Jangan lupa baca part 8 dan vote comment disana juga!
___________Semalam Yoshi langsung pulang begitu mendapat bayaran dari Taeyeon. Selama perjalanan pulangnya Yoshi terus kepikiran. Bagaimana bisa Taeyeon mengetahui Karina bersamanya hanya karena Yoshi melukis wajah Karina. Untung saja Yoshi langsung beralasan jika lukisan itu dia dapat dari mimpi. Namun, jawaban Taeyeon benar benar membuat Yoshi kepikiran sampai pagi ini.
"Karina akan muncul di mimpi jodohnya. Dia sudah di program untuk memaksa jodohnya menolongnya. Apa kamu, bisa selamatkan dia dari kami?" tanya Taeyeon malam itu dengan senyum yang bagi Yoshi mengerikan.
"Sial. Kenapa gue jadi kepikiran sih? Apa balikin ke mamanya aja? Tapi kalo mamanya juga nyiksa kayak papanya gimana? Gue ga tega." batin Yoshi sambil mengusap kasar wajahnya.
Saat ini Yoshi terduduk di kasurnya. Ia mengunci kamarnya sehingga Karina tidak dapat masuk ke dalam. Ah, selain mama Karina, ada hal lain yang mengejutkan Yoshi semalam. Yaitu Karina yang terjatuh dari pintu rumah Yoshi. Siapa sangka bukan Karina akan tertidur bersandar di pintu rumah Yoshi untuk menunggu laki laki itu pulang? Yoshi jadi semakin bingung dengan keputusan yang harus ia ambil.
"Dahlah ntar gue curhat ke bang Hyunsuk aja." gumam Yoshi sambil bangkit dari kasurnya.
Yoshi membuka pintu kamarnya. Lagi lagi Karina tergeletak di lantai begitu Yoshi membuka pintunya. Yoshi menghembuskan napasnya kasar. Dengan sabar ia mengangkat tubuh Karina lalu memindahkan gadis itu ke kasurnya.
Begitu meletakkan Karina di kasur, Yoshi terpaku dengan wajah tidur Karina. Yoshi dengan lembut mengelus pipi Karina kemudian menyelipkan rambut gadis itu ke belakang telinga. Karina memiliki wajah yang cantik tetapi nasibnya menyedihkan. Yoshi jadi berandai, jika saja Karina hidup normal, pasti gadis itu tidak akan mengenalnya karena gadis itu sudah dipastikan akan menjadi anak populer.
Yoshi yang sudah puas memuji wajah Karina akhirnya berjalan keluar kamar. Ia hendak memasak untuk sarapan mereka. Yoshi dengan telaten membuat sarapan sekaligus membuat makan siang untuk Karina. Hari ini Jisoo tidak dapat menemani Karina.
Di sisi lain, Karina membuka matanya karena bermimpi buruk. Mendapat mimpi buruk adalah hal yang biasa ia alami. Sekalipun terkejut Karina tetap memasang wajah datarnya. Bahkan saat ketakutan saja Karina tetap berteriak dengan wajah datar dan mata terbuka. Terlihat sangat aneh tetapi memang begitu yang Karina lakukan.
Karina bangkit dari kasur Yoshi. Berjalan mengambil bajunya yang di tata di samping lemari Yoshi lalu mandi di kamar mandi Yoshi. Selesai mandi, Karina mencium bau makanan yang sangat menggiurkan pagi ini. Dengan semangat Karina berjalan cepat keluar kamar Yoshi, menghampiri seseorang yang membuat hidup Karina terasa berarti.
"Selamat pagi Yoshi!" sapa Karina lalu berdiri di samping Yoshi.
"Selamat pagi Karina."
"Yoshi masak apa?"
"Kamu makan roti yang ada di meja makan dulu ya? Aku masih buat supnya sama nasinya belum masak. Ikannya juga baru aku goreng."
"Oke."
Bukannya menyingkir, Karina justru tetap berada di samping Yoshi menatap laki laki itu yang sedang membalik ikan goreng. Yoshi yang terganggu menoleh ke arah Karina. Pandangan mereka bertemu. Tiba tiba Karina tersenyum membuat Yoshi tidak dapat marah. Yoshi justru terkekeh melihat senyum cantik gadis itu.
"Karina minggir dulu ya? Karina ganggu Yoshi masak."
Karina mengangguk. Ia beranjak duduk ke kursi meja makan. Mulai memakan roti panggang yang entah sejak kapan sudah Yoshi buat. Yoshi yang melihat Karina sudah sarapan dengan cekatan mengambil susu yang masih ia taruh di dekat kompor.
"Minum susu ya?"
"Iya."
Selanjutnya Karina makan dengan tenang. Ia sesekali menoleh ke arah Yoshi yang masih sibuk memasak.
"Yoshi ga bakal ngingkarin janji bukan?"
"Kenapa tiba tiba tanya kayak gitu?"
Karina diam. Yoshi yang mendengar pertanyaan Karina tadi semakin bingung. Langkah apa yang harus ia lakukan supaya Karina tidak terluka. Entah kenapa keadaan tiba tiba memusingkan.
"Perasaan Karina ga enak." ucap Karina setelah meminum susu.
"Perasaan aja kok. Pasti keadaan bakal baik baik aja. Karina jangan terlalu khawatir ya?"
"Oke. Karina percaya sama Yoshi."
Entah kenapa rasanya hati Yoshi sakit mendengar itu. Yoshi menghembuskan napasnya yang entah kenapa terasa berat. Ia berjalan menaruh ikan dan juga sup yang sudah ia siapkan untuk Karina. Kemudian Yoshi mengambilkan gadis itu nasi.
"Makan yang banyak ya Karina."
"Iya. Yoshi juga makan yang banyak."
Yoshi tersenyum lalu mengelus kepala Karina. Yoshi beralih mengambil sarapannya sendiri. Begitu siap ia makan di hadapan Karina. Yoshi makan sambil menatap Karina yang terlihat sangat menyukai masakan Yoshi. Yoshi tidak dapat menyembunyikan senyumnya.
Karina dan reaksi polosnya selalu saja berhasil menyentuh hati Yoshi. Gadis itu benar benar tidak tahu bagaimana jahatnya orang orang di luar sana yang bermuka dua. Yoshi, tidak ingin dunia melukai Karina. Namun, disisi lain Yoshi juga tidak dapat terus terusan menjaga Karina.
"Karina sayang Yoshi." ucap Karina membuat Yoshi sadar dari lamunannya.
"Hm?"
"Karina sayang Yoshi. Terima kasih sudah rawat Karina juga mengajari Karina banyak hal."
Karina terlihat sangat tulus dengan ucapannya. Jadi, Yoshi harus bagaimana? Tetap menghubungi mama Karina lalu menyerahkan gadis itu kepadanya? Atau tetap menyembunyikan Karina di rumahnya dan menjaga gadis itu sebisanya? Yoshi bimbang.
Makasih banget kalian udah ramein cerita ini. Aku juga seneng bisa interaksi sama kalian🥺💜 semoga kalian juga suka ceritaku yang lainnya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖄𝕺𝖀 ✓
Fanfic[Yoshi x Karina] Yoshi dan gadis antah berantah. Start : 18 November 2020 End : 16 Desember 2020 Cover by : nothofogus #1 on treaespa [181120] #1 on karina [231220] © dipamaulida