8. One Hour Part 8

16 4 0
                                    

"Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap."

Vote sebelum membaca

Selamat membaca:)


Sesampainya Adira dirumah dia melihat kedua orang tua nya berada di ruang tamu. Namun keduanya sibuk dengan dunia mereka. Kedua orangtuanya hanya memandangi laptop yang ada dihadapannya. Adira yang melihat itu langsung pergi menuju kamar nya.

Adira melangkahkan kakinya dengan kasar dengan harapan orangtuanya melihatnya sudah pulang kerumah.
Namun, harapan hanyalah harapan. Kedua orangtuanya tidak menyadari kedatangan Adira kerumah itu.
Akhirnya Adira buru-buru menuju kamarnya. Setelah sampai didepan pintu kamarnya, Adira tidak sengaja melihat kamar Ditha adiknya. Dia mendekati kamar itu dan melihat Ditha terbaring dengan wajah pucat di kasurnya.

Adira langsung memegang kening adiknya itu dan ternyata Ditha demam. Buru-buru Adira mengambil pengompres untuk mengompres Adiknya itu.

Setelah mengompres, tak lama kemudian Ditha terbangun.

Engkh

"Lo udah bangun?" Tanya Adira.

"Ehh...kak Dira. Kakak ngapain ada disini?"

"Lo demam. Gue cuman ngompres lo aja." Kata Adira.

Mendengar itu, Ditha tersenyum. Akhirnya kakaknya itu memperdulikannya. Sebenarnya Adira memang perduli, namun karena rasa ego yang tinggi akhirnya dia bersikap cuek.

"Ditha udah gak apa-apa kak. Makasih kakak udah perhatian sama Ditha" Kata Ditha Tersenyum. "Ehhh kakak baru pulang?" Sambungnya basa-basi.

"Iya. Nyokap sama bokap ada dibawah. Tapi mereka sibuk." Kata Adira.

"Kak...kakak jangan benci sama Ayah sama Bunda ya kak. Biar gimana pun mereka adalah orangtua kita. Bunda udah bertaruh nyawa buat kita ada didunia ini. Jadi walaupun gimana Ayah dan Bunda, kakak jangan pernah berpikir untuk membenci mereka." Ujar Ditha menatap sang kakak.

Mendengar perkataan Ditha, Adira terdiam. Dia sudah terlebih dahulu membenci orangtuanya. Dia pun akhirnya mencari topik lain agar tidak membahas itu.

"Lo udah makan?" Tanya Adira mengalihkan pembicaraan.

"Udah kok kak." Ucap Ditha berbohong. Dia tidak selera untuk makan. Semua makanan disrasanya pahit.

"Yaudah gue balik ke kamar gue dulu. Jaga kesehatan lo." Kata Adira sambil menjauh dari Ditha.

"Kak..." panggil Ditha yang membuat Adira berbalik badan "makasih." Sambung Ditha sambil tersenyum. Adira pun langsung mengamggukkan kepalanya dan meninggalkan Ditha.

Setelah memasuki kamarnya, Adira memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, Adira langsung membaringkan tubuhnya dikasur miliknya itu.

Prang!

Adira terkejut ketika mendengar benda pecah, akhirnya dia melihat kebawah dan ternyata kedua orangtuanya sedang berantam.

Tidak kah cukup dengan tidak memperhatikan kedua anaknya itu? Jarang sekali dirumah dan ketika berada dirumah hanya menciptakan keributan.

Adira yang melihat itu langsung terduduk lemas.
Dilihatnya ruangan itu sudah berantakan dengan pecahan kaca.
Akhirnya Adira memberanikan diri berjalan mendekati kedua orangtuanya itu.

One Hour (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang