Titik

26 5 2
                                    

"Bin,tungguin!"

Bianca,gadis itu berteriak dari arah belakangku. Aku menoleh dan mendapati ia sedang berlarian ke arahku.

"Loh?gak kekantin?"tanyaku bingung.

Bianca tampak menggeleng pelan,kemudian bergumam,"gue pengin cerita sesuatu. Tapi janji janah kaget ya?"

Keningku mengerut,kemudian mengangguk,"iya."

Bianca tanpa banyak bicara menarikku menuju perpustakaan--tempat biasa aku selalu beristirahat.

"Loh,udah punya temen kamu Bin?"tanya Bu Mira senang.

Aku mengangguk sambil melihat kearah Bianca.

"Dia Bianca,temen baru aku."

Bianca tampak tersenyum kearah Bu Mira. Aku menarik Bianca menuju tempatku biasa duduk.

"Ada apa?"tanyaku setelah mendudukan diri.

"Tolong,"lirih Bianca dengan suara serak.

Aku mengernyit tak mengerti,"ada apa?"

Aku terus mengusap pelan punggung Bianca memberikannya efek damai.

"Tolong temani kakakku,setelah aku tiada nanti."

Bianca mulai mengeluarkan air matanya. Aku menganga tak percaya.

"Kamu?sakit apa?"tanyaku tetap berusaha tenang.

"Tumor,"jawabnya membuatku menutup mulutku,mataku mulai berair.

Jadi selama ini,Bianca yang aku tahu sebagai sosok periang itu memiliki penyakit seberbahaya ini?

"Tolong jaga kakakku,temani dia,aku percaya sama kamu."

Bianca memohon,tangannya mengenggamku erat.

"Kamu pasti bisa Ca,jangan nyerah,"bisikku mencoba menyemangati.

"Aku takut setelah aku pergi,kakak gak punya siapa-siapa,"gumam Bianca lirih.

"Orangtua kalian?"tanyaku bingung.

"Mamah udah meninggal dan sekarang hanya ada Papah,tapi kak Haris dan papah selalu berselisih paham.

"Maaf aku gak bermaksud..."

Bianca menggeleng maklum.

"Aku mohon..."

Lirihan itu membuatmu tak harus harus berbuat apa.

"Kamu wanita kuat,kamu pasti bisa melawan penyakit kamu."

Tiba-tiba Bianca memelukku erat,terisak pelan lalu menatapku sendu.

"Terima kasih,jadilah penyemangat hidup kakakku."

Aku diam,tak mampu menjawab ucapan itu.

"Dan,kamu jadikan kak Haris sebagai penyemangat hidup kamu,oke?"

Bianca mengangguk,lalu mulai memelukku lagi.

Ya Tuhan,aku sangat ingin berada terus diantara mereka.

Tolong...

"Binta harus jadi kakak ipar aku,titik!"

Aku tersenyum,menyembunyikan semua rasa perihku.

"Dan,semoga laki-laki yang nganterin kamu tadi pagi jadi adik ipar aku,titik!"




[√]Pertemuan Singkat(Wooyoung x Shuhua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang