Chapter 2

181 24 15
                                    

Pembahasan jodoh????

"Lalu kau memilih siapa???"

"Aku masih belum tau.......Mereka berdua sangat penting bagiku...dan...juga.... sepertinya mereka...sudah memiliki jodoh mereka masing-masing...."

"Miya dan Guinevere???"

"Ummm...."

"Y udh,jomblo aja terus."

"😑".

Silvanna hanya bisa sweedrop melihat sikap acuh Melinda saat membahas tentang kisah asmara tapi memang sifat watak Melinda yang tidak bisa diajak berkomitmen dalam hal ini.Mungkin karena ia seorang gamer dan yeahh....pasti akan fokus ke dunia game tanpa memikirkan hal apapun(kecuali pendidikan).

Sedangkan Melinda yang menatap ke arah Silvanna dengan tatapan b ajanya hanya mendengus sedikit lalu ia pun mengeluarkan sebuah buku dari dalam sakunya dan memberikannya pada Silvanna.Silvanna pun menerimanya dan saat ia membuka buku tsb,rasa kegelisahan di hatinya seperti sedikit mereda.Senyuman manis terpampang di wajah Tuan Putri Moniyan Empire tsb lalu disambut dengan tawaran ringan dari Melinda.

"Jangan fikir aku benar-benar cuek dalam hal ini Silvanna". ucap Melinda.

"Yeahh.....tapi aku rasa kau itu orang tipe bucin namun tertutup oleh wajah badasmu..... ahahahhaha....." saut Silvanna sambil tertawa.

"Hei,lihatlah dirimu sendiri Tuan Putri...ahahaha...."

Melinda dan Silvanna pun tertawa bersama sambil saling bertukar cerita pribadi masing-masing hingga suara dari Granger dan Alucard membuat Melinda dan Silvanna terdiam sejenak.Silvanna keluar dari kamarnya disusul oleh Melinda di belakangnya,dan Silvanna sedikit terkejut akan barang yang dibawa oleh mereka berdua.

"Alucard,Granger??? Kenapa kalian membawa pedang dengan noda darah????" tanya Silvanna heran.

"Maaf Tuan Putri,T-tapi...~salah satu menteri anda ditemukan tewas hari ini...~Dan jasad beliau kini sudah dimakamkan secara diam-diam,lalu yang hanya kami temukan hanyalah pedang dengan noda darah yang dipastikan adalah darah milik beliau".ucap Alucard dengan nada menurun.

"Juga,tidak ada lagi bukti apapun selain pedang itu". lanjut Granger.

"......."

Silvanna hanya bisa bersedih karena lagi-lagi orang-orangnya harus merenggut nyawa mereka.Kejadian ini sudah terjadi semenjak 3 bulan yang lalu namun masih belum ditemukan apapun dalam kasus ini,yang ada hanyalah sebilah pedang dengan noda darah korban yang tergeletak di sisi korban.

Melinda memegang pundak Silvanna,mencoba menyadarkannya dari kesedihan dengan senyuman milik Melinda yang tipis namun penuh makna.Silvanna pun bangkit dari kesedihannya,ia pun beserta Melinda,Alucard,dan Granger pergi ke lokasi TKP yaitu dekat taman kerajaan.

"Tuan Putri?!Maaf kami belum bi-/

"Tidak apa-apa,aku disini hanya ingin melihat keadaan lokasi terjadi.Dan....apakah ada kemajuan penyelidikan sampai saat ini???"

"Iya Tuan Putri!Izinkan saya menjelaskan!Kami menemukan sebuah teori bahwa sang korban sebelum meregang nyawanya, dirinya ditusuk sebanyak 20 kali juga dicambuk sebanyak 30 kali.Hal ini juga terjadi pada kejadian yang sebelumnya!"

"Begitu ya......~Lanjutkan penyelidikan ini".

"Baik Yang Mulia!"

Melinda melihat ke arah Silvanna dengan tatapan kagum,namun sepertinya bukan dirinya saja yang seperti itu.Terlihat Alucard dengan tatapan tak berkedip sedetik pun melihat Silvanna dengan aura wibawanya kala memimpin pasukan,begitu juga dengan Granger.Wajahnya sedikit bersemu meskipun sangat samar juga tatapan matanya yang biasanya datar dan dingin berubah 180° menjadi lebih hangat.

Terjebak Di Dunia Game Mobile LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang