21:00 WKST...
Tapi Irene, Suho, Taeyong, Lucas, Doyoung, dan Jaemin masih duduk diruang tamu sambil nonton TV.
"Oh iya papa lupa bilang, besok mama sama papa mau honey moon dinegara tetangga." Ujar Suho.
"Pergi berdua jan balik bertiga, Eunbi gak mau jadi kakak!"
Semua langsung menoleh kearah tangga, disana ada Eunbi yang sedang asik duduk sambil membaca komik ditangan nya.
"Lah? Mau ngelawan kehendak Tuhan lo!?" Ujar Doyoung.
"Kenapa!? Gak seneng lo?!" Eunbi membalas perkataan Doyoung dengan sengit, lalu segera berdiri dan menuju kamar nya.
"Doyoung, maafin Eunbi ya dia emang gitu cara ngomongya kasar." Ujar Irene merasa kurang enak pada anak2 Suho.
"Gpp kok mah, lagian bukan salah mama." Ujar Doyoung.
"Gua kekamar duluan." Ujar Jaemin.
Jaemin melewati kamar Eunbi, dia berhenti sejenak lalu melihat kedalam kamar Eunbi yang memang tidak ditutup pintu nya. Gadis itu duduk membelakangi pintu, sambil memegang ponsel nya. Tersadar dengan apa yang dia lakukan, Jaemin langsung bergegas pergi dari situ.
~The Bad Sister~
Sebelum berangkat Irene menghampiri Eunbi terlebih dahulu, sejujurnya Irene sangat tidak tega meninggalkan putri kesayangannya itu untuk yang pertama kalinya.
"Bi? Mama berangkat ya." ujar Irene sambil mengusap rambut Eunbi.
"Hmmm..."
Dengan nyawa yang belum terkumpul, Eunbi mengambil sesuatu dari laci nya dan memberikannya kepada Irene.
"Itu hadiah dari Eunbi, happy wedding..." ujar Eunbi pelan dan Eunbi kembali tertidur.
Irene menghapus air matanya, walau kadang Eunbi ini suka kurang ajar mulutnya, tapi dia memiliki hati yang lembut dan sangat menyayangi ibu nya.
"Mama pergi ya. Jangan buat oppa-oppa kamu kesal. Makan yang teratur, jangan lupa minum obat, jangan begadang juga." Ujar Irene, setelah menyaksikan Eunbi yang tertidur dia langsung keluar dari kamar Eunbi.
Saat didepan pintu kamar Eunbi, Irene menyimpan kotak yang diberikan oleh putri nya itu didalam tas nya. Irene pun langsung bergegas menghampiri suaminya, yang sudah menunggu diluar.
"Pah ingat kata Eunbi tadi, Taeyong gak mau nambah adik."
"Pergi berdua jan balik bertiga." Ujar Lucas.
"Ada-ada aja kalian ini, yaudah papa berangkat ingat jaga Eunbi dimana pun dia berada, jangan sampe lecet atau nangis anak gadis papa!"
"Iyeee iyeee..." ujar Yuta.
"Jaga diri kalian ya, kalau Eunbi nakal cemplungin aja dikolam ikan." Ujar Irene.
"Siappp mah," ujar Mark.
"Bayyy bayyy anak pungutttt..." ujar Suho.
"Punya bapak gini amat kalakuannya, kayak bocil alok." ujar Haechan.
Mereka kembali masuk kedalam rumah, jam sudah menunjukan pukul setengah 6 pagi mereka pun langsung bersiap untuk sekolah.
"Woy, itu sih Eunbi gimana?" Tanya Johhny.
"Emang belum bangun?" Tanya Renjun.
"Belum mungkin, gua panggil kagak nyahut." Ujar Johhny.
Renjun langsung pergi kekamar Eunbi.
TOK! TOK! TOK!
"BANGUNN WOY BANGUN!" Teriak Renjun.
TOK! TOK! TOK! TOK! TOK!
Eunbi yang merasa terusik karena ketukan pintu yang sangat berisik pun, langsung bangun dengan malas dan membuka pintu kasar.
Brugh!
"Aduh anj! Lo bisa gak sih bilang2 dulu kalo mau buka pintu!"
"Hahahahahaaa, nangkep kodok lo?"
Renjun hanya memasang wajah datarnya...
"Mending lo siap-siap sekolah deh! Jan banyak bacot!"
Renjun pun meninggalkan kamar Eunbi, Renjun bukan marah tapi dia malu setengah mati.
"Mampus telat!" Ujar Eunbi dia pun langsung lari kekamar mandi.
15 menit berlalu, Eunbi kini menyisir rambutnya Eunbi memilih hanya mencuci muka dan rambut saja, karena kalau dia mandi bisa memakan waktu satu setengah jam. Setelah selesai, Eunbi langsung bergegas turun kebawah. Dan taraaa, dia ditinggal oleh saudara-saudara laknat nya.
"Sialan gua ditinggal!" Umpat Eunbi kesal.
°•°•°•°•°•°•°•°•°
Disepanjang jalan Eunbi terus mendumel, bahkan dia memukul mukul setir mobilnya karena kesal.
"Liat aja lu pada, bakalan gua bales nanti!"
Tiba-tiba mobil yang dikendarainya berhenti, membuat Eunbi semakin kesal.
"Sialan pake acara mogok!" Ujar Eunbi.
Eunbi keluar dari dalam mobilnya, dia menendang nendang mobil nya itu.
"Aaaa buajingan!"
Dengan kesal dia merogoh saku rok nya, dan mengambil ponsel nya untuk memesan ojek online.
"Mogok?"
Suara itu...
Bersambung
Done revisi✅