Seorang dokter keluar dari ruang operasi dan langsung di hadiahi tatapan bertanya dari dua pasang mata di depannya. Terlihat dokter tersebut menarik nafas pelan kemudian menghembuskannya. Ia menatap kedua orang di depannya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Sebelumnya perkenalkan saya Kim Seokjin. Saya minta maaf yang sebesar besarnya untuk Tuan dan Nyonya Min. Kedua cucu kalian selamat namun Jimin tidak dapat diselamatkan. " baru saja Min Jiyoung dan Min Chaerin akan berbahagia, namun setelah mendengar kata terakhir dari sang dokter Chaerin kembali menangis bahkan ia berteriak tak terima.
"Apa yang kau katakan, Dokter Kim. Jimin pasti masih hidup, dia masih hidup, kau hanya bergurau kan? "
"Maafkan saya Tuan, Nyonya. Dan untuk hal lainnya mari kita bicarakan di ruangan pribadi saya. Ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan kalian. "
Jiyoung dan Chaerin mengangguk berjalan mengikuti Dokter Kim ke ruang pribadinya. Namun baru beberapa langkah, mereka menghentikan jalannya. Di sana Min lain berdiri dengan gagahnya menghampiri Jiyoung juga Chaerin. Tanpa banyak kata lagi Chaerin mencengkam tangan Yoongi dan ikut menariknya mengikuti langkah Dokter Kim.
"Eomma, mau mengajakku kemana? "
"Diam dan ikut saja. "
"Silakan duduk Tuan, Nyonya. " ucap Seokjin ramah.
"Hal penting apa yang ingin anda bicarakan, Dokter Kim? " Jiyoung tak basa basi.
"Jadi begini, sebenarnya beberapa organ dalam tubuh Jimin rusak dan itu sudah lama, sekitar tiga atau lima tahun yang lalu. Kebetulan saya sendiri yang menangani kasus Jimin. Saya sudah berulang kali menyuruh Jimin operasi tetapi ia selalu menolaknya sampai ia mengandung dan kini- . Saya sudah berbicara pada Jimin dan mengajukan pertanyaan 'operasi atau mati' namun ia memilih opsi kedua dan saya sendiri pun tak dapat mencegah keinginan Jimin untuk yang satu itu, maafkan saya. Jimin berkata 'aku akan menyelamatkan anakku dengan cara apapun. Biarkan ia melihat dunia ini, hyung. Ia bahkan belum memiliki dosa ataupun merasakan indahnya dunia. Jika ia tiada bukankah itu jadi kesalahanku karena mengorbankan anak yang tidak berdosa, hyung?' "
Air mata Seokjin tumpah begitu saja saat menyelesaikan kalimatnya. Ia tak sanggup lagi menahan air mata yang sudah mengenang di pelupuk matanya sedari awal ia berucap. Min Chaerin pun tak ada bedanya, ia juga sudah menangis di pelukan sang suami. Menumpahkan segala kesedihan yang ada di dada suami tercinta, tak mempedulikan orang lain dalam ruangan itu. Min Yoongi diam mematung begitu juga Min Jiyoung yang sedang menahan isak tangisnya. Tak ingin menambahi beban sang istri yang tengah bersedih walau dirinya juga tengah bersedih.
Orang orang mulai meninggalkan pemakaman dikarenakan hari yang hampir larut. Namun di sana ada tiga orang yang bahkan belum beranjak dari tempatnya semula. Merekalah Min Jiyoung, Min Chaerin, juga Min Yoongi. Berdiam diri namun tatapan mata mereka satu, hanya satu obyek yang menjadi pandangan mereka. Batu nisan yang bertuliskan nama Jimin di sana.
Jiyoung dan Chaerin mendekat, meninggalkan Yoongi yang mematung di belakang sana. Dan kemudian menangis sepuas puasnya di depan batu nisan Jimin, meraung raung memanggil nama Jimin dan mempertanyakan mengapa harus berakhir seperti ini.
Kini Yoongi yang berada di hadapan batu nisan Jimin. Air mata telah mengenang di pelupuk matanya. Apakah ini akhirnya? Apakah benar selama ini ia mencintai Jimin namun tak mau mengakuinya? Dan apakah Jimin telah memaafkan segala kesalahannya bahkan yang pagi tadi?
Hei, bukankah Yoongi masih melihat senyum manis itu pagi tadi? Bagaimana dengan girangnya Jimin menyiapkan sarapan untuknya walau akhirnya terbuang percuma. Namun mengapa kini ia tak dapat melihat senyum indah itu lagi? Mengapa? Kemana Jiminnya? Oh bahkan ia baru menyadari jika ia mencintai Jimin. Dan siapakah yang bodoh di sini? Tentu saja aku. Aku, Min Yoongi yang bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze || Yoonmin ✔
FanficKehidupan miris yang Jimin jalani dari menjadi budak sex Yoongi hingga menikah dengan Yoongi. Bahkan tak sampai situ, setelah menikah pun ujian juga tantangan menanti Jimin di depan sana. Kehidupannya bersama sosok Min Yoongi malah membuatnya semaki...