CHAPTER O7

107 11 6
                                    

Semua mulai menduga duga, siapa di balik surat berkode itu. Karena terlalu serius dengan surat itu, mereka tidak menyadari bahwa anggota mereka tidak lengkap.

"Kalvin kemana??" Kavardan menoleh ke kanan ke kiri mencari saudara kembarnya.

"Lah iya, Khafi dan Yenza juga gak ada." Sebastian juga kebingungan.

"Yenza lagi di cafenya kak, tadi udah izin." Tisa menyampaikan pesan dari Yenza.

"Khafi sama Kalvin ketinggalan di rumah deh kayaknya, sibuk maen game." Dengan wajah kesal, Livia menjawab.

"Cekek aja itu dua orang atau nanti suruh mereka yang mecahin kodenya." Terlihat Ivon gemas.

Tiba tiba Driel menarik narik lengan baju Yukio, "Driel haus kak, ke cafenya Yenza yok."

Yukio mengiyakan ajakan Adriel dan mengajak semua saudaranya untuk ke cafe Yenza. Tidak lupa mereka mengirim pesan kepada Khafi dan Kalvin untuk menyusul.

Setibanya di Cafe Yenza, mereka langsung duduk di meja yang sudah di siapkan untuk mereka. Yenza menghampiri mereka di ikuti oleh pelayan cafe sambil membawa minuman kebangaannya, nutrisari.

"Minum dulu nih, nutrisari..."

Belum selesai Yenza bicara, Veran menimpali, "Nutrisari lagi, nutrisari terus, nanti aku beneran lupa kalau nama adekku Nitisara."

"Tapi kali ini beda, ini rasa jeruk." Khafi yang baru datang langsung menyambar gelas minuman di depannya.

" Khafi yang baru datang langsung menyambar gelas minuman di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru dateng udah nyamber minuman aja nih bocah." Erland menoyor kepala Khafi.

Semua tertawa terbahak melihat Khafi cemberut. Kalvin yang belum sadar bahwa dia juga akan menerima hukumannya, tertawa paling keras di antara yang lainnya.

"Nah kalian berdua udah disini, nih kerjain, gak ada penolakan, valid no debat." Ujar Ellena menyerahkan surat berkode tadi.

"Kerjain atau mobil, handphone, dan semua game kalian kakak sita!!" Perintah mutlak dari Yuriko yang masih kesal karena kaca mobilnya pecah.

"Kak, ini gak salah di suruh kerjain ke aku sama Khafi?" Kalvin menganga terkejut.

"Duh, otak siputku mana bisa mikir beginian." Khafi memegang kepalanya yang tidak pusing.

"Mending suruh aku nyari info siapa yang lempar ini deh daripada mecahin kodenya." Kalvin menawar hukumannya.

"Iya kak, aku rela deh ngerjain laporan pembukuan perusahaan sebulan full." Khafi juga memohon.

"Suruh siapa sibuk maen game di rumah, kerjainlah itu." Yenza menertawakan Khafi dan Kalvin.

"Kamu juga kerjain, daripada nganggur ketawa ketawa." Arsyaka menatap Yenza tegas.

"Resiko punya keluarga galak galak mukanya." Kavardan tersenyum mengejek.

"Dee bantu doa ya kak." Dee tersenyum pasrah.

Butuh waktu dua jam untuk mereka menyelesaikan surat berkode tersebut.

N, lagi lagi acak.

Begitulah isi surat kali ini, masih tetap tidak jelas. Puzzle seperti apa yang menunggu mereka sebenarnya.

Belum selesai mereka berpikir dan menggabungkan semua puzzle, seorang pelayan mengantarkan makanan. Ada kertas terselip di makanan itu, Nizar yang menyadarinya segera mengambil kertas itu.

Nizar membuka suratnya, "Belum juga hamba makan cemilan, udah diberi kode lagi."

Mereka segera memeriksa kertas yang baru saja Nizar temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka segera memeriksa kertas yang baru saja Nizar temukan. Terlihat dari wajah mereka, mereka geram.

"Eh dengerin deh, ada yang bisik bisik." Kalvin menyenggol lengan kembarannya.

"Eh bener, besok bakalan ada anak di kunciin di gudang sekolah, gitu bukan Vin?" Kavardan memastikan pendengarannya.

"Livia juga denger kak, tapi kan gudang di sekolah ada banyak banget ya." Livia menimpali kedua kakaknya.

"Wah, siap siap besok bolos deh, gantian cek cek gudang." Ucap Sakya yang juga mendengar Pranada bersaudara.

Begitulah mereka mengakhiri hari itu. Dengan segudang tugas yang harus mereka kerjakan dan siapkan. Sanggupkah Early menyelesaikan semua tugas dan permasalahan yang ada??

Tell Us, What HappenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang