LNH 8 : Minder

19 16 8
                                    

"Bagaimana rasanya?" tanya Esta saat berada di samping Sem yang sedang duduk di dalam markas.

"Seperti terinjak ludah sendiri," jawab  lelaki itu sambil  memandang kosong.

"Itu menjijikan, apa tidak ada contoh lain?"

"Dahlah aku tidak berniat membayangkan yang tidak seharusnya kubayangkan."

"Oh benarkah?" Esta memicing curiga membuat Sem meliriknya sekilas.

"Yap."

"Bagaimana dengan foto Alita? Yang kau jadikan sebagai alat men ..." sindir Esta menyebutkan nama pacar Sem yang berada di Academy ahli kimia.

"Kau berada di luar topik pembahasan," sambar Sem.

"Okey," putus Esta sambil terkekeh pelan.

"Selama ini aku merasa bersalah padanya dan dia membalasku seperti itu. Apa aku terlalu jahat?"

"Berhentilah berbicara dia sudah datang," bisik Esta sambil menendang kaki Sem dengan  mata yang tertuju kepada L yang baru memasuki markas bersama 2 orang lainnya.

Sem menoleh dan betapa terkejutnya dia saat melihat Alita pacarnya ikut mengekori L.

"Maaf terlambat, aku membawa 1 anggota untuk mencukupi kelompok kita, dia adalah ..."

"Alita! Kau sedang apa di sini?" Sem memotong ucapan L hingga membuat gadis itu baralih melihat wajah Alita yang terlihat kesal.

"Kenapa? Kau pikir kau bisa bebas bersenang-senang dengan gadis baru? No!" sahut Alita. Gadis yang mempunyai lesung pipi yang dalam, tidak heran Sem jatuh hati padanya.

"Hey, untuk apa aku lakukan itu?" Sem berusaha berbicara dengan nada yang lembut.

"Jangan mengelak! Semua murid Academy membicarakanmu!" ucap Alita dengan nada yang lebih tinggi sambil mengangkat dagunya beberapa senti.

"Nanti saja debatnya, bagaimana kalau kita bersiap-siap untuk membuat persiapan besok?" tanya L memotong.

"Aku sudah siap dari tadi," sahut Ken dengan pandangan lelah, tangan kanannya terangkat melambaikan tali ranselnya yang sudah dia bawa.

"Sejak kapan kau bersiap?" Esta melotot tidak percaya.

"Sejak kau berbicara dengan mantanmu," gurutu Ken dan masih di jangakau ditelinga mereka semua.

"Ha?! Sejak kapan kau punya mantan? Bukanya kau bilang kalau aku cinta pertamamu?!" Alita mengambil alih dengan bening kristal yang mulai tergenang di pelupuk matanya.

"Itu ... salah paham ..." Belum juga melanjutkan ucapannya Alita sudah lebih dulu pergi.

"Tunggu kau," Mata Sem melotot gerang kearah Ken yang hanya mengaguk setuju dengan tatapan polos.

"Kauuu ... " Napas Esta mulai memburu dan berjalan mendekati Ken sedangkan lelaki itu sudah lebih dulu melarikan diri. L memijat kepalanya yang mulai terasa ngilu sungguh di luar dugaan dia tidak tau apa yang terjadi padanya hingga harus satu kelompok dengan orang-orang aneh seperti mereka.

_o0o_
L

L memandang takjub hologram yang menampilkan semua peristiwa di Academy. "Bagaimana bisa aku serupa dengannya?" Dia bertanya kepada lelaki yang sibuk memainkan rubik di tangannya.

"Teknologi sudah sangat canggih, jadi apa lagi yang mau di pertanyakan?" Lelaki itu menoleh saat selasai mencocokan semua warna baloknya.

"Jadi siapa yang asli? Aku atau dia?"

"Itu rahasia." Lelaki itu mencubit hidung L dengan gemas.

LNH √ Volume 1 ScifiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang