Chapter 3

135 23 49
                                    

Membujuk Dyyroth

"Dyyroth,aku tau kau itu sebenarnya merindukan kakakmu". ucap Melinda yang kini sedang berdiri di antara puluhan mayat prajurit Moniyan Empire yang dibunuh oleh Dyyroth.

"Kakakku???Aku BAHKAN TIDAK MEMILIKI KELUARGA!!!!!" bentak Dyyroth sambil menyerang Melinda namun terhindar oleh Melinda.

Cling...!

"Hah?!"

"Adikku!Ibunda,ayahanda,adikku memang sangat tampan^^,aku tdk sabar lagi untuk menggendongnya!!!"

"Silvanna,jangan terburu-buru dulu oke???Biarkan adikmu terbiasa dulu...~Dia baru lahir di dunia ini".

"Ayahmu benar nak,bersabar oke???Mungkin besok kau boleh menggendongnya".

"Benarkah?!YEAYYY!!!!!"

"HAH?!I-I-Itu mustahil bukan?!"

Dyyroth dengan wajah traumanya menatap tak percaya ke arah Melinda yang kini dengan dengan kepalan tangannya sambil mengeluarkan sebuah cahaya berwarna biru dengan sekitarnya diselimuti oleh warna hitam kegelapan.Benedetta yang sedari tadi menunggu Melinda sambil terus melihat para iblis yang hendak akan menyerangnya namun tidak berani karena mendekati saja mereka bisa tercabik-cabik akibat penghalang sihir yang dipasang oleh Melinda.

"Apa sudah selesai??" tanya Benedetta dengan nada bosan.

"Hampir!" teriak Melinda dari kejauhan sambil terus fokus untuk membuat ingatan Dyyroth pulih.

Selesai melakukan ritual pemulih ingatan,Melinda yang kini melihat Dyyroth terduduk lemas sambil meneteskan air matanya hanya bisa terdiam sejenak lalu ia mengulurkan tangannya pada Dyyroth dan Dyyroth pun sedikit ragu namun menerima uluran tangan dari Melinda.

"Teri-ma kasih...." ucap Dyyroth dengan nada sangat pelan namun terdengar oleh Melinda.

"Jangan berterima kasih padaku, berterima kasihlah pada doa kakakmu yang selama ini terus menyertaimu, Dyyroth.Sudah,ayo kita pulang.Oh ya Benedetta,kau selesai mengurus si wanita itu??" tanya Melinda pada Benedetta yang kini bermain dengan Alecto.

Benedetta hanya menunjuk ke arah Alice yang kini terikat erat oleh rantai-rantai sihir Melinda dan ia tdk akan bisa bergerak lagi kecuali benar-benar ada kekuatan yang amat sangat gelap bahkan mengalahkan kegelapan Abyss.Mereka bertiga pun pergi ke Moniyan Empire melalui jalan yang agak sepi,anggap saja ini kejutan untuk Silvanna nantinya.

Dan benar saja,Silvanna menangis terharu akan kembali sang adiknya yang telah menghilang selama bertahun-tahun.Semua orang yang ada di Kerajaan Moniyan Empire langsung mengumumkan bahwa Pangeran Moniyan Empire telah kembali dan akan mengadakan pesta besar-besaran atas keberhasilan Melinda,sang penyihir andalan Moniyan Empire.

Malam yang ditunggu-tunggu pun tiba,terlihat semua rakyat Kerajaan Moniyan Empire tengah berpesta ria atas kepulangan Pangeran mereka yang telah hilang selama bertahun-tahun juga merayakan kesuksesan penyihir andalan Moniyan Empire, Melinda.Namun agaknya Melinda yang risih sendiri karena sedari tadi ia terus menerima ucapan 'selamat' dari warga sekitar.Bukannya Melinda sombong,tapi ia tipe orang yang suka dengan ketenangan dan sangat benci akan keramaian,buktinya saja ia sering menyendiri dan menjadi gamer berkat tipenya yang unik itu.

"K-Kakak..."

"Eh???Maaf,tadi kau memanggilku apa???"

"Ummm....aku memanggilmu dengan panggilan 'Kakak'.Soalnya.....dirimu persis dengan Kak Silvanna". ucap Dyyroth jujur dengan wajah malunya.

Terjebak Di Dunia Game Mobile LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang