Jeno kembali mendatangi rumah yang sering dikunjungi oleh Jaemin. Baru saja hendak mengetuk pintu, pintu sudah terlebih dahulu dibuka.
"Jeno?"
"Eunbi?"
Mereka berdua saling beratapan, Eunbi yang melihat Jeno langsung berlari menghampiri Jeno, sementara Jeno justru menghindari Eunbi.
"Jenn,"
"Haera? Eunbi? Apasih ini!? Lo pada permainin gua!?"
Eunbi menatap Jeno bingung, dia tidak mengerti apa yang Jeno katakan.
"Kenapa Haera? Kenapa sama aku?"
Dua anak manusia itu (yakali anak iblis:). Bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya, Jeno langsung saja kembali ke mobil nya dan pergi dari situ, sementara Eunbi menatap bingung kearah mobil Jeno.
"Ini pada kenapa sih?" Gumam Eunbi.
Setelah kepergian mobil Jeno, datang lagi sebuah mobil dari arah yang berlawanan.
"Jaemin?"
Yap dia Jaemin, pemuda itu langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Eunbi yang berdiri kebingungan didepan rumah nya.
"Bi? Kamu gpp kan? Gak di apa-apa in sama Jeno?" Ujar Jaemin sambil mengecek tubuh Eunbi.
Eunbi langsung menepis tangan Jaemin.
"Ini kenapa sih Jae!? Ada apa? Apa ada masalah?" Tanya Eunbi.
"Enggak kok, gak ada masalah." Ujar Jaemin.
"Jangan bohong deh!"
Eunbi menatap mata Jaemin, sementara Jaemin langsung menoleh kesamping.
"Kamu bohong! Jelasin ke aku ada apa sebenarnya!"
Jaemin akhirnya menjelaskan apa yang membuat Jaemin dan Jeno bertengkar, bahkan setelah Eunbi jatuh koma, Eunbi shock mendengar semua cerita Jaemin.
"Haera? Kenapa dia tega sama aku, aku salah apa sama dia? Aku gak pernah niat ngelukain dia sedikit pun! Tapi kenapa dia bisa setega itu sama aku!?"
Eunbi langsung menangis, Jaemin pun memeluk gadis itu mendekap nya erat.
●●●●●
Jeno dia duduk didepan sebuah danau, menatap kosong kedepan semua yang terjadi membuat nya bingung.
Puk...
Jeno langsung menoleh kebelakang, saat seseorang menepuk pundak nya.
"Haera!"
Haera langsung memeluk Jeno, begitu pun sebalik nya.
"Maafin gua Jen, maaf, maaf, maaf banget dengan semua yang udah aku lakuin ke kalian." Ujar Haera.
"Lo gak salah apa-apa ra."
Haera melepas pelukan nya, lalu menatap Jeno.
"Gua yang buat lo sama Jaemin berantem, hari dimana Eunbi jatuh." Ujar Haera.
"Ma-maksud lo?"
"Hari itu, gua pergi nemuin Jaemin dengan make identitas sebagai Eunbi, gua...gua bilang kata² yang gak seharusnya gua bilang, gua udah ngejelek² in dia." Ujar Haera.
Jeno menatap Haera tidak percaya.
"Ra?! Lo gila!? LO SADAR GAK DENGAN APA YANG LO PERBUAT!" Bentak Jeno.
Haera menatap Jeno.
"Maaf, maaf jen maaf"
"Lo pikir kata maaf lo bisa balikin semua yang jadi berantakan hah!"
Dia benar² kecewa dengan Haera, Jeno langsung meninggalkan Haera.
"Maaf..."
Hanya satu kata itu yang mampu dia ungkap kan, Haera kini sudah seperti buronan, Irene tak henti² nya menyuruh seluruh anak buaya nya untuk mencari Haera, tempat perlindungan Haera satu² nya hanyalah Yuta.
Haera duduk termenung didanau itu, menatap kosong kedepan, memikirkan apa yang akan terjadi pada diri nya nanti, tidak mungkin dia akan terus bersembunyi dibelakang Yuta suatu saat Irene pasti akan menemukan diri nya.
"Papa dimana? Haera butuh papa, Haera takut pah."
Setelah kejadian itu, Minho menghilang entah kemana.
Haera pun memutuskan untuk kembali kerumah persembunyian nya, saat hendak membalikan badan dia terkejut melihat seseorang yang menatap nya tajam.
"Pa-papa?"
●●●●●●●●●●
Bersambung jengjengjengggg....HALLO KAWAN² KU SEMUAAA, APAKAH CITA-CITA ANDA EH SALAH, APA KABAR SEMUAAA BAIK DONG PASTI, XIXIIII SETELAH BERBULAN² I COME BACK DENGAN CHAPTER SOLO GAJE INI HIHI....
MAAP YAH AING LUPA PW ACC INI, UNTUNG NYA SETELAH MEDITASI STENGAH ABAD I INGAT LAGI HUHUUUUUUUU😭😭😭
SELAMAT MEMBACA...SALAM DARI PACAR NYA AA RENJUN UMAHHHHH