Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoshi meninggalkan Karina seorang diri sesaat setelah ucapan singkat Yoshi. Yoshi harus pergi membeli telur yang ternyata sudah habis. Karina yang benar benar tidak mengerti apapun hanya duduk diam di sofa ruang tengah rumah Yoshi. Karina menatap televisi di depan datar. Ia duduk bersandar menatap pantulannya yang ada di televisi.
Sepuluh menit berlalu. Yoshi kembali dan ia terkejut melihat Karina duduk bersandar sambil menatap intens televisinya yang mati. Yoshi menghampiri Karina lalu menepuk pundak gadis itu. Karina menatap Yoshi dengan wajah datarnya.
"Kamu mau nonton tv?" tanya Yoshi.
Karina hanya menatap Yoshi sesaat lalu kembali menatap pantulan dirinya. Yoshi yang ingat kalau Karina benar benar tidak paham ucapannya hanya menghela napas. Yoshi berjalan ke dapur, hendak memasak sarapan untuk keduanya. Yoshi sudah izin kepada ketua kelasnya, ia tidak berangkat karena sakit. Yoshi berharap, pada jam pulang sekolah nanti tidak ada temannya yang datang.
Kalau datang, Yoshi harus menyembunyikan Karina dimana?
Saat Yoshi menggoreng telur, tiba tiba Karina berteriak membuat Yoshi terkejut dan berlari menghampiri gadis itu. Yoshi mengatur napasnya yang entah kenapa terengah-engah. Sungguh, teriakan Karina sangat mengejutkannya. Yoshi yang melihat Karina berteriak dengan wajah tanpa ekspresi menghampiri gadis itu. Yoshi meraih tangannya dan membawa Karina ke dapur. Sepertinya, Karina tidak dapat ditinggalkan seorang diri.
"Karina disini ya sama Yoshi?"
Karina berdiri di samping kulkas. Memperhatikan Yoshi yang dengan cekatan memasak untuk sarapan mereka. Selama hampir 20 menit, Karina benar benar diam di tempat tanpa bergerak sedikitpun. Yoshi yang sudah selesai memasak membawa beberapa masakannya ke meja makan.
"Karina?" sapa Yoshi membuat Karina menatap Yoshi.
"Ayo makan dulu." ajak Yoshi dari meja makan.
Karina tidak bergerak. Ia hanya diam di tempat sambil menatap Yoshi. Yoshi dengan malas berdiri lalu menghampiri Karina. Mengajak gadis itu untuk duduk di kursi meja makan. Yoshi mengarahkan Karina untuk duduk di hadapan Yoshi. Begitu Karina duduk, Yoshi berjalan ke kursinya.
Yoshi menatap Karina yang sedang menatap sarapan buatan Yoshi. Karina hendak menyentuh makanan itu tetapi Yoshi menahan tangan gadis itu. Yoshi mengambil sendok dan garpu yang ia sediakan di samping piring. Menyuruh Karina makan dengan kedua alat itu.
"Makan bubur harus pakai sendok. Makan telur pakai garpu. Makan sosis juga dengan garpu. Makan pancake ini, pakai garpu." ucap Yoshi sambil menerangkan satu per satu makanan buatannya dengan peragaan.
Karina meniru Yoshi. Ia mulai memakan satu per satu makanan buatan Yoshi sesuai dengan ajaran Yoshi. Yoshi bernapas dengan lega melihat Karina makan dengan tenang. Yoshi turut mulai memakan makanannya.
