Sepulangnya dari Bali, sikap Jeno kembali seperti sebelumnya. Tidak ada lagi Jeno yang perhatian pada Karina atau Jeno yang tidak pernah melepaskan pandangannya dari gadis itu.Sepertinya Jeno benar-benar hanya berniat untuk menjaga Karina. Tidak lebih
Masalahnya Karina berbeda, gadis itu menganggap bahwa mereka sudah cukup dekat. Dan jangan salahkan Karina karena telah terbawa perasaan pada kulkas berjalan itu.
Pagi ini Karina dibuat bad mood karena Jeno yang tidak menanggapi sapaan selamat paginya.
"Karin, lo kenapa sih?" Tanya Shuhua, karena gadis itu sejak tadi hanya menenggelamkan kepalanya diatas meja.
"Gapapa," Karina hanya menjawab singkat tanpa melihat lawan bicaranya.
"Permisi, ada Jeno?" Tanya gadis bersurai panjang yang sedang berdiri di depan kelas mereka.
"Jenonya lagi ke toilet, kenapa?"
"Kepo lo, nanti aja. Gue perlu ngomong sama Jeno," ujar gadis itu lalu pergi.
Karina tentu saja penasaran, jadi gadis itu bangun dan melihat.
Ternyata Siyeon, satu-satunya cewek yang bisa berbicara panjang dengan Jeno. Entah apa yang mereka bahas, Karina juga ingin menjadi Siyeon.
"Jen, tadi Siyeon nyariin," ujar Jaemin saat Jeno kembali dari toilet.
Cowok itu tidak menjawab apa-apa tapi meronggoh sebuah benda pipih dari saku celana seragamnya.
Karina memperhatikan gerak-gerik cowok itu dengan wajah di tekuk.
Shuhua yang menyadari hal itu pun tersenyum, sepertinya dia sudah tau alasan Karina bad mood pagi ini.
💢💢💢
"Rin, kantin yuk," ajak Shuhua saat bel istirahat berbunyi.
"Mager," Karina hanya menjawab singkat tanpa melihat Shuhua, gadis itu sedang menenggelamkan wajahnya diatas meja.
"Ayo dong, gue ngga ada teman," ujar Shuhua sedikit memaksa.
"Ayo," Karina pun menyerah dan berdiri sambil meraih kardigannya dan berjalan keluar.
Shuhua tersenyum senang lalu berlari kecil mengejar Karina.
"Mau makan apa? Gue pesenin."
"Ngga usah, ngga lapar."
"Cecan!" Siapa lagi kalau bukan Haechan.
"Sini gabung," kali ini giliran Yangyang.
Karina menatap kearah meja mereka disana ada Jeno yang sedang mengobrol dengan Siyeon, entah apa yang mereka bicarakan namun tampak serius.
Moodnya Karina yang tadinya buruk jadi semakin buruk.
"Lo gabung sama mereka aja Sha, gue mau ke toilet," ujar Karina lalu pergi tanpa menunggu jawaban Shuhua.
"Eh, Rin, Karina."
Shuhua bingung, ingin mengejar Karina atau mengurus perutnya yang kelaparan.
"Makan dulu," ujar Renjun yang entah sejak kapan berdiri di belakang Shuhua.
"Eh, i-iya," jawab Shuhua gugup.
Akhirnya Shuhua bergabung dengan Renjun dan teman-temannya
"Loh? Karina balik?"
"Katanya ke toilet," Shuhua menjawab pertanyaan Yangyang.
"Jen? Laporan lo sama Karin gimana?" Tanya Shuhua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
FanfictionKalau kata Shuhua, Jeno itu kayak kulkas berjalan. Tapi gimana kalau kulkas berjalan yang ga pernah peduli sama cewek tiba-tiba jatuh cinta? Ya tentu aja dia ngga sadar!! Pake nanya segala. Ini kisah tentang Jeno si kulkas berjalan yang jatuh cinta...