6

634 19 0
                                    

begitulah keseharian mereka. gio dan Siska terlihat serasi. di tambah suci yang melengkapi. persahabatan yang begitu indah. suci dan Siska mau menerima gio walaupun gio cacat, tapi mereka enjoy dalam persahabatan itu.

jujur gio ingin hubungan nya dengan Siska lebih dari sahabat, sedangkan suci tak ingin mereka bersama. suci begitu panas ketika gio dekat dengan Siska. hatinya begitu tersayat sayat ketika Siska perhatian terhadap gio.

suci bimbang. dia ingin melihat gio bahagia, sedangkan kebahagiaan gio adalah Siska, bukan dia.

tapi suci mulai mengikhlaskan gio. suci masih belajar, kadang kadang suci menangis menahan cemburu. tapi gio tidak pernah melihat itu.

hari ini sepulang sekolah rencananya gio akan menembak Siska.

ruang kelas sunyi, semua orang udah pulang. Siska yang masih sibuk membereskan alat tulis nya terhenti kala gio mengajak nya berbicara.

"Cika..."-gio

"iya, kenapa Yo"-siska

"jujur dari awal kamu pindah ke sekolah ini aku jatuh cinta sama kamu. aku yakin kamu juga merasakan hal yang sama kan? kamu mau kan jadi pacar aku?"-gio

hening

siska meneteskan air mata.

"maaf Yo, aku ga bisa" jawab siska sambil buru buru membereskan alat tulis nya dan berlari meninggalkan gio sendiri.

gio berusaha mengejar Siska. gio dengan sekuat tenaga berusaha menggerakan kursi roda nya dengan tangan kanannya. tapi hanya bergerak sedikit dan Siska terlalu jauh untuk di kejar oleh nya.

Gubrakkkk.

gio terjatuh dan kursi roda nya terbalik. suci yang baru keluar kelas melihat Siska berlari ke luar. suci aneh kenapa Siska tak bersama gio. suci langsung berlari ke kelas gio dan melihat gio yang sudah tergeletak di lantai.

"Yo, astaga kamu kenapa kok bisa gini? kenapa Siska ninggalin kamu?" -suci

"dia marah karena aku terlalu berlebihan mengajak dia pacaran. dia mungkin tidak mau menjadi pacar pria yang cacat dan tidak berguna" -gio

"hah? kok bisa Siska nolak kamu? kayaknya enggak deh Yo bukan karena itu, soalnya selama ini dia fine fine aja kok sama kamu bahkan dia Nerima kamu apa adanya kan? pasti ada sesuatu nih yang disembunyikan" -suci

"udahlah ci, aku emang pantes di tolak. aku ga pantes buat dia. siapa yang mau sama pria cacat kaya aku." -gio

"kamu jangan ngomong gitu ah. mendingan sini aku bantu kamu naik" -suci

suci menyelipkan kedua tangannya di antara kedua ketiak gio. suci mengangkat gio sekuat tenaga. akhirnya gio berhasil duduk di kursi rodanya. suci mengangkat kaki gio supaya tepat di pijakan kursi roda itu.

"ayo kita pulang" -suci

suci mendorong kursi roda gio. tapi gio mengentikan nya.

"biar aku nyoba sendiri dorong kursi roda aku"-gio

"tapi Yo"-suci

gio menatap suci sinis. seketika suci melepaskan pegangannya dari kursi roda gio. gio mulai mencoba memutar roda itu dengan satu tangan. kursi roda nya tidak maju sedikitpun. gio kembali terjatuh ke lantai.

"aarrgg" teriak gio.

"aduh Yo... udah deh cukup. aku ga bisa liat kamu kaya gini"kata suci sambil memeluk gio yang masih duduk di lantai. gio luluh oleh pelukan sahabatnya. gio akhirnya bisa menuruti perkataan suci sampai gio tiba di rumahnya.

Lumpuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang