Raguel dengan segelas kopi duduk dimeja makan menunggu Khun Aguero Agnes pulang
"Kenapa aku harus terjebak seperti ini? Kak Enryu aku merindukan mu" Raguel menunduk membiarkan poni rambutnya menutupi mata merahnya
Raguel yang merasakan keberadaan Aguero pun berdiri dan mulai berjalan menuju tempat Aguero
"Kau sudah kembali putra Khun" Raguel melihat Aguero berdiri didepan pintu kamar
Pintu kamar dari Rachel, sosok wanita yang berpura-pura lumpuh dan dengan mudah menaiki menara bersama mereka
"Oh Raguel ada apa?" tanya Aguero yang menatap Raguel
"Masih mengkhawatirkan wanita itu? Padahal kau sudah tahu kebenarannya" Raguel berjalan mendekati Aguero
Tok tok tok
Aguero pun mengetuk pintu dan mendiamkan Raguel. Raguel yang didiamkan hanya bisa menghela napas
"Boleh aku masuk? Rachel" tanya Aguero pada Rachel
"Tu-tunggu!!" jawab Rachel dan terdengarlah sesuatu yang jatuh dari dalam
"Masuklah Khun!" setelah di persilahkan Aguero pun membuka pintu dan masuk
Namun saat pintu hendak ditutup Raguel menahan pintu dengan kakinya
"Jika tidak keberatan boleh aku ikut masuk?" tanya Raguel yang menunjukkan dirinya pada Rachel
"A-ah iya Raguel" Aguero pun melepaskan pegangannya pada pintu membiarkan Raguel berdiri dan bersandar pada pintu
"Bagaimana perjalanan mu Khun?" tanya Rachel ketika Aguero berjalan mendekatinya
Raguel hanya menatap dan menonton pembicaraan Aguero dan Rachel. Dia menampilkan wajah datar nya ketika Rachel mulai bersandiwara
'Sungguh dalam catatan dosa. Dia mungkin dosanya setara dengan Xavier' pikir Raguel yang mengingat segala kebohongan dan dosa Rachel
Setelah selesai berbicara keduanya pun keluar dari kamar Rachel dan menutup pintu
"Selicik apapun perempuan gila itu ternyata kau lebih licik yah Putra Khun. Aku akan kembali ke ruangan ku" Raguel pun berjalan meninggalkan Aguero sendiri
Sore hari hampir malam, kini seluruh anggota yang di kumpulkan Aguero berada didalam satu ruangan
Raguel pun ada, walau dia berdiri dan bersandar pada pintu yang tertutup
"Ini akan menjadi pembicaraan yang panjang" bisik Raguel yang menatap satu persatu anggota tim Aguero
Raguel memang sudah bertemu dengan Khun Ran sepupu dari Aguero dan Nobic selain keduanya Raguel tidak pernah bertemu
Mata Raguel tertuju pada satu-satunya wanita yang ada di tim dan laki-laki dengan warna kulit yang eksotis
'Aura mereka hampir mirip dengan perempuan gila itu' pikir Raguel lalu matanya beralih pada seekor hewan yang bisa berbicara
'Ah aura kematian' Raguel pun menatap sosok laki-laki yang baru saja bergabung dengan tim Aguero
Setelah menilai semua anggota tim Aguero. Raguel menatap Aguero dan mata mereka berdua saling bertatapan
Entah kenapa bisa setelah lama bersama dengan Aguero, mereka berdua dapat berbicara hanya dengan tatapan mata
Setelah itu Raguel keluar dari ruangan itu tanpa menimbulkan suara sama sekali
Lantai 21 di area hunian sebuah penginapan yang disewa oleh Viole dan Xavier
Di penginapan itulah tim yang bernama tim Asam dan Manis berada
Beberapa anggota memilih pergi dan melihat sekeliling area hunian ada juga yang tetap berada didalam penginapan
Contohnya Xavier yang kini berada di kamarnya, bukan tertidur seperti biasanya Xavier kini sedang berolahraga
Kini dia hanya mengenakan celana putih miliknya dan tanpa mengenakan atasan sama sekali
Xavier melakukan push-up dengan satu tangan, keringat mulai berjatuhan dari tubuh Xavier
"95, 96, 97, 98, 99, 100" hitung Xavier, yang sudah push-up 100, sit-up 100 dan squat-jump 100
Dan kini Xavier berpikir untuk berlari disekitar area hunian. Xavier keluar dari kamar dengan handuk putih kecil di lehernya
Tanpa berpikir panjang Xavier berjalan menuju dapur yang berisik karena perdebatan Wangnan dengan Yihwa
Keheningan pun terjadi ketika Xavier masuk kedalam dapur dan mengambil segelas air
"Kenapa kalian diam?" tanya Xavier dengan santai minum tanpa peduli bahwa para wanita memerah karena Xavier dan para lelaki menatap iri pada tubuh Xavier yang terbentuk dengan sempurna
"Viole pergi kan?" tanya Xavier yang menarik kursi di samping Arkraptor dan duduk disampingnya
Sedangkan itu Yihwa dengan perasaan kesal tapi juga malu pergi begitu saja
Sedangkan Goseng mulai melakukan kegiatan untuk mengalihkan perhatiannya dari Xavier
"Iya, dia bilang akan ke pasar" jawab Arkraptor yang sesekali melirik Xavier
"Oh, untung saja dia tidak memaksaku untuk ikut" Xavier pun mengusap wajahnya dengan handuk
"Kenapa?" tanya Wangnan yang duduk didepan Xavier
"Malas berurusan dengan pak tua yang tidak tahu umur" jawab Xavier yang berdiri dan menaruh gelas
"Bilang pada Viole jika dia sudah kembali aku sedang berolahraga kecil di luar" Xavier pun berjalan menuju kamarnya dan mengenakan kaos hitam lengan pendek
Tanpa banyak bicara Xavier mulai berlari disekitar area hunian. Handuk yang tadi dilehernya kini terikat di tangan kanannya
Tanpa disadari oleh Xavier waktu telah berlalu. Dia pun pulang ke penginapan dan dapat melihat Hwaryun di ruang tengah
"Oh kau baru saja kembali Xavier" kata Hwaryun yang duduk di sofa dan Wangnan duduk didepannya
"Jika kau ada disini pak tua yang tidak tahu umur juga ada disini kan?" Xavier pun mendekati Hwaryun dan duduk di samping Hwaryun
"Tuan Jinsung? Iya dia juga ada disini" jawab Hwaryun. Xavier menghela napas dan bersandar pada sandaran sofa
"Sepertinya kau sudah menceritakan semuanya pada Wangnan" Xavier menatap Wangnan yang terdiam
"Jika iya memangnya kenapa?" tanya Hwaryun dengan tenang sambil meminum teh miliknya
"Tidak ada sih, lagi pula aku yakin kau juga dapat melihatnya bukan? Dia ada disalah satu jalan Viole. Aku akan mandi teruskan saja pembicaraan kalian" Xavier berdiri dan berjalan masuk kedalam kamarnya meninggalkan keduanya
1 minggu kemudian, ujian di lantai 21 yang mereka akan lalui pun datang
Namun tempat ujian itu kosong tidak ada tim lain, selain tim asam dan manis
Prince dan Wangnan bertengkar akan nama tim sedangkan Xavier yang berdiri di samping Arkraptor hanya bisa tersenyum menonton mereka
Pengurus ujian dilantai 21 bernama Noma pun datang membuat mereka berhenti bertengkar
"Mmm...apa yang terjadi, pak? Dimana tim saingan kami?" tanya Goseng karena tidak melihat satu pun tim saingan
"Mm... Ano... Tim pesaing kalian baru saja kabur. Kurasa mereka mendengar tentang tuan Viole dan tuan Xavier yang ada di tinggal kalian, lalu jadi takut" jawab Noma yang membuat semuanya kaget
"La...lalu bagaimana dengan ujian kami?" tanya Goseng yang bingung
"Oh, jangan cemas soal ujiannya. Aku sudah menyiapkan ujian lain yang menarik" perkataan Noma membuat semuanya bingung
Kini mereka pun menaiki kapal untuk pergi ke suatu tempat. Xavier hanya diam menonton bagaimana rekan satu timnya yang bersikap norak
Beberapa saat kemudian Zigena pun muncul. Xavier yang melihat Zigena merasakan firasat buruk
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Adventure
Fanfictionkisah Yoru atau yang kini bernama Evelyn memulai kisah baru didalam menara