episode 9

826 66 9
                                    

    Halo semuaa, pada setia nungguin kagak nih?, siapa yang setia menunggu *(asek menunggu) angkat kaki, eh salah, maksudnya angkat tangan, haha, maaf ya baru update, ulala biasalah aku sibuk #sibuk mulu nih si author #digebukin massa   

    Oke selamat membaca jangan lupa vote yaa, komen juga, dan satu lagi, jangan lupa follow akun akuu><


***********

    Siliwangi beserta dengan putra dan putrinya sudah sampai di istana, dan sekarang mereka sudah ada didepan istana

  "Kanda?, putraku?, putriku?, apakah kalian baik baik saja?" Tanya Subang Larang yang khawatir

  "Ibunda, ibunda tidak perlu khawatir pada kami, kami baik baik saja, kami hanya kelelahan saja" ucap Kian Santang

  "Iya ibunda, tapi sepertinya rayi Kian Santang terluka" cemas Walangsungsang

  "Apa benar itu putraku?" Tanya Subang Larang pada Kian Santang dengan cemas

  "Tidak ibunda, hanya saja badanku sangat sakit" Ucap Kian Santang

  "Mungkin itu karena kau terjatuh dari atas langit rayi dan juga karena kau terus mengeluarkan tenaga mu, padahal kau belum boleh mengeluarkan tenagamu" ucap Rara Santang

  "Lagipula, mengapa kau menghampiri ayahanda?, keadaanmu masih belum pulih total putraku!" Ucap Siliwangi

  "Aku hanya tidak mau jika ada yang mencelakai keluargaku" lirih Kian Santang

  "Rayii!, kau selalu saja mementingkan orang lain daripada dirimu sendiri, lihatlah dirimu sendiri rayi!!, sekarang kau terluka!!" Ucap Rara Santang dengan nada meninggi dengan menahan air mata *(wah, yang menghayati pasti ikut nyesek nih, mungkin ada yang ikut nangis sih😁✌)

  "Sudahlah yunda, aku tidak apa-apa, sungguhh, kumohon jangan khawatirkan aku, karena aku yakin kalau aku bukanlah orang yang lemah yunda" ucap Kian Santang meyakinkan yundanya, Rara Santang

  "Rayi, aku tau kau sangat menyayangi keluargamu, tapi jika kau celaka, justru itu akan membuat kami sedih rayi" ucap Walangsungsang yang ikut terbawa suasana

  "Sudahlah lebih baik kita bawa rayi kalian ke kamar pengobatan, agar rayi kalian segera dapat pengobatan" ucap Subang Larang yang berniat menyelesaikan sedikit keributan (eh bener gak sih ribut?, lupakan aja lah wkwk)

  "Baiklah, ayo rayi" Walangsungsang

______________

 
  "Yudhakara, sejak kapan kau bertemu dengan Kian Santang?" Tanya Mahesa pada Yudhakara sambil berjalan berdua (asek berduaa, eh tapi ini sama-sama cowok ya, nanti deh cowok sama ceweknya>_<)

  "Ya aku baru bertemu dengannya tadi saat aku sedang kebetulan mencarinya, dan tanpa sengaja aku bertemu dengannya namun aku melihatnya bersama dengan saudara dan saudarinya" Jelas Yudhakara

  "Emm, mengapa kau tidak langsung menghabisi mereka?, bukankah kau kuat?" Tanya Mahesa sedikit meremehkan

  "Heyyy, jika saja dia tidak bersama dengan saudara dan saudarinya, aku pasti sudah berhasil mengalahkan Kian Santang, bahkan aku pasti bisa membunuhnya, karena kebetulan kondisinya sedang terluka" ucap Yudhakara yang emosi

  "Oh ya?, jadi kau kalah?" Tanya Mahesa lagi mengejek

  "Ya aku kalah, karena 2 lawan 1, yaitu Walangsungsang dan Rara Santang, kalau saja 1 lawan 1 aku yakin, pasti aku yang akan menang" ucap Yudhakara penuh percaya diri

  "Hallah, alasan saja kau, sudahlah lebih baik kita berlatih dan terus menambah kekuatan kita" ucap Mahesa yang sudah bosan dengan topik pembicaraannya

Kembalinya Raden Kian Santang (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang