. "Ternyata lo disini, makanya gue cari di ruangan gak ada, eh, ada di pojokan," ujarnya setelah duduk, lalu ia menarik alisnya ke atas, "Kenapa lo? lagi putus cinta?"
Pemuda itu mendengus sebal menyingkap lengan jaket hitamnya untuk melihat jam di pergelangan tangan, 'jam 07.50', batinnya. "Ngapain lo pagi-pagi ke sini?" tanya balik pemuda itu dengan intonasi yang setengah ikhlas.
"Et dah..., gue tanya apa, malah balik tanya," Fahri geleng-geleng menghela napas. "Ke kafe sahabat sendiri masa gak boleh?" orang di depannya hanya melirik sekilas. "Gue makin curiga lo kesambet, makanya jangan duduk di pojokan,"
"Gue gak mau besok pagi dapat kabar, bahwa Abian Pramudya, anak pengusaha kafe terkenal ditemukan tewas di pojok kafenya, diduga kesambet makhluk astral," lanjutnya dengan suara dibuat buat sebagai penyiar berita sambil bergidik ngeri, membuat pemuda yang bernama Abian semakin menatapnya tajam.
'Bwahaha' Fahri tertawa lepas melihat air muka Abian memerah menahan kesal. Setelahnya ia kembali memfokuskan netranya mengamati wajah sahabatnya yang sangat berbeda dari biasanya.
"Ya, makhluk astralnya itu, lo!" sarkas Abian. Seketika membuat wajah Fahri yang awalnya penuh selidik berubah berdecih.
Pemuda itu tidak lagi menghiraukan orang didepannya yang datang tanpa diundang. Saat diam mulai menghampiri, Fahri angkat bicara, karena ia termasuk orang yang tidak menyukai keheningan. "Gue denger, lo lagi cari perempuan, siapa? kenalin dong." Fahri menatap dengan menaik turunkan alisnya, terdengar seperti menggoda.
"Siapa bilang?" tanya Abian dengan kening berkerut. 'Padahal sudah tau masih dicari, kenapa minta kenalin, dasar jomlo.'
"Siapa lagi kalau bukan orang yang setia mengikuti lo kemana-mana."
"Pak Supri?" hanya dibalas deheman oleh Fahri.
"Gue gak tau namanya." jawaban penuh teka-teki yang membuat Fahri melongo. "Gadis tanpa nama," lanjutnya asal.
"Terus?" tanya Fahri penasaran, semakin curiga ada yang tidak beres dengan otak sahabatnya pagi ini.
"Terus? Bersambung deh," dengan entengnya Abian menjawab dengan tawa renyahnya.
Fahri mendengus kesal, "Ngga sekalian tamat? biar kelar hidup lo!"
Saat kepribadian Abian kembali seperti sedia kala dirinya selalu kalah. Menurutnya, Abian mempunyai kepribadian ganda kadang ngeselin seperti sekarang, kadang cuek seperti cewek PMS.
![](https://img.wattpad.com/cover/244997406-288-k985917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Journal
RomanceJudul Sebelumnya Limited Edition Orang bilang, persahabatan antara laki-laki dan perempuan pada masanya akan saling memiliki rasa yang berbeda. Dan benar, ini yang dirasakan seorang gadis bernama Haura Razeta Aditama. Pada akhirnya hanya sebatas ka...