Move on (?)

823 81 166
                                    

Pair : Eunhae/Hyukhae

Warning : Typo!!!



-Lee House-

“BANGUUUUNNNNNNNN!!!!”

Suara menggelegar Donghae membuat seluruh penghuni di dalamnya sadar dengan seketika. Mereka berbondong-bondong menuju dapur, tempat suara Donghae berasal.

“Mau sampai kapan kalian seperti ini?! Tidak bisakah kalian menjadi anak yang rajin? Eomma bisa cepat tua!” Donghae lelah kalau harus membangunkan mereka setiap hari.

“Eomma memang sudah tua” celetuk Youngmin.

Donghae mendelik ganas. “Diam kau!!!”

Donghae paling tidak suka dibilang tua. Dia akan merasa kalau uang yang dia keluarkan untuk perawatan selama ini sia-sia. Kalau wajahnya terlihat ada keriput, dia akan mengeluarkan biaya ekstra agar kulitnya bisa kembali kencang. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, dia takut Hyukjae akan mulai mencari yang bening-bening dan meninggalkannya dengan 6 anak.

“Cepat bersihkan diri kalian sekarang! Jangan sampai membuat eomma berteriak lagi”

“Hae-..”

“Kau juga Lee Hyukjae! Jangan membuat kesabaranku habis”

Hyukjae menelan ludah gugup. Niatnya ingin meredakan emosi sang istri, tapi dia juga kena. Hyukjae pun mengode anak-anaknya dengan mata untuk segera meninggalkan Donghae.

Saat sarapan mereka hanya mengobrol biasa seperti, kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan hari ini. Sudah menjadi topik utama saat pagi hari.

“Eomma” panggil Junghee.

“Ya?”

“Aku mau bawa bekal lebih boleh?”

Dahi Donghae mengerut. “Untuk apa, Hee-ya?”

“Bagi dengan Jiwoo hyung”

“Bibit-bibit appa mulai terlihat” ejek Youngmin.

“Jelas! Bibit unggul itu” bangga Hyukjae.

“Jangan mulai, Youngmin-ah” ujar Hyunki malas.

Tak memedulikan pembicaraan suami dan anaknya, Donghae memilih untuk mengatur bekal Junghee. Sesuai keinginan anaknya, kali ini dia menambah satu kotak lagi.

Setelah sarapan selesai, mereka semua mengecup pipi Donghae satu per satu lalu berpamitan untuk pergi.

Sekarang biarkan Donghae bersantai untuk menikmati hidup mumpung biang kerusuhan semuanya sudah pergi.

“Drama pagiku sudah mau mulai”

♡♡♡

-Senior Hight School-

“Kyungmi”

“Ada apa?”

“Sudah lama kita tidak membuat keributan, aku bosan” keluh Kyungsoon.

Kyungmi mendesah berat. “Sama, hidupku terasa monoton”

Entahlah, sejak kejadian melempar teman dengan bola kasti, semuanya seolah menjaga jarak. Mereka tidak mau terlibat dengan si setan kembar.

Iya, setan kembar adalah julukan untuk mereka berdua. Bahkan para siswa tidak ingin mencari masalah. Karena kalau sampai kakak-kakaknya turun tangan, sudah dipastikan akan ada pertumpahan darah di lingkungan sekolah.

Lee FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang