Chapter 6

685 107 21
                                    

"Suk! Buka pintunya ga? Atau gue dobrak nih ya! Choi Hyunsuk! Anjir, lo ga pa-pa kan? Woy, jawab gue!"

Gon tidak menyerah mengetuk pintu apartemen Hyunsuk. Sudah sepuluh menit dirinya menunggu dan masih tidak ada tanda-tanda kehidupan dari si pemilik apartemen.

Hampir dua bulan berlalu dan Hyunsuk masih menutup diri dari semua orang, termasuk Gon.

Terakhir kali Hyunsuk menghubunginya hanya untuk memberitahu bahwa dia sudah tidak lagi bersama Doyoung dan untuk tidak mengganggunya karena yang Ia inginkan hanyalah ketenangan untuk sementara waktu.

Setelah itu tidak ada satupun panggilan dan pesan Gon yang dijawab oleh Hyunsuk.

Selama itu pula Hyunsuk absen dari semua kelas mata kuliahnya, membuat para dosen dan teman-temannya bertanya-tanya tentang apa yang mungkin saja terjadi pada salah satu murid dan teman mereka itu.

Hal inilah yang kemudian membuat Gon memutuskan untuk pergi ke apartemen Hyunsuk dan melihat secara langsung keadaan teman baiknya. Sepertinya dua bulan adalah waktu yang cukup panjang untuk Hyunsuk mencari ketenangan.






"SUK BENERAN YA KALO LO GA BUKA PINTUNYA, CEPETAN SIAPIN UANG BUAT BENERIN NIH PIN-"




Pintu apartemen terbuka kasar, menampilkan sosok Hyunsuk, yang lebih mirip dengan seorang pengemis, menurut Gon.

"Suk.."

Gon hanya bisa menutup mulutnya, tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Hyunsuk yang ada dihadapannya saat ini bukanlah Hyunsuk yang Ia kenal.

Tubuhnya jauh lebih kurus dari saat terakhir kali Gon bertemu, warna biru pada rambutnya sudah mulai memudar digantikan dengan warna pirang dengan akar kehitaman akibat rambut baru yang tumbuh. Hyunsuk pun tampak tidak peduli untuk mencukur rambut-rambut halus yang mulai tampak di bagian bawah wajahnya.

Kemana Hyunsuk yang sangat memperhatikan penampilannya itu? Hyunsuk yang Gon kenal tidak akan tahan berpenampilan lusuh dan berantakan seperti sekarang ini.

"Apa anjir? Berisik banget lo. Kalo mau masuk cepetan, kalo engga pergi aja sana."

Hyunsuk lalu berjalan kembali ke dalam apartemennya, membiarkan pintu depan terbuka. Dia sama sekali tidak peduli dengan kedatangan Gon.

Yang Ia butuhkan adalah malaikat kecilnya, bukan orang lain.

--



Bau rokok yang sangat menyengat.

Itulah hal pertama yang ditangkap indera penciuman Gon begitu masuk ke dalam apartemen Hyunsuk.

"Eh anjir, anjir!"

Gon tidak sengaja menginjak tempat makanan hasil take away yang dibiarkan begitu saja di lantai apartemen.

"Suk, gila lo ya. Ini sih lebih cocok disebut TPS daripada tempat tinggal."

Gon pun memunguti sampah-sampah yang tersebar di lantai, mulai dari kaleng-kaleng bir, putung rokok dan tempat-tempat makanan.

Setelah itu Ia berjalan ke arah pintu balkon dan membukanya selebar mungkin, agar bau rokok yang memenuhi apartemen tergantikan oleh udara segar.

"Lo ngapain sih seenaknya buka-buka pintu balkon? Tutup ah, ga suka gue terang banget, mana dingin lagi."

"Patah hati sih boleh, tapi jangan terus-terusan nyakitin badan lo kayak sekarang. Lo kuat ngehirup udara macem begini? Kalo gue sih engga makanya gue buka nih pintu."

Setelah puas dengan hasil kerjanya, Gon berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya tepat di samping Hyunsuk.

"Lo tuh ya, kalo emang males jawab telpon, at least bales chat bisa kali. Semua dosen nyariin lo, bingung anak kesayangan mereka ga pernah masuk lagi. Anak-anak juga pada nyariin. Mereka kira lo sakit tau ga?"







GOODBYE ROAD ✔️| TREASURE (HYUNSUK X DOYOUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang