Dunia Baru

Satu Tim?

"ya,ya ter masuk aku" Naruto mengakui itu.

"mana mungkin aib sepertimu mempunyai cakra kyubi?" ketus Menma tak percaya dan diangguki Naruko.

"diam Menma, aku ingin bicara dengan Tim 7 di jembatan xxx sekarang" kata Kakashi lalu pergi dan disusul yang lainnya.

End...

~0o0~

#Tim 7#

"dengar minggu depan akan diadakan Ujian Chunin di desa kita, setiap tim anggotanya tiga orang. Dan ini formulir pendaftarannya, jadi kalian akan satu tim dengan siapa? Kalian diberi kebebasan untuk memilih dan Haku juga akan ikut dalam ujian ini. Nanti akan ada dua anggota yang tersisa dan yondaime berkata jika dua orang itu akan satu tim dengan Naruto. Dua orang itu akan dilatih oleh Uchiha Shisui dan Uchiha Itachi bersama dengan Naruto, jadi bagaimana?" jelas sekaligus tanya Kakashi pada Naruko, Menma, Sasuke dan Sakura.

Mendengar itu mata mereka bertiga berbinar, mereka berpikir bebeda-beda.

"aku dan Naruko akan satu tim dengan Sasuke jadi Sakura dan Haku yang akan satu tim dengan aib itu" jawab Menma cepat tanpa pikir panjang. 

Sasuke dan Sakura mendengus tak terima, sebelum mereka berbicara Haku datang bersama dengan Zabuza. Mereka berdua duduk menunggu keputusan yang Kakashi berikan.

"baiklah Haku, saat ujian Chunin kau akan satu tim dengan Sakura dan-"

"aku tidak setuju" ketus Sasuke dan diangguki Sakura.

"lalu kau mau bagaimana?" tanya Kakashi

"aku ingin satu tim dengan Naruto dan Sakura"  kata Sasuke, mata Menma dan Naruko membola tak terima.

"apa alasannya?" Kakashi bertanya dengan serius.

Sasuke diam, ia tak tau harus bicara apa melihat itu Sakura berbicara, " Sasuke-kun dan Menma tak pernah akur sensei. Jika mereka satu tim dengannya maka kerjasama tim kita akan memburuk. Menma sangat egois dan sombong sedangkan Sasuke arogan dan bersikap dingin pada siapapun yang tidak ia sukai" jelas Sakura pada Kakashi.

Kakashi mengangguk mengerti, "lalu bagaimana dengan Naruto? Dia dikenal sebagai aib dan tidak memiliki cakra, dia juga suka berbuat onar, nilai akademinya selalu jelek" kata Naruko menjelek-jelekan Naruto.

"dia berbeda dengan kalian! Dia tidak egois dan selalu mementingkan kebahagiaan temannya! Dia selalu mengalah demi ku! Temannya! Tak peduli seberapa pun penderitaannya, dia selalu bisa membuatku tertawa. Dia bahkan rela mati demi menepati janjinya padaku" kata Sakura berkaca-kaca mengingat kebaikan Naruto, ia bahkan terluka sangat parah karena ingin menepati janjinya untuk membawa Sasuke pulang.

"dia mengajariku apa arti sebuah teman. Dia rela mati demi membawaku keluar dari kegelapan. Dia sangat berharga bagi kita karena dia cahaya yang selalu menerangi kita, membut hari-hari kita berwarna meskipun hidupnya sangat menderita. Dia selalu diperlakukan tidak adil tapi dia bersikap adil pada kita." lanjut Sasuke memalingkankan wajah karena tak ingin mereka melihatnya menangis.

Diam

Hening tidak ada yang berbicara termasuk orang yang bersembunyi di pohon sejak tadi, ia sudah menekan titik cakranya agar tidak ada yang mengetahuinya.

"waw, tak ku sangka teme bisa menangis." ejek orang yang bersembunyi itu yang tak lain adalah Naruto.

Semua orang menoleh padanya yang berada di pohon, sejak kapan dia disana? Batin mereka semua.

Wajah Sasuke memerah malu namun ia menyembunyikan rasa malunya dengan wajah dingin dan datar.

"diam kamu dobe!" kata Sasuke ketus.