4. One Hour part 4

18 3 0
                                    

"Bagiku, tidur bukanlah sekadar melepas lelah, melainkan sebuah pelarian."


Vote sebelum membaca

 
Selamat membaca:)

Setelah pulang sekolah Adira melaju motor nya membelah jalanan kota menuju rumah nya. Namun kesialan masih melekat pada dirinya. Dia tidak sengaja ketemu geng motor dimana ketua geng motor itu adalah mantan Adira. Namanya Beno.
Beno yang tidak terima diputuskan oleh Adira dengan seenaknya masih menyimpan dendam.
Beno merasa dia dipermainkan oleh Adira.

Ketika Beno and the geng melihat motor Adira, mereka semua langsung menghadang motor Adira. Hal itu membuat Adira memberhentikan motornya.

"Heiii sayang udah lama gak ketemu. Makin cantik aja." Kata Beno sambil menertawakan Adira.

"Mau apa lo huhh?" Tanya Adira

"Mau gue?" Tanya Beno menunjuk dirinya sendiri. "Mau gue kita balikan." Hahahah  teman-teman Beno langsung tertawa keras.

"Jangan harap bangsat!" Kata Adira sambil membuang permen karet yang dikunyahnya.

"Kalo lo gak mau...jangan harap lo bisa sehat-sehat aja sampe rumah!" Kata beno sambil mencolek dagu Adira.

Berani sekali Beno menyentuh nya. Adira pun tidak tinggal diam.

Bugh!

Satu tendangan langsung mengenai perut Beno.

"Jangan berani lo sentuh gue bangsat ! Gue gak sudi disentuh sama lo." Teriak Adira sambil menunjuk wajah Beno.

"Wushhh berani dia bos." Kekeh salah satu geng motor yang namanya Deon. "Biar gue yang urus dia bos." Katanya lagi.

What? Apa katanya? Huhh berani nya sama cewek. Dasar banci.

"Silahkan!" Kata Beno sambil menampilkan senyum devil nya.

"Maju lo sini!" Tantang Adira.

Melihat itu Deon  pun langsung tersenyum dan mulai mendekat.

Bugh!
Bugh!

Baku hantam pun terjadi. Adira melayangkan tendangan nya tepat di hidung Deon. Hal itu membuat hidung Deon mengeluarkan darah.
Walaupun Adira seorang wanita namun dia memiliki skil bela diri yang hebat.

"Bangsat!" Umpat Deon sambil melayangkan pukulannya.

Akh!

Pukulan itu mengenai wajah Adira. Hingga darah kental keluar dari sudut bibirnya.
Adira pun tidak tinggal diam. Dia kembali memukuli Deon hingga Deon terjatuh.

Melihat itu Beno tidak tinggal diam. Beno langsung membantu Deon untuk berdiri. Beno tahu gimana hebat nya Adira dalam hal seperti ini.
Beno pun ikut menyerang Adira. Hingga sekarang 2 lawan 1.

Melihat itu Adira berkata, "benar-benar banci lo berdua bangsat!" Teriak Adira sambil membuang ludah nya. "Maju lo sini!" Teriaknya lagi.

Bugh!
Bugh!

Setelah beberapa saat baku hantam Adira pun langsung terjatuh. Kedua sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah dan wajahnya juga dipenuhi lebam-lebam.

"Maafin gue ya Pril, gue gak ada maksud." Hahahaha tawa menggelegar terdengar di telinga Adira.
"Lo si kebanyakan gaya! Kalo seandainya lo terima tawaran gue, lo gak akan seperti ini." Kata Beno sambil tersenyum devil.

"Diam lo bangsat! Gue mana mau sama pecundang kaya lo." Tunjuk Adira pada Beno.

"Udah lemah aja masih aja belagu lo. Sekarang gue masih baik sama lo. Lo, gue bebasin." Kata Beno sambil memasang helm nya yang langsung di ikuti oleh anak buahnya. Beno and the geng pun akhirnya pergi meninggal kan Adira. Sungguh tak berperi kewanitaan ehh maksudnya kemanusiaan.

One Hour (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang