[4] h o o d i e

881 153 6
                                    


Bel istirahat sudah berbunyi, kini Karina sedang memakan bekalnya di kelas.

Hari ini Shuhua tidak masuk sekolah tanpa izin apapun. Gadis itu juga tidak bisa dihubungi sama sekali padahal Karina sudah mengirimkan banyak pesan, dan menelpon berulang kali tapi tidak ada balasan atau jawaban apapun.

Sebenarnya Karina khawatir mengingat kemarin kondisi Shuhua sepertinya tidak baik-baik saja.

Setelah makan, Karina menghampiri Haechan yang sedang duduk bersama teman-temannya di depan kelas.

"Chan, tau rumahnya Shuhua?" Tanya Karina membuat semua orang melihat kearahnya.

"Tau, emang kenapa rin?"

"Pulang sekolah mau kesana, soalnya dia ngga masuk dan ngga bisa dihubungin," ujar Karina, raut wajahnya menunjukan kalau dia khawatir.

"Shuhua emang biasanya gitu rin, kadang ngilang tanpa kabar esoknya udah balik sekolah kok," meskipun Haechan berkata begitu, Karina masih tidak bisa menghilangkan rasa khawatirnya.

"Gue cuma minta alamat chan," ujar Karina agak kesal.

"Yaudah mau pergi pulang sekolah kan? Nanti gue anter," ujar Haechan.

"Beneran ya."

"Iya Karina cantik," Karina menghiraukan Haechan dan kembali masuk ke kelas.

💢💢💢

"Karina cantik, tunggu gue di parkiran ya. Gue ke toilet bentar," ujar Haechan menghampiri Karina yang sedang merapikan barang-barangnya.

"Iya," mendengar jawaban Karina Haechan segera berlari keluar.

Mungkin kebelet.

"Rin? Echan mana?" Itu Shotaro.

"Lagi ke toilet."

"Oh, mau ke parkiran kan? Bareng aja yuk," Karina mengangguk lalu berjalan bersama Shotaro keluar kelas.

Sesampainya di parkiran, Jeno dan Yangyang sedang berdiri di sana. Kebetulan motor mereka memang sampingan karena berangkatnya bareng.

"Mau ke rumah Shuhua rin?" Tanya Yangyang.

"Iya."

"Tuh, Shotaro juga ikut nemenin," ujar Yangyang, Karina menoleh ke Shotaro yang tersenyum padanya.

"Lama ngga?" Tanya Haechan yang baru datang.

"Ngga kok, ayo."

"Yaudah ayo," Haechan lalu naik ke atas motornya.

"Kalian latihan sampe jam berapa?" Tanya  Haechan pada Yangyang dan Jeno yang ingin latihan basket.

"Nanti gue chat kalau udah balik," ujar Yangyang.

Haechan mengangguk lalu menyuruh Karina naik.

"Eh bentar rin, lo bawa jaket ngga?" Tanya Haechan saat Karina hendak naik, gadis itu menggeleng.

"Jen, pinjam hoodie lo dong. Tutupin roknya Karina," ujar Haechan, tidak bermaksud apa-apa hanya saja setelah berteman lama Haechan tau temannya yang satu itu memang selalu membawa hoodie kemanapun dia pergi.

Karina menoleh tidak enak ke arah Jeno. Namun sedetik kemudian pemuda itu membuka tasnya dan mengambil sebuah hoodie berwarna putih.

"Balikinnya terserah kapan," ujar Jeno sambil menyerahkan hoodinya pada Karina.

"Makasih," ujar Karina lalu mengikat hoodie Jeno di pinggangnya dan naik ke motor Haechan.

"Hati-hati," ujar Yangyang pada ketiga temannya.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang