Hari sudah gelap, Karina sedang berbaring di tempat tidurnya sambil membaca novel.Tiba-tiba pintunya diketuk, "Masuk aja ngga dikunci."
"Temenin kakak kedepan yuk," itu kakaknya, Taeyong.
"Ngapain?"
"Beli sate, Bunda juga ngga masak buat makan malam. Lagi keluar sama Ayah."
Tanpa berucap Karina segera bangun dan mengambil hoodienya di dalam lemari lalu berjalan keluar.
Dia juga sudah lapar, hanya saja novelnya terlalu seru untuk ditinggalkan. Untung Taeyong mengajaknya.
"Ngga dingin?" Tanya Taeyong saat mereka sudah berjalan. Karina memang menggunakan hoodie tapi dengan celana jeans pendek.
"Ngga banget sih, tapi lumayan," Karina terkekeh.
"Lain kali kalo keluar malam jangan pake celana pendek," Karina hanya mengangguk, semoga dia tidak lupa.
Mereka berjalan sampai ke depan perumahan, karena kata Taeyong ada banyak yang menjual makanan kalau malam begini.
"Mau sate juga?"
"Iya ka samain aja."
"Ka, Karin ke ind*mar*t ya. Pengen ngestock jajan," Taeyong menoleh kearah indomaret di seberang jalan yang berdekatan dengan cafe neocity.
"Iya, hati-hati."
Setelah mendapat izin, Karina segera menyebrang.
Di depan ind*mar*t ternyata ada Haechan dan teman-temannya. Karina penasaran kenapa mereka bisa ada disini.
"Loh, Karina?" Yangyang lebih dulu menyadari kehadirannya.
"Hai," sapa Karina canggung.
"Kok bisa disini rin?" Itu Haechan.
"Mau beli jajan," jawab Karina.
"Tinggal di sekitar sini rin," Karina baru pertama kali mendengar pemuda itu berbicara, Shotaro.
"Iya, blok G," Karina sengaja memberitahu blok tempat tinggalnya karena Haechan sepertinya hendak bertanya.
"Ngga usah ditanya-tanya, anaknya mau belanja," Renjun menyelamatkan Karina kali ini.
Karina tersenyum, "gue masuk dulu."
"Gila, Karina cantik bener. Untung udah ada Yiren," ujar Yangyang saat Karina menjauh dari mereka.
"Jen, ngga mau?"
"Apanya?"
"Karina," tentu saja itu Haechan.
Jeno memilih tidak menjawab namun pandangannya mengikuti langkah Karina yang masuk ke dalam ind*mar*t.
💢💢💢
Sekarang Karina sudah duduk manis di depan meja makan bersama Taeyong.
Tadi waktu di ind*mar*t Taeyong menyusul Karina karena gadis itu lumayan lama, dan Taeyong pikir pemuda-pemuda di depan ind*mar*t itu mengganggu Karina.
"Beneran temen sekolahmu?"
"Iya, temen kelas semua malah."
Taeyong mengangguk, lumayan lega juga karena adiknya bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
"Mereka tinggal di sekitar sini juga?"
"Kelihatannya sih gitu, Karin ngga nanya juga tadi."
Setelah itu mereka makan dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
FanfictionKalau kata Shuhua, Jeno itu kayak kulkas berjalan. Tapi gimana kalau kulkas berjalan yang ga pernah peduli sama cewek tiba-tiba jatuh cinta? Ya tentu aja dia ngga sadar!! Pake nanya segala. Ini kisah tentang Jeno si kulkas berjalan yang jatuh cinta...