Hari ini Donghae menjalani paginya dengan sedikit santai. Dia hanya perlu menyetrika pakaian saja, lalu bisa duduk manis sambil menonton tv.
Bosan karena hanya duduk saja, dia memilih untuk membuat Strawberry shortcake. Donghae mulai menyiapkan bahan-bahannya, dimulai dari telur, terigu, gula, butter dan lain-lain.
"Eoh? Tidak ada susu? Strawberry nya juga tidak ada?" meninggalkan kulkas, Donghae mencari susu di lemari penyimpanan bahan makanan.
"Benar-benar habis"
Donghae melihat jam yang menunjukkan pukul 10, masih ada waktu dua jam sebelum menjemput Junghee.
Akhirnya Donghae memutuskan untuk pergi membeli susu dan strawberry di supermarket.
Saat keluar rumah, mata Donghae menangkap motor Youngmin yang terparkir manis di samping mobilnya. Hatinya tergelitik ingin mengendarai kendaraan beroda dua tersebut. Tanpa berpikir dua kali, Donghae masuk kembali ke dalam rumah mengambil kunci motor.
Wajahnya begitu bahagia saat menduduki kendaraan beroda dua tersebut. Donghae mulai memakai helmnya dan menstater motor.
♡♡♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama perjalanan, senyum Donghae tak pernah pudar. Sudah lama sekali dia tidak mengendarai motor. Hyukjae selalu melarangnya.
Itu semua berawal dari kesalahan Donghae sendiri.
Waktu itu Hyukjae pulang terlambat karena lembur. Sampai di rumah, dia tidak menemukan Donghae maupun Daehyun kecil. Ternyata Donghae menitip anak mereka di rumah orang tuanya dan dia malah keluyuran.
Hyukjae memutuskan untuk mencarinya, dan betapa terkejutnya dia sat mendapati Donghae yang ikut balapan liar dengan kondisi sedang hamil 3 bulan.
Jantung Hyukjae rasanya mau terlepas. Dengan bangganya Donghae membuka helmnya dan memamerkan kemenangannya pada yang lain. Dan saat itu juga Hyukjae menjual motornya dan membawa Donghae pulang. Uang hasil jual motor, Hyukjae sumbangkan ke panti asuhan.
Itulah terakhir kalinya Donghae bisa mengendarai motor.
Donghae memasuki supermarket dan mulai mencari yang dibutuhkan. Begitu menemukannya dia segera menuju kasir untuk membayar.
Sial bagi Donghae saat baru keluar dari pintu, hujan deras mengguyur. Bodohnya dia tidak membawa mantel hujan, bahkan dia juga tidak memakai jaket. Dia tidak mungkin menerobos hujan.
Donghae pun memutuskan untuk menunggu hujan berhenti, lagi pula masih ada waktu sebelum menjemput Junghee.
Sejam sudah dia menunggu di depan supermarket, sebentar lagi Junghee pulang sekolah. Tapi hujan tidak berhenti juga, bahkan mereda pun tidak. Pilihan terakhir Donghae adalah menerobos hujan.
