"Eomma, appa, ada apa kalian kemari? "
Yoongi terkejut akan kedatangannya Tuan serta Nyonya Min di kediamannya. Memang benar jika Yoongi ialah anak semata wayang keluarga Min, namun itu tidak memungkinkan bagi orang orang sibuk itu untuk mengunjungi anaknya. Orang orang sibuk di sini yang dimaksud tentu Tuan dan Nyonya Min.
"Kami kemari hanya untuk memeriksa. Sebenarnya sebejat apa anak yang selalu kami elu elukan itu. "
Yoongi terperanjat mendengar perkataan appa-nya. Bagaimana mereka bisa tahu? Apakah Jimin yang mengadu pada mereka? Tunggu, memangnya Jimin sudah bangun?
Di saat pikirannya sedang berkecamuk, Tuan Min langsung masuk, menerobos lebih dalam rumah Yoongi yang tidak pernah mereka kunjungi sekalipun dan ini adalah kali pertamanya. Kakinya sudah sampai di lantai dua, ia mengedarkan pandangannya mencari tahu di mana kamar si Min muda itu.
Nyonya Min yang entah kenapa merasa geram dengan sang suami akhirnya melangkahkan kakinya melewati sang suami.
"Ini itu rumah, Min Jiyoung. Kalau mau mencari kamar itu dengan berjalan dan mengecek setiap ruangan di sini bukannya berdiri dengan kepala yang menoleh kekanan dan kiri. "
Tuan Min tidak mempedulikan celotehan merdu istrinya namun ia mengikuti langkah istrinya itu dari belakang. Sementara Yoongi masih diam mematung di ruang tamu dengan pikiran yang masih berkecamuk.
Ceklek
Dua pasang kaki itu berjalan mendekati ranjang. Mereka dapat melihat dengan jelas walau dengan cahaya kamar yang remang, jika di ranjang king size itu terdapat benjolan yang ketara dari balik selimut. Nyonya Min menyibakkan selimut dengan perlahan, takut membangunkan namja manis yang sedang tertidur pulas itu.
"Umm.. Pipinya sangat chubby. Lihatlah sayang, bukankah dia terlihat mengemaskan. " Nyonya Min mencubit pipi berisi namja itu dengan hati hati. Namun ternyata hal itu percuma jika sekarang saja namja yang disebut mengemaskan itu sedikit melenguh dalam tidurnya menandakan bahwa ia akan segera terbangun.
Jimin mengerjapkan matanya lucu karena cahaya matahari yang tiba tiba menyorot mata indahnya. Dan pelaku yang membuka tirai kamar dengan tiba tiba tentu saja Tuan Min. Mengabaikan tatapan mematikan sang istri, ia memilih berdiri di samping ranjang dengan mata yang menatap Jimin tajam, seolah olah Jimin ialah mangsa dan ialah predatornya.
"Hentikan tatapanmu pada calon mantuku, Min. Kau menakutinya. " sinis Nyonya Min menatap jengah sang suami.
Tuan Min mengalihkan pandangannya acuh menatap sekitar, mengabaikan lagi tatapan sinis dari sang istri tercinta. Kakinya melangkah keluar kamar, ia dapat melihat dengan jelas semuanya dari atas sini. Di sana juga terlihat jika Yoongi masih belum bergeming dari tempatnya semula.
"Min Yoongi, jika kau tidak segera naik ke atas menemuiku maka jangan harap kau akan memimpin perusahaan lagi. " suaranya menggelegar di dalam rumah membuat Yoongi terperanjat dan langsung tersadar dari lamunannya. Matanya melihat ke atas, ayahnya di sana, tepat di depan kamarnya. Tunggu, kamarnya? Gawat!
Dengan segera Yoongi berlari menaiki tangga menuju kamarnya dan mungkin menyembunyikan sesuatu yang ia harap kedua orang tuanya tidak sampai melihat hal itu. Namun terlambat, sesampainya Yoongi di atas ia dapat melihat dengan jelas jika ibunya sedang menyidang namja yang ada di dalam kamarnya.
"Eomma, apa yang-"
Tak
"Appa, kenapa kau memukulku? " Tuan Min hanya diam dan melihat Yoongi seolah olah mengejeknya 'mati kau, Min Yoongi'
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze || Yoonmin ✔
Fiksi PenggemarKehidupan miris yang Jimin jalani dari menjadi budak sex Yoongi hingga menikah dengan Yoongi. Bahkan tak sampai situ, setelah menikah pun ujian juga tantangan menanti Jimin di depan sana. Kehidupannya bersama sosok Min Yoongi malah membuatnya semaki...