Bab 9

239 38 0
                                    

~Happy Reading~

Umji mencoba berfikir jernih.
Bisa jadi Somi tidak mendengar suara dering handphone nya malam itu.

Tapi itu tidak mungkin karena ia selalu memasang volume cukup keras jadi tidak mungkin Somi tidak mendengar nya.

Mungkin Somi ketiduran sehingga dia tidak mendengar suara dering handphone nya.

Tapi bukankah ia saat malam itu demam tinggi sehingga Somi hampir semalam mengurus nya.

Umji kembali melihat handphone nya.

Panggilan tak terjawab tersebut dimulai dari jam 9 malam hingga pukul 11 lewat.

Ia kemudian beralih melihat panggilan terjawab dan tidak ada satupun panggilan terjawab dari para eonni nya pada malam itu.

Ia beralih melihat ke pesan dan tidak melihat satupun pesan dari para eonni nya pada malam itu.

Jika para eonni nya khawatir dengannya seharusnya mereka menanyai kemana saja ia sampai ia tidak pulang ke dorm.

Kepala Umji pusing memikirkan semua ini.

Tapi yang jelas Umji tahu bahwa Somi berbohong soal ia bilang tidak ada satupun telfon dari para eonni nya.

Lamunan Umji buyar ketika handphone nya kembali berdering

Eomma Calling

Dengan senyum yang merekah Umji mengangkat telfon dari Eomma nya.

Tapi sebelum itu ia keluar dorm karena ia tidak ingin mengganggu para eonni nya.

Eomma, Umji kangen sama Eomma

Iya nak... Eomma juga kangen sama kamu Umji

Bagaimana kabar Eomma ?

Eomma baik, kau juga baik-baik saja kan?

Iya Eomma aku baik-baik saja :)

Baguslah... kapan kau akan pulang ke sini sayang? Eomma dan yang lain merindukan mu

Aku juga merindukan Eomma
Nanti jika aku mempunyai libur panjang aku pasti akan mengunjungi Eomma

Iya... Eomma tidak sabar lagi bertemu dengan anak kesayangan Eomma ini

Umji melepas rindunya kepada Eomma nya.

Walaupun hanya melalui telfon itu sudah meringankan rasa rindunya kepada Eomma nya.

Saat mendengar suara lembut Eomma nya rasanya Umji ingin segera kesana lalu memeluk Eomma nya.

Menceritakan keluh kesahnya, menceritakan segala beban yang ia pikul dan meminta kehangatan dari Eomma nya.

Umji hanya menahan tangisnya selama berbincang dengan Eomma nya.

Ia begitu merindukan Eomma nya yang mendidik dan membesarkan nya sehingga bisa seperti sekarang ini.

Ia tidak bisa menceritakan segala bebannya karena ia ingin membuat Eomma nya khawatir.

Umji menutup panggilan dari Eomma nya dengan hati yang gembira. Walaupun mereka memperbincangkan hal yang tidak jelas itu cukup menghibur hati Umji.

Umji berjalan kembali memasuki dorm dan tidak sengaja ia bertemu Sowon.

"Darimana saja kau !!" Tanya Sowon

"Hanya dari luar mengangkat telfon" jawab Umji

Dapat Umji lihat wajah Sowon yang seperti nya kurang bersahabat. Sowon seperti sedang menahan tangis, amarah dan sedih sekaligus.

Can We Be Like Before ? [Gfriend] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang