Malam sudah semakin larut tapi Sem juga tidak beranjak dari bibir pembatas dinding, dia masih setia melihat dari jauh kumpulan Zolu yang belum beranjak dari kubus. Tidak Ada yang Mengenal Esta lebih baik dari dirinya, dia tau Esta sangat benci kegelapan apalagi dulu teman kecilnya pernah mengurungnya di bagasi mobil, dan saat itu Esta punya trauma sampai sekarang. Sem benci harus berduduk santai dengan aman sedangkan Esta malah sebaliknya, Sem juga benci bisa merasakan semua ketakutan itu tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Langkah kaki perlahan mendekat dan berdiri di samping Sem lalu berkata, "Aku akan menolongnya."
Terdengar gamblang di telinga Sem hingga membuatnya terkehan pelan. "Tidak perlu bersikap sok pahlawan, bukanya kau orang pertama yang lari ke atas pohon?" tuding Sem memberitahukan kenyataan yang ada. Hening beberapa saat hanya terdengar hembusan angin dan langkah kaki yang perlahan menjauh.
Mendengar hal itu Sem tersenyum remeh, tidak butuh lama untuk menyinggung gadis itu. Karna dia mulai sadar kata kasihan menjadi gelar untuknya. Dan secara perlahan rasa benci mulai menguasainya.
_o0o_
LSinar pagi mulai menampakan wujudnya, Sem tersadar dari tidurnya saat sebuah tangan menggoyangkan bahunya. Samar-samar terdengar suara panggilan namanya hingga penglihatanya menampakan wajah Ken.
Sem bangun terduduk kaget saat mengingat kembali vidio singkat kejadin semalam bersama Esta, buru-buru dia ingin melihat keberadaan saudaranya itu tapi di cegat oleh Ken.
"Aku ingin melihat Esta!" Amuk Sem tidak terima perlakuan Ken padanya.
"Aku tau!" bantanya kesal. "Tapi perhatikan juga gerakmu. Apa kau tidak sadar sedang tidur di mana?"
Sem meyadari sesuatu saat melihat kakinya yang terjungkai ke bawah dinding pembatas. Terapung-apung dengan begitu gagahnya hingga membulatkan mata saking kagetnya.
"Ayo makan." Ken menyadarkannya. "Aku tidak lapar," kilah sem. "Badamu juga butuh energi untuk menolong Esta, jujur saja aku tidak akan menggendong pria yang lemah saat kelaparan di sana."
Tidak butuh waktu lama bagi Sem untuk bangkit. Karna Ken sudah membakar habis harga dirinya.
Saat berada di tenda Sem tidak menemukan L membuat Ken mengetahui air wajahnya. Dia duduk memulai makan menunggu Sem untuk bertanya. Dia tidak mau mengungkit L lagi apalagi mengigat perkelahinya soal kemarin.
"Ke mana dia?" Akhirnya pertanyaan itu lolos karna gemas dengan kediaman mereka selama makan.
"Tadi pagi dia di jemput oleh tim senior karna urusan mendadak di Academy. Ketua ahli biolagi ingin bertemu dengan Mr. Robert tapi dia tidak ada dan L yang harus menggantinya, kau juga tidak perlu khawatir dia akan pulang sebelum malam dan bisa membantu kita menolong Esta dengan membawa alat yang lebih canggih di sana."
"Aku tidak butuh dia untuk menolong Esta aku juga bisa sendiri." Sem tidak setuju apalagi mengingat percakapanya tadi malam.
"Kau memang plin plan," guman Ken merasa aneh dengan tindakan Sem yang berubah-ubah soal L.
_o0o_
LPara tim berjas putih datang ke Academy mencari sosok L, tidak butuh lama untuk membuat mereka jadi pusat perhatian dan mengira mereka ahli biolagi.
Lelaki pertama dengan mata berwarna crista putih mendatangi meja kerja Mr. Robert sambil menunggu perwakilannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" ucapan itu bersumber dari L avatar datang bersama 5 pasukan khusus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LNH √ Volume 1 Scifi
Fiksi IlmiahSci-fi - Action ________________________________ (CERITA WP TIDAK LENGKAP) Volume 1 : Cerita dari L seorang gadis yang sedang mencari jati dirinya di The circle of the parapet, dalam pencarian itu dia dipertemukan dengan banyak manusia dari berbagai...