4. Happy, Sad

1K 67 3
                                    

"Aku menerima pernikahan ini terpaksa karena diancam appa, jadi jangan berkhayal Park. " Jimin sudah menduga hal itu. Bahkan lihat, Yoongi saja tidak sudi mengganti marga Jimin dengan 'Min' walaupun kini keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Yoongi mencengkam dagu Jimin kuat kemudian menyambar bibir tebal menggoda itu dengan kasar. Ciuman Yoongi yang kasar dan brutal membuat Jimin sulit untuk mengimbanginya dan alhasil ia tunduk kepada Yoongi, menyerah akan ciuman kasar dan penuh nafsu dari pemuda Min.

"Hmppt.. Hmhh.. "

Yoongi menggigit bibir Jimin kuat hingga mengeluarkan darah. Lidahnya masuk di antara celah bibir Jimin yang sedikit terbuka, mengobrak abrik mulut sang submissive. Lidah keduanya berperang sengit hingga entah saliva milik siapa itu menetes ke dagu Jimin.

Yoongi memutar kepalanya kekanan dan kiri membuat Jimin tak bisa mengimbangi ciuman itu lebih lama lagi. Tangannya yang semula terkatup di atas pahanya kini berpindah tempat melingkari leher sang dominan mencari posisi yang nyaman walau tak bisa mengimbangi Yoongi yang menyandang gelar good kisser.

Tangan Yoongi merengkuh tubuh berisi Jimin, menariknya agar lebih dekat. Ia mengangkat tubuh Jimin dan mendudukkannya di atas pahanya dengan kaki Jimin yang melingkar apik di pinggang Yoongi.

Ciuman Yoongi turun menuju leher mulus Jimin. Menjilatnya dengan sensual sebelum mulai menghisap kuat leher itu hingga menimbulkan bekas merah keunguan. Jimin mendesah tertahan membuat Yoongi geram, ia bersmrik, tidak salahkan membuat tanda di seluruh tubuh mulus Jimin?

Jilatan, sesapan, gigitan Jimin terima. Namun ia masih keras kepala untuk mengeluarkan desahannya membuat Yoongi makin gencar membuat tanda di tubuh mulusnya. Hingga ciuman Yoongi sampai di kedua nipple yang telah menegang itu Jimin kalah, desahan laknat yang ia tahan sedari tadi lolos begitu saja dari belah bibirnya.

"Ahh.. Hmpt.. "

Jimin membungkam mulutnya menggunakan kedua tangannya namun langsung di tepis Yoongi begitu saja.

"Keluarkan desahanmu, baby. " Yoongi berucap datar dengan geraman rendah di akhir kalimatnya membuat Jimin merinding saat itu juga.

Tangan Yoongi melepas kancing kemeja Jimin dan menanggalkannya di lantai, mengekspos dada berisi Jimin yang mulus walau sudah terdapat beberapa kiss mark di sana. Yoongi mengeluarkan smriknya menatap Jimin. Jimin ia dudukkan di ranjang dengan ia yang berdiri sambil melepaskan kemeja serta celananya meninggalkan celana bokser yang masih membungkus rapi kejantanannya.

Jimin mengalihkan tatapannya ketika Yoongi dengan seenak jidatnya melepaskan seluruh pakaiannya dan meninggalkan bokser ketat yang terlihat jelas seberapa besar ukuran milik pemuda itu. Jimin tersentak kala Yoongi mendekat ke arahnya, refleks ia memundurkan tubuhnya ke belakang.

"Telanjang. "

Jimin mendongak menatap Yoongi yang malah memberinya smrik dan memberi kode jika ia harus berdiri. Dengan tubuh yang gemetar Jimin bangkit dari duduknya. Ragu ia mulai melepaskan ikatan pada celananya yang kemudian langsung merosot ke lantai. Jimin diam, bukankah ia sudah melepaskan celananya lalu mengapa Yoongi terlihat mengerutkan alisnya tak suka?

"Telanjang, Park! "

Jimin tersentak akan geraman Yoongi yang terdengar menakutkan di telinganya. Ia menurut, dengan perlahan ia melepaskan bokser serta CD yang melekat pada tubuhnya. Menanggalkannya di lantai kemudian menutupi kemaluannya dengan kedua tangan mungilnya.

"Kemari "

Dengan ragu Jimin mendekat ke arah Yoongi yang langsung menarik kasar pergelangan tangannya dan mendudukkannya di atas paha Yoongi. Jimin membulatkan kedua matanya, kedua tangannya tidak lagi menutupi kemaluannya melainkan menahan dada bidang Yoongi agar tidak semakin mendekat.

Love Maze || Yoonmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang