Prolog

25.5K 1.4K 513
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen😊

-Happy Reading-


Seorang gadis dengan pakaian basah itu, menatap nanar mobil yang melaju di depannya.

Ia menitikkan air matanya, bercampur dengan hujan. Ia terus terisak, alam juga seolah mengerti bagaimana perasaannya sekarang.

Kembali ia teringat dengan kejadian beberapa saat tadi. Bagaimana pacarnya sendiri, lebih memilih dan mengkhawatirkan sahabatnya dari pada ia.

Ana jelas menatap bagaimana wajah khawatir Ray. Namun, apa Ray sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaannya.

"Lo, kenapa sih? Kalo gak suka sama sahabat gue, gak gini juga.  Jangan harap kita bakal pacaran lagi. Lebih baik kita putus!" ucapan itu terlontar begitu saja dari mulut Ray.

Ana menatap pacarnya tak percaya, padahal tadi ia hanya berniat membantu perempuan itu. Tetapi kenapa Ray, malah marah padanya. Karena perempuan itu yang terjatuh. Padahal itu bukan salah Ana.

"Ray, pusing," keluh sang perempuan sambil memegang kepalanya. Darah mulai keluar dari hidungnya, membuat Ray panik dan langsung mengangkat tubuh itu masuk ke dalam mobilnya. 

Ana kembali tersadar dari lamunannya. Ia berdiri masih dengan ditemani hujan, kemudian melangkah menjauh dari sana.

"Sekarang, aku bukan lagi bagian terpenting dari hidup Kak Ray," kekehnya. Ia memukul dadanya yang kembali sesak.

"Kenapa semenjak dia datang, Kak Ray berubah?"

"Aku juga gak kuat, kalo gini terus." Ana terduduk di pinggir jalan.

Membuat orang di sekitar yang melewati jalan itu, menatapnya prihatin. Mungkin dipikiran orang banyak timbul pertanyaan, kenapa gadis itu?

Ana kembali terisak dengan hujan yang juga semakin deras.

Tak menghiraukan tatapan di sekitarnya. Ia lelah, tetapi tak ada yang mau mengerti perasaannya. Bahkan pacarnya sendiri pun masih terasa asing baginya.

Ia butuh pelukan, ia butuh ayah dan ibunya. Tapi kenapa seolah semua, tak berpihak padanya.

Saat-saat seperti ini, Ana berubah, ia bukan lagi sosok gadis ceria. Sisi lemahnya yang mati-matian tak pernah ia tunjukkan sekarang terlihat.

"Gak, aku gak boleh nyerah!" tekadnya. Lalu bangkit dari duduknya. Berlari menerobos hujan agar cepat sampai di rumahnya.

Ana memang aneh, kadang ia ingin menyerah. Namun, selalu saja bisa menyemangati dirinya sendiri. Sekarang tangisnya tak lagi terlihat, bahkan ia menikmati air hujan yang turun.
____

Hai semuanya😍 yeay ketemu lagi sama aku><

Prolognya pendek ya, hehe. Gimana kesan pertama kalian pas baca prolognya?

Mungkin bagi kalian yang pernah baca cerita aku udah gak asing lagi sama Ray dan Ana, ya karena ini emang spin off dari RALAN.

Mohon dukungan dan doa nya ya, semoga aku bisa nulis ceritanya terus dan lancar sampai ending😄 Aamiin ....

Kalian jangan lupa vote dan komen yang banyak ya di setiap partnya nanti😉

See you


Selasa, 15 Desember 2020

RAYNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang