Chap 11 : I (don't) like you🔞

3.6K 211 2
                                    

Jisung menatap pria manis di hadapannya bingung. Menatapnya dengan tatapan kecewa, bingung, dan kesal.

“A-aku tidak bisa..”

Jisung menghela nafasnya pelan, mengambil kedua tangan Chenle dan ia genggam dengan erat.

“Kenapa?” tanya Jisung lembut.

Set!

Chenle menelan salivanya kasar, badannya sedikit bergetar ketika tidak sengaja melihat ada seseorang di belakangnya yang menatapnya tajam.

“Aku tidak bisa, Park Jisung!”

Jisung tertegun, pria itu lalu menatap Chenle dingin, mengubah wajahnya menjadi datar, sangat datar dan dingin.

Jisung, pria itu bangkit dari duduknya. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

“Terserah apa katamu, Chenle.”

Chenle hanya memandang Jisung yang mulai menjauh dari pergi dari cafe. Hingga seseorang pria berbaju hitam menemuinya dengan senyuman miring.

“Ingat misimu....














Zhong Chenle”

***

Jungwoo memakan permen lolipop dengan tenang. Ia terus memandangi Chenle yang terbujur kaku di depannya.

“Jangan bilang ada kabar buruk.”

Brak!

“Hei, Kim Jungwoo! Pria manis ini menyukai Park Jisung!”

Jungwoo memutar bola matanya malas, menyerahkan sebuah berkas yang membuat dua orang didepannya itu terdiam seribu kata.

“Misi? Apa kalian hanya mementingkan misi?!”

Chenle terdiam, tangan pria itu mengepal. Ingin sekali dia teriak di depan Jungwoo dengan lantang, Sialan! Pria Park itu telah melecehkanku! Ah, tidak tidak. Chenle membuang jauh-jauh pikiran itu.

Sekarang, yang perlu ia lakukan adalah menghindari seseorang di depannya dan di sampingnya ini.

Apapun caranya dan apapun taruhannya

Karena Chenle, tidak ingin selalu di kejar kejar oleh para bodyguard kakeknya itu. Benar benar menyebalkan.

' ... Oke gugel, bagaimana caranya kabur dari perjodohan? '

Oke, Chenle udah kaya orang bodoh sekarang:")

“Tu--”

“Hyung.. aku ingin ke wc.” ucap Chenle tiba tiba.

Jungwoo mengerutkan dahinya, menatap pria lumba lumba di depannya ini dengan tatapan tak percaya.

“Oh ayolah hyung...”

“Hyung!”

“Ck, ya ya pergi sana.”

Kriettt

Chenle bangkit dari duduknya, berjalan teratih atih, jujur dia benar benar kebelet.

Namun tanpa seseorang sadari, kini dia tengah menyeringai lebar.

' Kalian telah masuk ke dalam jebakanku~ '

' Euh.. tapi aku benar benar ingin ke wc. '

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dengan susah payah dan penuh belokan, penuh tikungan, tanjalan, tajaman, mantan--eh? akhirnya Chenle berhasil keluar dari dalam cafe tersebut.

Pria itu menghela nafasnya lalu melepaskan topi berwarna hitam itu. Menghentak-hentakkan kakinya agar chip yang di sepatunya rusak.

“Apa mereka bodoh?” gumam Chenle, “Ah.. tidak Zhong Chenle, kau hanya sangat licik.”

Chenle tertawa dalam batin. Ah.. memuji muji dirinya benar benar menyenangkan, ternyata dia punya otak yang sangat cerdas.

Srett!!

Chenle terperanjat kaget saat tangannya di tarik ke dalam sebuah mobil. Chenle menatap pria yang menariknya itu dengan tatapan aneh, dan tatapan marah.

“Apa yang kau lakukan?!”

Jisung mengunci semua pintu, menatap masuk kedalam mata Chenle.

“Ck, TOL--Hmphhh!!”

Baru saja ia ingin berteriak, Jisung langsung membawa Chenle ke dalam ciuman nya.

Suara kecipak memenuhi mobil tersebut. Untung saja mobil Jisung kedap suara dan tidak ada yang bisa melihat ke dalam.

Chenle bergerak kesana dan kesini, mencoba melepaskan tautan bibir mereka.

Terlihat kedua saliva mereka menyatu dan menuruni dagu serta dada Chenle.

Chenle memukul keras dada Jisung yang mengartikan bahwa ia sudah kehabisan napas.

Begitu tautan bibir mereka terlepas Jisung dengan segera menelusuri leher putih Chenle.

Anghh!!” Desah Chenle ketika Jisung menggigit leher mulusnya, mengabaikan Chenle yang menarik nafas dengan sudah payah.

SRET~

Tangan kekar Jisung dengan tergesa gesa merobek baju Chenle, tak lupa menanggalkan baju yang ia dan Chenle pakai.

Chenle dengan segera menutup tubuhnya, memalingkan wajah merahnya dan mengumpat dalam hati.

Jisung mengangkat Chenle ke dalam pangkuannya, meniup poni Chenle dengan sensual. Chenle? Pria itu memejamkan matanya yang membuat Jisung terkekeh.

Anghh--akh!?” Chenle terperanjat kaget begitu jari telunjuk Jisung mengorek putingnya.

Nafas Chenle terengah-engah. Pria ini mengumpat, apa Jisung tidak bisa membuat nya bernapas sedikit saja?!

Jisung dengan segera menggigit sesekali menyedot nipple Chenle seperti bayi yang kehausan ASI.

Akhh..” Chenle mendesah kuat saat merasakan sesuatu menembus lubang analnya.

---------

Next or unpublish?

Vote anak anak (;一_一)

Sebenarnya gue pengen tamatin ni book. Tapi.. kacian euy ama pembacaTvT

Kasi tau gue ye klo ada typo.

M I N E || ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang