19.hampir tertampar

334 63 57
                                    

***

Pagi ini Anneth dan Joa berangkat ke sekolah di antar oleh papi Anneth. Ya sekalian mengambil barang-barang Anneth untuk di bawa nya ke rumah.

"Sampai." Ucap papi saat tiba di depan sekolah.

"Dadah papii."

Anneth dan Joa turun dari mobil dan melambaikan tangan nya pada mobil papi yang sudah menghilang dari pandangan.

"Hey!" Sapa seseorang menepuk bahu Anneth dari belakang. Samudera. Orang itu lagi.

"Eh haii." Sapaan balik dari Anneth dengan ceria.

"Ke kelas bareng?" Tawar Samudera namun belum sempat Anneth menjawab, Joa sudah mewakili.

"Ekhem, sorry nih ya, Anneth ke kelas bareng gua." Ucap Joa ketus.

"Yaudah kalo gitu bertiga." Ucap Samudera menggenggam tangan Anneth menggandeng nya membuat Anneth terkejut.

Samudera menggandeng Anneth dan meninggalkan Joa begitu saja.

"SAMUDERA!" Pekik Joa penuh emosi.

"Hey Jo, kenapa Jo? Pagi-pagi udah teriak-teriak aja, tempat umum lho ini, rame." Ucap Friden merangkul pundak Joa.

"Itu tuh murid baru sialan! Anneth gue maen bawa-bawa aja! Mana gua di tinggalin gitu aja." Ucap Joa emosi.

"Anak baru?" Beo Friden bingung.

"Samudera. Gebetan baru Anneth." Ucap Deven lalu menarik Wiliam agar ikut bersama nya.

"DEN GUA DULUANN!!" Pekik Wiliam yang pasrah di tarik oleh Deven.

"Bener Jo?" Tanya Friden memastikan.

"Mereka baru kenal kemaren den, yang bener aja." Kata Joa.

"Ya kan bisa aj-"

"Ga! Pokok nya ga boleh! Anneth ga boleh pacaran sama dia. Lagian kasian Deven." Ucap Joa tak terima.

"Hey Jo, dengerin gua. Gua tau Anneth sahabat lu, tapi lu juga gabisa atur semua yang dia lakuin sesuai sama apa yang lu mau. Kalian punya dua kehidupan berbeda, kehidupan masing-masing. Sewajarnya aja ya, dukung apa yang dia lakuin selagi itu baik dan dia bahagia." Ucap Friden menasehati kekasih nya itu.

Joa mengangguk pasrah. "Iya iya, tapi tetep aja gua ga setuju Anneth jadian sama tu curut." Ucap Joa kekeuh.

Friden menggeleng-geleng melihat tingkah kekasih nya itu, keras kepala.

"Iyaa terserah, mau di anter ke kelas?" Tanya Friden.

"Joa!" Panggil Charisa dari belakang.

"Nah, gausah, bareng Ucha aja. Makasihh yaa." Kata nya tersenyum.

"Iyaa,jangan marah-marah mulu." Ucap Friden.

Sesampainya di depan kelas, Joa dan Charisa tak langsung masuk melainkan mereka duduk dan Joa menceritakan semua kejadian kemarin pada Charisa.

-separuhku-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang