R, ENAM LAGI
Isi surat kemarin yang sudah berhasil mereka pecahkan
---
Pagi tiba kembali dan matahari mulai menyongsong menampakkan dirinya. Early kembali disibukkan dengan usaha mereka membuka mata dan bersiap ke sekolah. Tiada hari tanpa teriakan saling membangunkan, parahnya hari ini terdengar suara guyuran air.Nampaknya suara itu berasal dari kamar si kembar Kalvin Vardan. Terlihat wajah Livia mengeras karena kedua kakaknya tak lekas bangun. Kalvin dan Vardan keluar dari kamar dengan tampilan seperti tikus kecebur got.
Duo Hillaryus yang sudah berada di ruang tamu, tertawa lepas melihat pemandangan itu. Tawa itu semakin keras saat Yuriko menjewer Yukio dan Adriel yang juga lama sekali bersiap.
Sanjaya bersaudara turun menuju ruang tamu. Erland merapikan rambutnya yang klimis, Ayra berjalan anggun, Yenza memegang cermin memastikan dandanannya, Nizar masih menyanyikan lagu kebangsaannya, lakasut.
Triple Maximmilian memasuki ruang tamu dengan terheran melihat Cindy dan Yaka yang tertawa tak berhenti. Sebastian berlari saat mendengar suara Nitisara, Nalyra yang melihat kakaknya itu hanya geleng geleng kepala saja.
Suara umpatan terdengar nyaring dari ketiga manusia Arisena. Lancerta yang mendengar umpatan mereka segera menghadang mereka sambil melipat tangannya. Nampaknya Lancerta membobol program akutansi buatan Arisena lagi.
Begitulah keributan yang sering terjadi di rumah besar Early. Tidak ada hari tanpa sejarah yang bisa di abadikan sebagai kenangan untuk setiap mereka.
---
Mereka tiba di sekolah. Seperti biasa, penyambutan yang tak pernah mereka inginkan terjadi. Mereka berpisah dan menuju kelas masing masing.
Hari ini kelas XI Gold Class dan Regular Class akan melakukan penelitian gabungan di lab kimia. Perasaan Tisa sangat tidak nyaman hari itu, entah kenapa.
"Perasaanku gak enak ya Fi." Tisa menyenggol lengan Khafi.
"Kenapa kenapa??" Khafi panik melihat raut wajah Tisa.
"Jangan pingsan disini Tis, kamu berat." Bisa bisanya Ellena bercanda disaat seperti itu.
Belum sempat Tisa mengutarakan isi hatinya, guru mereka memasuki laboratorium dan meminta mereka menyiapkan peralatan untuk praktikum.
Sang guru memberikan selembaran kertas pada murid muridnya. Kertas milik Tisa, Khafi dan Ellena sangat berbeda namun mereka berpikir mungkin hanya kebetulan saja.
Setengah jam berlalu belum ada apapun terjadi, namun saat sampai di reaksi kimia terakhir. Tabung reaksi Khafi dan Ellena mengeluarkan asap dan tabung reaksi Tisa meledak sangat kencang. Bunyi ledakan itu terdengar hingga ke kelas X.
Kalvin dan Nalyra berlari ke kelas X Speed Class. Vardan, Yenza, dan Adriel yang melihat itu segera belari keluar kelas. Sambil berlari, mereka mengirim pesan ke grup.
Early sampai di laboratorium, mereka melihat beberapa murid terluka. Ellena berlari ke arah Veena, kening dan lengannya terluka akibat pecahan kaca. Hal yang sama juga terjadi pada Khafi, tapi kemana Nitisara. Khafi yang berada di pelukan Yaka menunjuk ke arah laboratorium.
"Tisa masih di dalem kak." Tubuh Khafi gemetar saat mengucapkan itu.
Sebastian dan Veran langsung berlari masuk ke Laboratorium. Mereka mencari Tisa dan menemukan Tisa tergeletak pingsan dengan banyak luka di dekat lemari. Veran segera menggendong Tisa keluar. Sebastian segera mencari pertolongan medis untuk semua murid, dia juga mengomando keluarganya untuk menyiapkan mobil, mereka akan segera ke rumah sakit Maximilliam.
---
Ayah dan Ibu Nitisara terkejut melihat keadaan anak anaknya. Mereka segera memberikan pengobatan kepada Tisa, Ellena dan Khafi. Nitisara yang belum siuman harus di rawat lebih intens. Veran, Kimi, dan Sebastian memilih untuk berada di rumah sakit menjaga Nitisara. Yang lainnya memilih untuk pulang, Ellena dan Khafi harus istirahat, dan beberapa lainnya akan mencari dalang dari kasus ini.
Cindy, Erland, Yuriko, dan Yukio kembali ke laboratorium. Mereka memeriksa meja tempat terjadinyaa ledakan sesuai keterangan dari Ellena dan Khafi. Mereka menemukan 3 carik kertas di meja ketiga adiknya. Mata mereka melebar saat membaca kertas itu, itu bukan reaksi kimia biasa, itu adalah reaksi kimia dasar menciptakan sebuah bom. Mereka kecolongan lagi kali ini.
Mereka membawa surat itu pulang dan menunjukkannya pada yang lain. Tiba tiba Yenza berkata itu bukan hanya sebuah reaksi kimia berbahaya tapi itu juga sebuah kode. Puzzle yang lain.
Sudah semakin berbahaya gerakan dari dalang ini, apakah Early berhasil menemukan siapa pelakunya??
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Us, What Happen
Teen FictionSekolah adalah tempat untuk anak anak menerima ilmu namun apa jadinya bila sekolah yang di tempati anak anak kita menjadi suatu ketakutan tersendiri. Suatu saat kami akan menyelesaikan apa yang membuat kalian ketakutan, tunggu saja, karena EARLY tid...