Saat baru saja sampai rumah, Adira melihat bunga mawar berduri di atas kursi depan teras-nya. Perlahan ia mengambilnya, namun tak sengaja durinya mengenai jarinya, "Awshh. Siapa yang kirim ini?"
Darah yang keluar dari jari Adira malah semakin banyak dan kental. Mendadak darah itu membanjiri lantai. Adira terkejut dengan apa yang terjadi, padahal lukanya hanya sedikit tapi mengapa darahnya bisa sampai sebanyak itu?
"Ini hanya sebagian contoh kecil saja Adira. Karna bisa jadi bila kau mati, darahnya lebih banyak dari ini HAHAHAHAHA"
"ENGGAK. GAK MUNGKIN! ENGGAK HIKS....HIKSSS GAK MUNGKIN"
"Adira kau ini kenapa? Ayo buka pintunya malah bengong?" kata Lilly.
Adira membuka matanya perlahan, ia melihat keadaan yang normal kembali. Ia tak mengerti ada apa dengan dirinya?
"Tadi ada bunga disini Ly, tanganku gak sengaja kena durinya, terus berdarah dan darahnya membanjiri lantai ini. Aku gak bohong, aku yakin itu bukan ilusi"
"Adira kamu mungkin terlalu capek. Lebih baik kamu istirahat ya" Adira mengangguk, ia segera membuka pintu rumah perlahan lalu masuk ke dalamnya.
Sebenarnya Adira masih tak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya, tapi ia yakin bahwa itu bukanlah sebuah ilusi.
Tok.
Tok.
Tok.Baru saja ia duduk di soffa tapi sudah terdengar suara tamu di luar. Buru-buru Gadis itu melangkah membukakan pintu.
"Selamat siang mbak. Saya dari lazada, ini paket yang mbak pesan"
"Loh tapi saya gak mesen apa-apa"
"Tapi disini mbak memesan. Silahkan di terima, dan uangnya sudah mbak transfer ke nomer rekening kami terimakasih"
Setelah mengatakan itu, pengantar paket itu segera pergi berlalu.
Adira menerima kotak kecil yang tadi di kirim. Sementara ia tak merasa memesan apapun.
Karna penasaran, ia meletakan kotak itu di atas meja lalu mulai membuka bungkusnya tak sabar.
Rupanya isinya adalah kotak musik yang tidak sama sekali Adira pesan.
"Kotak musik? Siapa yang mesen ini pake nama gue?"
Adira melihat ada selembar surat di balik kotak musik tersebut.
'Dari Satya'
Tapi entah mengapa perasaan Adira tak enak. Satya tidak akan mungkin mengirim paketan itu untuknya. Jika Satya mau memberi hadiah maka ia akan langsung memberikannya tanpa di kirim lewat online.
Karna Adira merasa tak yakin, ia buru-buru menelfon Satya.
"Hallo? Kenapa dir?"
"Satya lo yang mesen kotak musik buat gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SIHIR 2 | DENDAM ✓
HorrorSIHIR 2 - Genre: Horor, romance. Alur sulit di tebak, banyak teka-teki, percintaan rumit. [Deskripsi] Nyi Sihir kembali menjadi iblis jahat yang ingin membalaskan dendamnya pada Adira. Rupanya kematiannya bukanlah akhir dari segalanya. Banyak orang...