10. One Hour Part 10

9 4 0
                                    

"Jika mencintaimu itu seperti bersekolah, tanggal merah pun aku akan hadir. Karena mencintaimu tak ada kata libur bagiku."

Vote sebelum membaca

Selamat membaca:)

Saat Adira pergi dari rumah, tak sengaja Rendy melihat Adira mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Melihat itu Rendy merasa khawatir. Akhirnya dia mengikuti kemana Adira pergi.

Motor Adira berhenti disebuah danau. Rendy melihat Adira dalam keadaan tidak baik-baik saja. Rendy melihat Adira menangis. Melihat itu Rendy tidak tega. Akhirnya Rendy berniat menjumpai Adira yang sedang kacau itu.

Namun, saat Rendy melangkahkan kakinya, tiba-tiba seseorang datang menghampiri Adira. Ya, itu Angga.

Setelah kedatangan Angga, Rendy melihat Adira bisa kembali tersenyum. Rendy senang melihat senyum Adira, tapi dia akan jauh lebih senang jika alasan Adira tersenyum adalah Rendy.

"Gue senang melihat lo tersenyum. Tapi gue lebih senang jika lo tersenyum karena gue." Monolog Rendy sambil mengepal tangan keras.

Rendy sudah tidak tahan melihat kedekatan Angga dan Adira. Akhirnya dia berniat untuk pergi dari tempat itu. Dia pun menaiki motornya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Hari sudah semakin gelap, namun Adira dan Angga masih berada di danau. Adira yang menyadari hari semakin gelap, berniat untuk pulang.

"Ga, udah mau gelap nih. Gue pulang dulu ya. Gue juga pengen istirahat." Kata Adira pada Angga.

"Gue juga mau pulang. Kalo gitu gue kawal lo dari belakang ya, soalnya lo bawa motor dan gue juga bawa." Kata Rendy pada Adira.

"Gausah Ga," tolak Adira "rumah kita kan beda arah nanti lo ribet jadinya. Mending gue pulang sendir aja. Gue baik-baik aja kok." Sambungnya.

"Gak ada penolakan. Gue sekarang udah jadi sahabat lo. Berhubung lo sahabat gue, gue gak merasa keberatan jika nganterin lo pulang dulu." Kata Angga.

"Yaealah maksa amat lo jadi orang. Baru juga jadi sahabat gue, udah posesif aja lo. Gimana nanti kalo lo jadi pacar gue?" Kata Adira asal. Namun perkataan itu membuat Angga melotot.

"Emang lo mau jadi pacar gue?" Tanya Angga ragu.

"Ehh...gue tadi ngasal aja ngomongnya. Ya kali gue mau sama cowok posesif kayak lo." Bantah Adira. Mendengar itu Angga hanya geleng kepala sambik menampilkan senyumnya.

"Yaudah terserah lo aja. Kalo gitu balik yo!" Kata Angga yang langsung diangguki Adira.

Mereka pun melajukan motornya menuju rumah Adira.

Rendy sudah sampai dirumahnya. Setibanya dirumah dia langsung dihadang oleh mamahnya.

"Muka anak mamah yang ganteng ini kenapa manyun gitu? Seperti orang pata hati aja kamu Ren." Jahil sang mamah.

"Emang Rendy lagi patah hati mah." Jawab Rendy sambil mendudukkan bokongnya di sofa.

Mendengar perkataan Rendy sontak mamahnya langsung memecahakan tawanya. 'Hahahahah' .
Mendengar tawa sang mamah Rendy memutar bola mata malas.

One Hour (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang