Karina sedang memainkan ponselnya, dia bosan. Sekarang harusnya jam pelajaran bahasa inggris tapi lagi-lagi gurunya berhalangan masuk.Entah kenapa akhir-akhir ini banyak guru yang sibuk.
Shuhua yang duduk disampingnya kini tertidur pulas dengan earpods yang terpasang nyaman di telinganya.
Karina berdiri hendak ke perpustakaan, dari pada bosan disini lebih baik ia menjelajahi perpustakaan sekolah barunya siapa tau perpustakaan bisa jadi tempat bersembunyi yang aman dari apapun.
"Cantik, mau kemana?" Karina tentu saja merasa cantik jadi menoleh.
Itu Haechan, pemuda itu terkekeh saat Karina menoleh menanggapi panggilannya.
"Mau kemana?"
"Perpus."
"Sendirian?" Karina hanya mengangguk, kenapa Haechan suka kepo sama urusannya sih?
"Ngga bareng Shuhua aja rin?" Tanya Yangyang, tumben dia tidak sibuk bermain game.
"Anaknya lagi tidur kayaknya kecapean," ujar Karina membuat Haechan, Renjun, Yangyang, Shotaro dan Jaemin menatap kearah Shuhua yang sedang tertidur lelap diatas meja.
"Sekalian nitip buat Jeno ya rin, tadi dia minta gue bawain tapi gue lagi mau mabar," Jaemin menghampirinya sambil membawa sebotol air mineral.
"Ah iya, gue pergi ya," ujar Karina yang disahuti serempak oleh ke lima pemuda itu.
Karina berjalan ke perpustakaan dengan perasaan yang campur aduk, masalahnya ia masih canggung dengan Jeno. Kalau dengan yang lain mereka sangat ramah dengannya bahkan Renjun dan Shotaro yang jarang bicara saja sesekali masih berbicara dengannya sedangkan Jeno sekalipun belum pernah.
Sesampainya di perpustakaan Karina mengedarkan pandangannya mencari Jeno.
Indera penglihatannya menangkap pemuda yang dia cari, namun pemuda itu tidak sedang sendirian.
Karina jadi makin canggung untuk menghampiri, mungkin saja gadis yang sedang duduk di depan Jeno itu pacarnya.
Karina tidak enak harus membawakan air pada cowok yang sedang pacaran, tapi ini kan bukan air darinya. Dia hanya membawa titipan Jaemin kan?
Setelah beberapa menit berpikir, Karina memutuskan untuk menghampiri Jeno.
Tidak mungkin dia mengembalikan air mineral yang dia bawa kepada Jaemin dengan alasan tidak ingin mengganggu aktifitas pacaran Jeno kan?
"Jeno, ini," ujar Karina sambil meletakan air mineral yang dia bawah kehadapan Jeno yang sedang serius membaca buku "Jaemin nitip."
Jeno menoleh sebentar, "Thanks," setelah berterima kasih cowok itu kembali fokus pada bukunya.
Karina baru menemukan orang seperti ini, mengabaikan rasa kesalnya gadis itu segera pergi ke rak buku.
Setelah menjauh Karina baru sadar kalau gadis yang sedang duduk di depan Jeno adalah gadis yang sama dengan yang memberikan Winter susu pisang.
Berarti dia bukan pacar Jeno kan? Kemarin Winter mengatakan ingin mendekati kakaknya berarti belum jadi pacar.
Huh, lagipula kenapa Karina harus repot-repot berpikir tentang hal itu.
💢💢💢
Bel pulang sekolah berbunyi bertepatan dengan pesan masuk dari Bundanya.
Bundaaa😊💖
|Karin, bunda sama ayah mau keluar kota baliknya esok sore. Kakakmu juga dikampus sampai malam nanti, jaga diri baik-baik ya, kalau pulang semua pintu sama jendela di kunci baik-baik.
|Atau kamu main dulu di rumah temenmu nanti kakakmu jemput kalau udah pulang dari kampus
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
FanfictionKalau kata Shuhua, Jeno itu kayak kulkas berjalan. Tapi gimana kalau kulkas berjalan yang ga pernah peduli sama cewek tiba-tiba jatuh cinta? Ya tentu aja dia ngga sadar!! Pake nanya segala. Ini kisah tentang Jeno si kulkas berjalan yang jatuh cinta...