Chapter 5

114 22 41
                                    

"Benedetta???Bagaimana kau bi-/"

"Sssssttttt......jangan banyak bicara lagi dan ayo kita segera kembali ke Moniyan Empire!" potong Benedetta sambil terus menarik lengan Melinda menuju ke sebuah portal.

"T-tapi...!A-ku sudah-/Kenapa disini ada banyak sekali hiasan-hiasan pertunangan?Memangnya yang mau tunangan siapa???"

"Kakakku,Alucard,dan Tuan Putri Silvanna".

"O-oh....kenapa calon mempelai wanitanya hanya satu?Miya apa tidak ikut???"

"Tidak,memang ini adalah pertunangan mereka bertiga". jawab Benedetta yang agak risih harus memakai gaun formal.

Melinda seketika langsung 🙂👍 mendengar penuturan Benedetta yang membuatnya sangat amat terkejut,sedangkan Benedetta sendiri hanya memutar bola matanya bosan lalu ia menuju ke arah sang kakak-nya itu yang kini dengan style baju yg amat menggoda kaum hawa.

Melinda seketika langsung 🙂👍 mendengar penuturan Benedetta yang membuatnya sangat amat terkejut,sedangkan Benedetta sendiri hanya memutar bola matanya bosan lalu ia menuju ke arah sang kakak-nya itu yang kini dengan style baju yg amat menggoda k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ib: pinterest

"Melinda,maaf harus mengundang mu Ekhm...maksudku menyeretmu secara mendadak ke pesta pertunangan ku dengan Tuan Putri Silvanna,ahhh....juga dengan Alucard". ucap Granger dengan nada rendah di akhir katanya.

"It's okay,but...kenapa kau tiba-tiba menyeretku kesini?Apakah ada hal yang salah?" tanya Melinda.

Dan entah darimana Alucard datang sambil menjawab pertanyaan Melinda dan setelah mendengar jawaban dari Alucard,Melinda sedikit tersentak mendengar fakta bahwa Silvanna akhir-akhir agak depresi karena masih memikirkan hal yang kemarin.

Melinda mengusap wajahnya dengan kasar sambil mengguman sedikit,lalu ia meminta Alucard untuk menghadap ke arah Silvanna agar Tuan Putri Moniyan Empire itu tidak depresi lagi setelah Melinda membujuknya.

"M-Melinda".

"Silavanna,kau seharusnya bahagia karena berhasil merebut hati kedua calon suamimu itu".

"Ralat,merekalah yang berhasil merebut hatiku_-".

"Sama saja.....,and btw jangan sedih lagi dong....~Gimana nasib kedua calon suamimu itu nanti???Apa kau tega???" pujuk Melinda sambil mencubit kedua pipi Silvanna lalu ia mendapatkan bogeman mentah di punca kepalanya dari Alucard.

"Mama jangan sedih ya???Kasian Papa Alu dan Daddy Granger nanti...."

Silvanna sedikit terkejut akan sebuah bisikkan atau lebih tepatnya 'penglihatan' sesaat.Ia menatap lagi ke arah Melinda yang kini sedang diomeli habis-habisan oleh Alucard lalu tiba-tiba sebuah penglihatan sesaat membuatnya sedikit pusing dan ia kehilangan keseimbangannya.

"TUAN PUTRI?!APA ANDA BAIK-BAIK SAJA?!" tanya Alucard panik kala melihat Silvanna yang kini terduduk lemas.

"A-ku baik-baik saja... j-jangan khawatir.....H-hanya sedikit pusing...uhkmm...." ucap Silvanna sambil berusaha berdiri dibantu oleh Melinda dan Alucard.

"Ini semua salahmu orang asing!" bantah Alucard.

"Aku enggak ngapa-ngapain Silvanna,Alu.....tadi kan aku kau omelin terus si Silvanna kejadian tadi.....!!!!"

"Ini semua salahmu,nak.Mama jadi pusing karena kau dan aku selalu berdebat".

"Yang mulai debat siapa?Papa kan???Jadi jangan salahkan diriku!Lagipula Daddy Granger juga sering debat sama Papa toh?Apa Papa pikir Mama tidak pusing???"

'Apa itu? Sebenarnya penglihatan apa itu???Apa yang terjadi sebenarnya?Ughhh....' batin Silvanna karena ia lagi-lagi mendapat sebuah penglihatan.

Teng....Teng....Teng...Teng....

Teng...Teng...Teng...Teng.....

🔔🔔🔔🔔

"SELAMAT YA YANG MULIA SILVANNA ATAS PERTUNANGAN ANDA DENGAN ALUCARD DAN GRANGER!!!!!!!" teriak seluruh masyarakat Moniyan Empire kala melihat Ratu mereka yang baru saja naik takhta kini juga telah menemukan jodohnya.

Melinda dari kejauhan tersenyum sambil menahan tawanya karena sempat melihat kecemburuan masing-masing calon suami Silvanna itu kala sedang melakukan acara sesi kedua mempelai pria dan wanita untuk saling bertukar ciuman.Miya dan Guinevere kini sibuk memotret Silvanna yang sedang duduk di singgasananya ditemani oleh kedua calon suaminya itu.

Zilong dan Wanwan berburu hidangan dibantu oleh Angela,Natalia,Johnson,Hayabusa,Hanabi,dan Kagura.Sedangkan yang lain sibuk menyimak perang dingin antara Alucard dan Granger,contohnya saja Tigreal yang mati-matian untuk tidak mengeluarkan senjata palunya lalu memukul kepala mereka berdua karena berani membuat keributan di acara spesial Yang Mulia Ratu Silvanna.



Skip skip......orang jomblo mau pulang:v


"Melinda,terima kasih telah menghadiri acara ini.Maaf membuatmu terganggu karena tadi". ucap Silvanna lembut sambil menatap tajam ke arah Granger dan Alucard yang kini terkapar setelah ia hajar habis-habisan.

"Tidak apa-apa kok Silvanna^^,terima kasih karena tlah mau mengundangku ke acara ini.Dan lupakan soal tadi oke?Walaupun aku kesal sama mereka karena telah merobek hasil lukisanku🙂.Lain kali akan aku pinjam Alecto-nya milik Benedetta lalu ku kuliti mereka berdua.Sudah ya?Aku harus kembali ke duniaku,'lagi'.Titip salam untuk Dyyroth yang tidak hadir karena harus mengurus sesuatu yang penting oke???Good bye👋👋".




"Mama,aku pergi dulu ya???Mama jangan khawatir.....Papa dan Daddy lain kali akan aku kuliti menggunakan senjata Alecto milik Bibi Benedetta.Dan juga aku titip salam pada Paman Dyyroth oke???Sampai jumpa Mama...👋👋👋".

"Hah?!T-tadi apa?" guman Silvanna terkejut.

















































Maaf ya kalau kurang estetik pas adegan resminya hubungan Silvanna dengan dua Fakboy itu:vcanda bang😭✌️.



Bikin adegannya aja membuatku ketawa-ketiwi sendiri sampai-sampai ditanya nyokapku gini.

"Kenapa sih dek?Tiap kali liat HP mesti ketawa-ketiwi kagak jelas?Punya pacar ya?"

Emang punya tapi sayangnya dia tidak nyata🙂👍.

Terjebak Di Dunia Game Mobile LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang