(Another Chapter)

1.5K 163 112
                                    

Hari ini, tanggal 4 Desember. Akaashi rebahan dibalik selimutnya yang tebal, karena hawa yang dibawa oleh turunnya salju sangatlah dingin. Tak hanya rebahan saja, dia juga lagi menghadap ponselnya. Yap, Akaashi lagi video call bareng kekasihnya. Seharusnya Akaashi bahagia, tetapi untuk hari ini dia merasa cemas karena melihat kekasihnya dengan mata seperti panda di layar ponselnya.

"Koutaro-san.. Lebih baik kita akhiri saja.." ujar Akaashi dengan muka datar, padahal sebenarnya kekhawatiran pada kekasihnya yang mememuhi pikirannya

"Akuhh.. Baik.. Baik.. Sajah.. Hoaaaammm..."

Bokuto menunjukkan wajah yang sangat lelah dan butuh istirahat. Tetapi dia pura-pura kalau baik-baik saja di hadapan Akaashi. Padahal kenyataannya Akaashi sangat tau kalau Bokuto lagi memaksakan diri jika dilihat dari wajah dan suaranya.

"Tapi kau kelihatan sangat lelah sekali.. Kau malah membuatku semakin khawatir.."

"Jangan.. Khawatir.. Hoaaaaaammmm..."

Kali ini Bokuto menguap lebih lebar lagi. Akaashi semakin tidak tega, apalagi akhir-akhir ini jadwal latihan Bokuto semakin padat karena turnamen V-League akan segera diadakan. Tapi, demi apa coba? Bokuto masih berusaha untuk menghubungi Akaashi meskipun jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam.

"Koutaro-san.. Segeralah tidur.. Kau menunggu apa? Kau kan sudah melihat wajahku sebelum kau tidur.."

"Akuhh.. Menungguuhh.. Tengooaahh... Maloaaammmhhh..."

"Ada apa emangnya? Apakah kau ada janjian dengan para kuntilanak?" tanya Akaashi datar

"Akuuuhhh... Ingiiinnn... Jadiiihhh... Yaaaanggg... Pertaamwaaaaahhhh..."

"Hah? Pertama apa?"

"Mengucapkaaann... Ulaaangg tahuuuuueennhh... Padaaamuuuuhhh..."

"Eh?"

Akaashi bingung, dia langsung mengambil kalender yang terletak di samping lampu tidurnya. Akaashi melihat tanggal sekarang, yaitu tanggal 4 Desember. Dan melihat tanggal di sebelahnya yang menunjukkan tanggal 5 Desember yang terlingkari spidol merah. Selain terlingkari spidol merah, juga ada tulisan »Kencan Bersama Koutaro-san«.

Mengetahui hal itu, Akaashi sangat bahagia. Tapi di sisi lain, dia juga tidak ingin melihat kondisi Bokuto yang seperti ini hanya demi mengucapkan selamat ulang tahun pada dirinya.

"Bokuto-san.. Lebih baik kau istirahat dulu.. Besok kan masih bisa.." tawar Akaashi

"Tiidaakkhhh... Maauuuhhh..."

Akaashi menghela napas, "Aku tidak ingin melihatmu seperti itu.. Jadi, kau bisa mengatakannya sekarang.."

"Gaaakkkhhh... Maaauuuhhh.. Maaassiihh.. Beluuuumnhh.. Hoaaaaammm.. Tanggaalll.. Limooaaahhh..."

"Pilih mengucapkan sekarang atau besok tidak kencan?" ucap Akaashi dengan penuh penekanan di setiap katanya

Mendengar itu, Bokuto langsung berjengit kaget. Namun setelah itu, matanya mulai berair, tanda kalau rasa kantuk semakin menyerangnya.

"Yaudaaahhh... Dengeriiinnn... Buaiikk... Buaaikkkk.."

Akaashi mengangguk, "Iya, Koutaro-san.."

Perasaan Yang Tertukar? ¦¦ BokuAka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang