28 | FLASHBACK

1.3K 223 29
                                    

FLASHBACK ON.

Hari semakin larut menuju kegelapan malam.

Saat Adzan maghrib berkumandang, Naufal masih berada di halaman belakang.

Ia menunggu sang Kakak yang juga belum pulang. Karna terlalu lama, Naufal hendak pergi menuju kantor Kakaknya saja.

Tapi ia tak tahu harus pergi memakai apa, hingga akhirnya anak Laki-laki itu memutuskan untuk berjalan terlebih dahulu menulusuri komplek.

Sampai di jalan raya, ia melihat sebrang jalan yang nampak tak begitu ramai. Ia segera menyebrang jalanan.

Naufal, anak Laki-laki itu menulusuri jalanan, ia berjalan di pinggiran.

Melihat ada sebuah taman, Naufal mau menunggu saja Kakaknya disana.

Ia segera berlari menuju taman. Berharap Kakaknya melewati taman itu. "Hem pasti Kakak lewat sini"

Taman yang sepi itu membuat suasana yang Naufal rasakan aneh rasanya.

Ia merasa bulu kuduknya merinding.

"Sepertinya anak itu bukan anak biasa. Dia bisa merasakan kehadiran dan juga wujudku. Jika aku memperlihatkan wajahku saat ini ia pasti akan terkejut. Aku akan mengikutinya tanpa harus memperlihatkan wujudku. Dia mirip seperti anakku yang entah saat ini dimana"

Karna terlalu lama Naufal menunggu sang Kakak, ia memutuskan untuk pulang saja.

Arwah itu mengikutinya.

Dan setelah arwah itu mengetahui tempat tinggal anak Laki-laki itu maka ia memutuskan untuk esok harinya datang dengan wujud yang tidak begitu menyeramkan.

Rupanya arwah itu tahu bahwa anak itu kesepian. "Aku berjanji akan membawamu ikut bersamaku dan kamu tidak akan lagi kesepian anakku" ucapnya lalu menghilang.

Ke-esokan harinya, hujan deras.

Malam itu sang Arwah datang. Dengan wujud yang tak begitu menyeramkan.

Naufal membukakan pintu, karna ia pikir itu Kakaknya yang pulang.

"Maaf tante siapa ya?" tanyanya polos.

Arwah itu tersenyum dan mengusap pipi Naufal, "Saya Susi. Saya akan bekerja di rumah ini sebagai pengurusmu dan itu atas suruhan kakakmu" dustanya.

Karna Naufal masih terlalu kecil, ia tidak tahu mana ucapan yang jujur dan mana yang bohong.

Naufal sendiri sebenarnya menyadari bau amis dari sosok yang ia anggap Manusia, hanya saja ia tak mengerti itu.

"Aku Naufal tante" Naufal mengulurkan tangannya.

Arwah itu menyentuh tangan Naufal---karna terasa sangat dingin, maka Naufal buru-buru melepaskannya.

"Tante pasti kedinginan ya? Tante masuk dulu ke dalem"

Naufal mempersilahkan Arwah itu masuk.

Saat sudah masuk ke dalam Arwah itu menggunakan energinya agar hantu lain tidak bisa masuk ke dalam. Karna Arwah itu tahu keberadaan Lingling yang akan menjaga Anak Laki-laki itu.

Ketika sudah di kamar, Naufal mengajak Arwah itu untuk bermain namun Arwah itu menolaknya.

"Lebih baik kamu tidur saja. Ini sudah malam, biar ku nyanyikan lagu"

"Tante aku tidak suka di nyanyikan lagu saat tidur"

"Tapi ini sudah malam! Sebaiknya kamu tidur biar ku nyanyikan lagu"

SIHIR 2 | DENDAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang