2. One Hour Part 2

28 4 0
                                    

Selamat membaca:)

Kesialan Dira masih berlanjut sampai sekarang. Tadi guru itu mengatakan bahwa mereka harus menghormat bendera sampai jam pertama selesai. Saat ini dia sedang berada di lapangan sekolah sembari menghormat bendera.
"Panas banget sihh" eluh nya sembari menghormat tiang bendera.
Dira terkejut saat tiba-tiba sinar matahari terhalang. Dia pun akhirnya mendongak dan melihat ada tangan yang menutup sinar matahari agar tidak mengenai kepalanya.
"Biar lo gak kepanasan," ujar pria yang disamping nya sambil tersenyum. "Nama gue Randy Geojastin Prawira panggil Rendy aja." Lanjutnya sambil menjulurkan tangannya. Namun sayang, uluran tangannya tidak direspon oleh wanita yang disampingnya.
"Gue gak mau tau siapa nama lo dan gue juga gak peduli," ucapnya sambil menghormat bendera. "Udah dehh lo gak usah sok baik sama gue. Mending lo jauhin tangan lo dari gue." Ucapnya sedikit berteriak.
"Lo jangan marah-marah terus dong. Ntar gue tambah suka sama lo." Ujar Rendy sambil tersenyum licik.
"Mau lo apa sih huhh? Gk usah sok ngerayu gue deh, gak mempan." Kata Dira pada Rendy. Namun Rendy hanya tersenyum mendengar ucapan Dira

Kring!! Kring!!

Bel telah berbunyi yang menandakan bahwa jam pertama baru saja selesai. Dira pun akhirnya segera menuju ruang guru untuk menanyakan dimana kelas nya. Namun, belum saja dia pergi dia langsung terdiam ditempat.
"Sekarang gue belom tau nama lo tapi jangan kaget kalo sebentar lagi gue akan jadi orang yang tahu semua hal tentang lo." Kata Rendy sambil menaikkan sudut bibirnya.
Sontak hal itu membuat wanita yang ada didepan nya itu langsung berhenti dan membalikkan badan.
"Jangan harap lo bisa masuk dalam hidup gue. Karena itu gak bakalan terjadi." Teriak Dira sambil mengacungkan jari tengahnya.
"Kalo lo seperti itu gue jadi makin penasaran sama lo, dan asal lo tau gue suka sama lo!!" Teriaknya lagi. Namun, Dira tidak menghiraukannya. Dia terus berjalan untuk mencari ruang guru. "Gila kali tuh orang" monolognya.

***

Di kelas XII IPS 2 sedang mengadakan konser dadakan. Hal ini sudah biasa terjadi ketika pergantian jam mata pelajaran. Banyak murid yang berteriak-teriak gak jelas, ada yang mengghibah, ada juga yang bermain game online.
Seorang siswa yang diketahui bernama Aldo berlari dan sambil teriak mengatakan, "Woiiii...Bu Desi datang." Sontak semua murid langsung mencari tempat duduk nya masing-masing dan berpura-pura membaca buku agar dikira bahwa mereka adalah murid yang budiman. Bacot anying.

Bu Desi pun memasuki kelas dan membawa seorang wanita cantik.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa bu Desi pada murid-muridnya
"Pagi ibu cantik." Ujar mereka serentak. Namun setelah itu mereka mengeluarkan ekspresi ingin muntah. Dasar murid gada ahklak.
"Pagi ini kita kedatangan murid baru." Kata bu Desi sambil tersenyum

"Beuhhh...ada bidadari yang nyasar ke kelas kita bro."

"Neng gelis sini atuh kenalan sama akang."

"Boleh dibawa pulang gk itu bu?"

"Calon istri gue cantik bener."

Kira-kira begitulah yang dikatakan para murid cowok ketika melihat kedatangan Dira. Tapi, lain hal nya dengan murid cewek yang kebanyakan tidak suka melihat kehadiran Dira disana.

"Sok kecantikan banget sih tuh cewek."

"Saingan nambah lagi nih."

Kira-kira seperti itu lah tanggapan para murid cewek yang suka ghibah itu. Namun tidak semuanya seperti itu, ada juga yang kelihatan senang ketika melihat Dira.

Sementara Dira hanya membuang muka malas. Sudah biasa dia seperti ini. Dia pun melirik tajam kepada cewek-cewek yang tidak suka dengan nya itu. Hal itu membuat para wanita sok kecantikan itu terdiam seribu bahasa.
"Silahkan nak perkenalkan nama kamu." Ujar bu Desi kepada Dira. Dia hanya mengeluarkan senyum paksanya ketika guru itu mengatakan hal tersebut.
"Perkenal kan nama gue Prily Adira Atmawijaya. Terserah kalian mau manggil gue apa." Kata Dira pada murid yang ada dihadapan nya itu. Sontak hal itu memancing keritbutan.

"Panggil sayang boleh dong ya?"

"Panggil honey aja gimana?"

Dira hanya memutar bola matanya malas. Bu Desi yang melihat ketidak nyamanan Dira sontak langsung tersenyum.
"Silahkan kamu duduk nak." Ujar Bu Desi lembut.
Hal itu membuat Dira langsung menuju bangku kosong yang ada dihadapan nya.
Dira pun langsung mendudukkan bokong nya disamping seorang pria.
"Nama gue Angga Prananda panggil Angga aja." Kata pria disamping nya itu sambil menyodorkan tangan nya.
"Nama gue lo udah tau kan? Tapi lo panggil gue Prily aja." Kata Prily sambik menyambut tangan pria yang ada disamping nya itu. Hal itu membuat Angga tersenyum.

"Baik lah anak-anak Ibu keluar dulu jangan ada yang keluar tunggu sampai guru nya masuk." Kata Bu Desi kepada muridnya.
Sontak muridnya langsung menjawab dengan kegirangan, "baik Bu."
Akhirnya Bu Desi pun keluar dari ruang kelas itu.

Setelah Bu Desi keluar, dua orang wanita datang menghampiri Dira.
"Perkenalkan nama gue Devina Gleora panggil gue vina aja, ohh ya dan ini sahabat gue namanya Beby Clarissa panggil Beby aja." Ujar Vina sambil menyodorkan tangannya. Dira yang melihat itu langsung menyambut uluran tangan nya. "Nama gue Prily." Kata Dira pada dua orang yang ada dihadapan nya ini.
"Gue manggil lo Ly aja deh biar gampang gue ingatnya," kata Devina pada Dira " semoga kita bisa berteman baik." Sambungnya lagi sambil tersenyum. Apa katanya? 'Teman baik'? Dira pun mengeluarkan senyum paksanya.

***

Di lain tempat yakni kelas XII IPA 2 tampak beberapa murid yang sedang berada di ruang kelas diantaranya Rendy dan kedua sahabatnya, yakni Ardan dan Andra.

"Bro...Kayak nya gue lagi jatuh cinta." Kata Rendy sambil senyum-senyum sendiri. Hal itu sontak membuat kedua sahabat nya itu langsung tertawa keras membuat orang yang ada di dalam kelas nya menoleh ke arah mereka dan saat itu juga kedua orang yang tertawa itu langsung terdiam karena mendapat tatapan tajam dari Rendy.

"Maaf ni yahh Ren, lo emang jatuh cinta sama siapa humm?" Tanya Andra sambil tersenyum mengejek. "Iya nih Ren tumbenan amat lo kaya gini" samabung Ardan sambil menatap Rendy.
"Gue juga gak tau siapa namanya," kata Rendy yang langsung disambut tawa keras dari kedua sahabat nya.
"Dengar dulu bangsat! Gue belum selesai ngomong," Kata Rendy yang membuat kedua sahabatnya langsung terdiam. "Kayaknya orang yang gue sukai ini anak baru deh. Soalnya gue belum pernah liat tuh anak di sekolah ini." Sambungnya lagi yang langsung mendapat anggukan dari kedua sahabat bangsat nya itu.
"Gue harus bisa dapatin dia. Gimana pun caranya." Ujarnya kepada kedua sahabatnya sambil tersenyum.

"Lo tinggal tunggu tanggal mainnya aja sayang" batin Rendy sembari tersenyum.

Si Rendy udah kepincut manteman wkwk

***

Hola guys...Kembali lagi dengan author amatir yang ingin ceritanya banyak dibaca oleh readers:v
Cuman mau ngingetin sahabat jangan lupa vote dan komen nya yaa biar semangat buat UP nya.
Dan kalian juga harus tau vote dan komen kalian itu sangat berarti bagi para author. Jadi kalian tau lah gimana cara menghargai karya seseorang:*

Sampai jumpa di part selanjut nya sahabat:*
Aku berharap kalian menyukai cerita aku ya:)

Jangan lupa follow ig
@reykaindah47_

😊😊


One Hour (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang